Wajib Simak! Inilah 7 Manfaat Menghirup Air ke Hidung, Hidung Plong! – E-Journal

Jumat, 18 Juli 2025 oleh journal

Praktik membersihkan rongga hidung dengan larutan salin, yang dikenal sebagai irigasi nasal atau bilas hidung, merupakan metode non-farmakologis yang telah lama digunakan dalam berbagai budaya untuk menjaga kebersihan saluran pernapasan atas.

Prosedur ini melibatkan penyaluran larutan garam steril melalui satu lubang hidung agar keluar melalui lubang hidung yang lain, atau melalui mulut, bertujuan untuk membersihkan mukus, alergen, dan iritan lainnya dari saluran hidung.

Penggunaan alat seperti neti pot atau botol bilas hidung yang dirancang khusus memfasilitasi proses ini, menjadikannya praktik yang relatif mudah dan aman bila dilakukan dengan benar menggunakan air yang steril.

manfaat menghirup air ke hidung untuk kesehatan

  1. Membersihkan Rongga Hidung dari Alergen dan Iritan

    Irigasi nasal secara fisik membantu menghilangkan partikel asing seperti serbuk sari, debu, bulu hewan peliharaan, dan polutan lingkungan dari mukosa hidung.

    Tindakan pembilasan ini mengurangi beban alergen pada saluran napas, yang merupakan langkah penting dalam manajemen rinitis alergi dan kondisi iritatif lainnya.

    Wajib Simak! Inilah 7 Manfaat Menghirup Air ke...

    Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal seperti Annals of Allergy, Asthma & Immunology oleh Rabago et al.

    (2006) telah menunjukkan bahwa pembilasan hidung secara teratur dapat secara signifikan mengurangi paparan alergen dan iritan, sehingga membantu meringankan gejala yang disebabkan oleh faktor-faktor pemicu lingkungan tersebut.

    Pembersihan mekanis ini sangat efektif dalam mengurangi peradangan mukosa yang dipicu oleh partikel-partikel ini.

  2. Mengurangi Gejala Rhinitis dan Sinusitis

    Pembilasan hidung membantu mengencerkan lendir yang kental dan membersihkan lendir berlebih, nanah, serta kerak dari saluran hidung dan sinus.

    Ini sangat bermanfaat bagi individu yang menderita rhinitis (radang selaput lendir hidung) atau sinusitis (radang sinus) akut maupun kronis, karena dapat mengurangi sumbatan dan tekanan pada wajah.

    Banyak studi klinis telah mendukung efektivitas irigasi nasal dalam mengelola kondisi ini. Misalnya, ulasan sistematis dan meta-analisis yang diterbitkan dalam Cochrane Database of Systematic Reviews oleh Chong et al.

    (2008) menyimpulkan bahwa irigasi nasal salin efektif sebagai terapi tambahan untuk rinosinusitis kronis, menunjukkan perbaikan signifikan pada gejala dan kualitas hidup pasien.

  3. Meningkatkan Fungsi Silia

    Mukosa hidung dilapisi oleh silia, struktur mirip rambut kecil yang bergerak ritmis untuk membersihkan mukus dan partikel asing dari saluran pernapasan.

    Irigasi nasal membantu menjaga kelembaban dan kesehatan mukosa, yang merupakan kondisi optimal bagi fungsi silia.

    Dengan membersihkan lendir yang menghalangi dan menjaga kelembaban, bilas hidung memungkinkan silia bekerja lebih efisien dalam proses klirens mukosiliar.

    Fungsi silia yang optimal sangat penting untuk pertahanan alami tubuh terhadap infeksi dan iritan, sebagaimana dijelaskan dalam literatur fisiologi pernapasan oleh Mygind et al. (1995).

  4. Membantu Pemulihan Pasca Operasi Hidung

    Setelah operasi hidung atau sinus, rongga hidung seringkali mengalami pembengkakan, perdarahan, dan pembentukan kerak. Irigasi nasal merupakan komponen penting dalam perawatan pasca-operasi untuk membersihkan sisa-sisa operasi, darah beku, dan kerak yang dapat menghambat penyembuhan.

    Praktek ini membantu mengurangi risiko infeksi dan sinekia (perlekatan jaringan), serta mempercepat proses epitelisasi.

    Rekomendasi dari berbagai panduan klinis, termasuk yang dikeluarkan oleh American Academy of OtolaryngologyHead and Neck Surgery, secara konsisten menyarankan irigasi nasal sebagai standar perawatan untuk pasien pasca-operasi hidung dan sinus untuk memastikan pemulihan yang optimal.

  5. Meredakan Hidung Tersumbat

    Sumbatan hidung seringkali disebabkan oleh pembengkakan mukosa dan penumpukan lendir kental. Irigasi nasal bekerja dengan membilas lendir yang menghalangi dan mengurangi peradangan pada selaput lendir hidung.

    Larutan salin isotonik membantu menarik kelebihan cairan dari jaringan yang membengkak melalui proses osmosis, sehingga mengurangi pembengkakan dan membuka saluran napas.

    Efek ini memberikan kelegaan yang signifikan dari sensasi hidung tersumbat, sebagaimana dilaporkan oleh pasien dan didukung oleh studi tentang efektivitas irigasi salin dalam mengatasi kongesti hidung.

  6. Mengurangi Ketergantungan pada Dekongestan

    Penggunaan dekongestan hidung topikal yang berlebihan atau berkepanjangan dapat menyebabkan efek samping seperti rhinitis medikamentosa (sumbatan hidung rebound). Irigasi nasal menawarkan alternatif non-farmakologis yang efektif untuk meredakan sumbatan hidung tanpa risiko efek samping tersebut.

    Dengan membersihkan dan melembabkan saluran hidung secara alami, bilas hidung dapat membantu mengurangi kebutuhan akan obat-obatan dekongestan.

    Ini merupakan strategi penting dalam manajemen jangka panjang masalah hidung kronis, memungkinkan pasien untuk mengurangi atau bahkan menghentikan penggunaan dekongestan oral atau semprotan, sebagaimana ditekankan dalam praktik klinis oleh para ahli THT.

  7. Meningkatkan Kualitas Tidur

    Sumbatan hidung yang kronis dapat mengganggu pola tidur, menyebabkan mendengkur, dan bahkan memperburuk kondisi seperti apnea tidur obstruktif ringan.

    Dengan menjaga saluran hidung tetap bersih dan terbuka, irigasi nasal dapat memfasilitasi pernapasan yang lebih lancar selama tidur.

    Peningkatan aliran udara melalui hidung yang dihasilkan dari irigasi nasal dapat secara tidak langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur.

    Individu yang dapat bernapas lebih mudah melalui hidung saat tidur cenderung mengalami tidur yang lebih nyenyak dan restoratif, mengurangi gangguan tidur yang disebabkan oleh masalah pernapasan hidung, sebuah manfaat yang sering dilaporkan dalam pengalaman pasien.