Jarang Diketahui! Ketahui 6 Manfaat Bawang Bombay, Jaga Jantung Sehatmu – E-Journal
Kamis, 17 Juli 2025 oleh journal
Bawang bombay (Allium cepa) merupakan salah satu jenis sayuran yang populer secara global, dikenal tidak hanya karena kemampuannya dalam memperkaya cita rasa masakan, tetapi juga karena komposisi nutrisinya yang melimpah.
Sayuran umbi ini kaya akan berbagai senyawa bioaktif, termasuk flavonoid seperti quercetin, senyawa organosulfur, vitamin C, serta serat pangan.
Kehadiran komponen-komponen ini menjadikannya objek penelitian yang menarik dalam bidang gizi dan kesehatan, di mana studi-studi telah mengeksplorasi potensi kontribusinya terhadap kesejahteraan manusia secara menyeluruh.
manfaat bawang bombay untuk kesehatan
- Kaya Antioksidan Kuat
Bawang bombay adalah sumber antioksidan yang sangat baik, terutama flavonoid seperti quercetin dan anthocyanin (pada varietas merah).
Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam menetralisir radikal bebas dalam tubuh, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan serta perkembangan penyakit kronis.
Penelitian yang dipublikasikan dalam "Journal of Agricultural and Food Chemistry" sering menyoroti kapasitas antioksidan tinggi dari ekstrak bawang bombay, menunjukkan potensinya dalam melindungi sel dari stres oksidatif.
Perlindungan antioksidan ini sangat krusial dalam pencegahan berbagai kondisi degeneratif. Quercetin, khususnya, telah menjadi fokus banyak studi karena kemampuannya dalam mengurangi peradangan dan melindungi sistem kardiovaskular.
Konsumsi rutin bawang bombay dapat secara signifikan meningkatkan pertahanan antioksidan tubuh, mendukung kesehatan seluler dan mengurangi risiko penyakit yang berkaitan dengan kerusakan oksidatif, seperti penyakit jantung dan beberapa jenis kanker.
- Mendukung Kesehatan Jantung
Senyawa organosulfur dalam bawang bombay, seperti thiosulfinat, telah terbukti memiliki efek menguntungkan pada kesehatan kardiovaskular. Senyawa ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi pembuluh darah dan meningkatkan produksi oksida nitrat.
Selain itu, quercetin dalam bawang bombay juga berkontribusi pada penurunan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan mencegah oksidasi kolesterol LDL, sebagaimana dilaporkan dalam studi oleh Mink et al.
(2007) dalam "The American Journal of Clinical Nutrition".
Selain itu, bawang bombay juga dapat membantu mengurangi kadar kolesterol total dan trigliserida dalam darah.
Efek ini, dikombinasikan dengan kemampuannya untuk mencegah pembentukan gumpalan darah, menjadikan bawang bombay sebagai makanan yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
Konsumsi teratur dapat menjadi bagian dari strategi diet untuk mengurangi faktor risiko penyakit kardiovaskular, mendukung sirkulasi darah yang optimal dan fungsi jantung yang sehat.
- Memiliki Sifat Anti-inflamasi
Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker. Bawang bombay mengandung senyawa anti-inflamasi yang kuat, terutama quercetin, yang telah terbukti menghambat produksi mediator inflamasi dalam tubuh.
Penelitian menunjukkan bahwa quercetin dapat memodulasi jalur sinyal yang terlibat dalam respons inflamasi, seperti jalur NF-B, sehingga mengurangi peradangan sistemik.
Kemampuan anti-inflamasi ini menjadikan bawang bombay sebagai makanan yang berpotensi terapeutik. Konsumsi rutin dapat membantu mengurangi gejala kondisi inflamasi seperti radang sendi dan asma. Studi oleh Kim et al.
(2018) dalam "Molecular Nutrition & Food Research" menyoroti bagaimana senyawa aktif dalam bawang bombay dapat secara efektif menekan respons inflamasi, menawarkan pendekatan alami untuk manajemen peradangan.
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Bawang bombay merupakan sumber vitamin C yang baik, nutrisi esensial yang dikenal luas perannya dalam mendukung sistem kekebalan tubuh. Vitamin C bekerja sebagai antioksidan dan penting untuk fungsi sel kekebalan, membantu tubuh melawan infeksi.
Selain vitamin C, senyawa fitokimia lain dalam bawang bombay juga berkontribusi pada peningkatan respons imun.
Senyawa organosulfur dan flavonoid dalam bawang bombay juga memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan bakteri dan virus.
Ini berarti bahwa konsumsi bawang bombay dapat tidak hanya memperkuat pertahanan alami tubuh tetapi juga membantu dalam memerangi patogen.
Integrasi bawang bombay dalam diet harian dapat menjadi strategi sederhana namun efektif untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dan responsif terhadap ancaman penyakit.
- Berpotensi Melawan Kanker
Beberapa penelitian epidemiologi dan laboratorium menunjukkan bahwa konsumsi bawang bombay secara teratur mungkin terkait dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker kolorektal, lambung, dan esofagus.
Hal ini dikaitkan dengan kandungan quercetin dan senyawa organosulfur, yang telah menunjukkan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel-sel kanker.
Studi dalam "Journal of the National Cancer Institute" oleh T. L. Block et al. (1992) adalah salah satu yang awal mengindikasikan hubungan ini.
Mekanisme antikanker bawang bombay sangat kompleks, melibatkan kemampuan untuk memodulasi jalur sinyal seluler, mengurangi kerusakan DNA, dan menghambat angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru yang memberi makan tumor).
Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk sepenuhnya memahami efek ini, bukti yang ada menunjukkan bahwa bawang bombay dapat menjadi komponen penting dalam diet pencegahan kanker.
- Membantu Mengontrol Gula Darah
Bawang bombay dapat berperan dalam manajemen gula darah, menjadikannya bermanfaat bagi individu dengan diabetes atau mereka yang berisiko. Ini sebagian besar disebabkan oleh kandungan kromium dan senyawa sulfur tertentu.
Kromium adalah mineral jejak yang membantu sel-sel merespons insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Senyawa sulfur, di sisi lain, dapat memiliki efek anti-diabetik dengan memengaruhi metabolisme glukosa di hati.
Penelitian pada hewan dan beberapa studi awal pada manusia menunjukkan bahwa ekstrak bawang bombay dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan meningkatkan toleransi glukosa.
Meskipun bawang bombay bukanlah pengganti pengobatan diabetes, integrasinya dalam diet seimbang dapat mendukung regulasi gula darah yang lebih baik. Penting untuk diingat bahwa diet keseluruhan dan gaya hidup memainkan peran krusial dalam manajemen diabetes.