Wajib Simak! Ketahui 7 Manfaat Binahong Merah, Atasi Gula Darah – E-Journal
Senin, 21 Juli 2025 oleh journal
Tanaman herbal telah lama menjadi bagian integral dari pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Salah satu tanaman yang menarik perhatian karena potensi khasiatnya adalah binahong merah (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis).
Penggunaan ekstrak atau bagian lain dari tanaman ini telah diwariskan secara turun-temurun untuk mengatasi beragam kondisi kesehatan.
Berbagai penelitian ilmiah kini mulai mengungkap dasar molekuler dan farmakologis di balik klaim-klaim tradisional tersebut, menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang senyawa bioaktif dan mekanisme kerjanya dalam tubuh.
manfaat binahong merah untuk kesehatan
- Penyembuhan Luka
Binahong merah dikenal luas karena kemampuannya mempercepat proses penyembuhan luka.
Senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, dan terpenoid yang terkandung di dalamnya berperan dalam meningkatkan produksi kolagen dan mempercepat reepitelisasi kulit, esensial untuk penutupan luka yang efektif.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh Tio et al. (2016) menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong merah secara signifikan mengurangi waktu penyembuhan luka insisi pada model hewan, menunjukkan potensi besar sebagai agen topikal.
Efek ini diyakini berasal dari sifat anti-inflamasi dan regeneratifnya, membantu mengurangi peradangan di area luka sekaligus merangsang pembentukan jaringan baru yang sehat.
- Anti-inflamasi
Sifat anti-inflamasi binahong merah menjadikannya kandidat potensial untuk mengatasi berbagai kondisi peradangan kronis maupun akut.
Kandungan senyawa polifenol, alkaloid, dan flavonoid di dalamnya diyakini mampu menghambat jalur pro-inflamasi dalam tubuh, seperti produksi sitokin inflamasi dan mediator kimia lainnya.
Penelitian oleh Fitriani et al. (2018) dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine mengindikasikan bahwa ekstrak binahong merah dapat menurunkan kadar mediator inflamasi, seperti prostaglandin dan leukotrien, yang berperan dalam respons nyeri dan pembengkakan.
Hal ini mendukung penggunaan tradisionalnya untuk meredakan nyeri sendi, radang usus, dan kondisi peradangan lainnya.
- Antioksidan
Binahong merah kaya akan senyawa antioksidan, termasuk flavonoid, fenolik, dan vitamin C, yang berperan penting dalam menangkal radikal bebas.
Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel, mempercepat penuaan dini, dan berkontribusi pada berbagai penyakit degeneratif seperti kanker dan penyakit jantung.
Kajian ilmiah menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak binahong merah setara atau bahkan lebih tinggi dari beberapa antioksidan sintetis, sebagaimana dilaporkan dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research.
Kemampuannya untuk menetralkan stres oksidatif memberikan perlindungan seluler yang krusial bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan dan membantu menjaga integritas sel.
- Antidiabetes
Beberapa penelitian telah mengeksplorasi potensi binahong merah dalam pengelolaan kadar gula darah, menjadikannya menarik untuk studi lebih lanjut pada penderita diabetes.
Senyawa seperti saponin, polisakarida, dan flavonoid dalam tanaman ini diyakini dapat meningkatkan sensitivitas insulin, menghambat penyerapan glukosa di usus, dan mengurangi produksi glukosa hepatik.
Studi praklinis oleh Widjaja et al. (2017) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun binahong merah dapat menurunkan kadar glukosa darah pada hewan model diabetes, serta memperbaiki profil lipid dan mengurangi resistensi insulin.
Mekanisme ini memberikan harapan untuk pengembangan terapi komplementer yang efektif dan alami bagi penderita diabetes melitus tipe 2.
- Antibakteri dan Antimikroba
Binahong merah menunjukkan aktivitas antimikroba yang menjanjikan terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur patogen.
Fitokimia seperti flavonoid, terpenoid, dan saponin diyakini bertanggung jawab atas efek ini dengan merusak dinding sel mikroba, menghambat sintesis protein, atau mengganggu metabolisme esensial mereka.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Pharmaceutical Science oleh Lestari et al. (2019) melaporkan bahwa ekstrak binahong merah efektif menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, yang merupakan penyebab umum infeksi pada manusia.
Potensi ini menjadikannya kandidat alami untuk mengatasi infeksi tanpa efek samping yang signifikan dan mengurangi ketergantungan pada antibiotik sintetik.
- Menurunkan Tekanan Darah (Hipotensi)
Beberapa studi awal menunjukkan bahwa binahong merah memiliki efek hipotensi, berpotensi membantu mengelola tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Mekanisme yang mungkin melibatkan relaksasi otot polos pembuluh darah, peningkatan produksi oksida nitrat, dan penurunan resistensi perifer, yang secara kolektif berkontribusi pada penurunan tekanan darah.
Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan dosis yang tepat, temuan praklinis yang dilaporkan dalam Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences mengindikasikan bahwa ekstrak binahong merah dapat menurunkan tekanan darah pada hewan model hipertensi.
Efek ini dapat berkontribusi pada kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan dan mengurangi risiko komplikasi terkait hipertensi.
- Peningkatan Imunitas
Binahong merah juga dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperkuat pertahanan alami tubuh terhadap berbagai patogen.
Kandungan polisakarida, flavonoid, dan senyawa bioaktif lainnya diduga berperan sebagai imunomodulator, merangsang aktivitas sel-sel kekebalan seperti makrofag, limfosit, dan sel natural killer.
Meskipun mekanisme pastinya masih terus diteliti, peningkatan respons imun dapat membantu tubuh lebih efektif melawan infeksi virus dan bakteri, serta berpotensi dalam pencegahan penyakit.
Konsumsi binahong merah secara teratur, berdasarkan penggunaan tradisional, diyakini dapat menjaga daya tahan tubuh tetap optimal dan meningkatkan vitalitas.