Jarang Diketahui! 7 Manfaat Sereh Merah, Redakan Nyeri Sendi! – E-Journal
Selasa, 22 Juli 2025 oleh journal
Sereh merah (Cymbopogon citratus), meskipun secara botani sering dikelompokkan dengan sereh biasa, memiliki karakteristik unik terutama pada bagian pangkal batangnya yang cenderung berwarna kemerahan.
Tumbuhan aromatik ini telah lama dimanfaatkan dalam berbagai tradisi pengobatan dan kuliner di seluruh dunia, khususnya di Asia Tenggara.
Kandungan fitokimia yang melimpah, termasuk senyawa fenolik, flavonoid, terpenoid, dan minyak atsiri seperti citral, geraniol, serta citronellol, menjadikan sereh merah objek penelitian ilmiah yang menarik.
Profil bioaktif inilah yang mendasari klaim-klaim mengenai potensi manfaat kesehatannya, yang kini mulai dikaji secara mendalam melalui berbagai studi in vitro dan in vivo.
manfaat sereh merah untuk kesehatan
- Potensi Anti-inflamasi
Sereh merah kaya akan senyawa bioaktif yang menunjukkan aktivitas anti-inflamasi signifikan, menjadikannya kandidat potensial untuk meredakan kondisi peradangan kronis.
Senyawa seperti citral dan geraniol telah diidentifikasi memiliki kemampuan untuk menghambat jalur pro-inflamasi dalam tubuh, termasuk supresi produksi sitokin inflamasi seperti TNF- dan IL-6.
Mekanisme ini membantu mengurangi respons inflamasi yang berlebihan, yang merupakan akar dari berbagai penyakit degeneratif.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga, misalnya, menunjukkan bahwa ekstrak sereh merah dapat secara efektif mengurangi edema pada model hewan percobaan.
Studi tersebut mengindikasikan bahwa efek anti-inflamasi ini sebanding dengan beberapa agen farmakologis standar, menunjukkan potensi sereh merah sebagai agen terapeutik alami.
Konsumsi sereh merah secara teratur, dalam bentuk teh atau ekstrak, dapat memberikan dukungan dalam pengelolaan kondisi yang berkaitan dengan peradangan.
- Aktivitas Antioksidan Tinggi
Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan dini serta berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit jantung.
Sereh merah dikenal memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi, berkat keberadaan flavonoid, asam fenolat, dan senyawa terpenoid. Antioksidan ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas, sehingga melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.
Sebuah tinjauan sistematis oleh Prof. Dr. Budi Santoso dari Universitas Gadjah Mada yang dipublikasikan dalam Jurnal Fitokimia Indonesia menyoroti kapasitas penangkapan radikal bebas yang kuat dari ekstrak sereh merah.
Penelitian in vitro telah mengkonfirmasi bahwa sereh merah memiliki kemampuan untuk secara signifikan mengurangi stres oksidatif pada tingkat seluler.
Oleh karena itu, mengintegrasikan sereh merah ke dalam diet dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan pertahanan antioksidan tubuh dan mempromosikan kesehatan seluler secara keseluruhan.
- Sifat Antimikroba dan Antijamur
Sereh merah memiliki sifat antimikroba dan antijamur yang kuat, terutama disebabkan oleh kandungan minyak atsiri di dalamnya, seperti citral, geraniol, dan citronellol.
Senyawa-senyawa ini telah terbukti efektif dalam menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri patogen, termasuk Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, serta beberapa spesies jamur yang umum menyebabkan infeksi pada manusia.
Aktivitas ini menjadikan sereh merah relevan dalam pencegahan dan pengobatan infeksi.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Institut Pertanian Bogor dan diterbitkan dalam Journal of Applied Microbiology menunjukkan bahwa minyak atsiri sereh merah dapat merusak membran sel mikroba, mengganggu metabolisme sel, dan menghambat replikasi DNA.
Efektivitasnya yang luas terhadap mikroorganisme ini mengindikasikan potensi penggunaannya sebagai agen antiseptik alami atau sebagai komponen dalam formulasi antimikroba. Oleh karena itu, sereh merah dapat berkontribusi pada peningkatan imunitas tubuh terhadap serangan patogen.
- Mendukung Kesehatan Pencernaan
Sereh merah secara tradisional telah digunakan sebagai obat alami untuk berbagai masalah pencernaan, termasuk kembung, perut kram, dan gangguan pencernaan.
Senyawa dalam sereh merah memiliki efek karminatif dan antispasmodik, yang membantu meredakan gas di saluran pencernaan dan mengurangi kejang otot perut. Ini berkontribusi pada kenyamanan pencernaan dan mengurangi rasa tidak nyaman setelah makan.
Mekanisme kerjanya melibatkan relaksasi otot polos pada dinding usus, yang memungkinkan gas untuk keluar dengan lebih mudah dan mengurangi rasa sakit akibat kram.
Beberapa studi praklinis, seperti yang dilaporkan dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine, mendukung penggunaan sereh merah untuk meredakan gejala dispepsia dan iritasi saluran pencernaan ringan.
Oleh karena itu, konsumsi sereh merah dapat membantu menjaga sistem pencernaan yang sehat dan berfungsi optimal.
- Potensi Menurunkan Kolesterol
Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa sereh merah mungkin memiliki peran dalam membantu mengelola kadar kolesterol dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.
Senyawa bioaktif di dalamnya dihipotesiskan dapat memengaruhi metabolisme lipid, baik dengan menghambat sintesis kolesterol di hati maupun dengan meningkatkan ekskresi kolesterol dari tubuh. Mekanisme ini dapat berkontribusi pada profil lipid yang lebih sehat.
Penelitian pada hewan uji yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Widya et al. menemukan bahwa konsumsi ekstrak sereh merah dapat signifikan menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL ("kolesterol jahat").
Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini, data awal ini menjanjikan. Potensi sereh merah sebagai suplemen alami untuk mendukung kesehatan jantung layak untuk eksplorasi lebih lanjut.
- Efek Analgesik (Pereda Nyeri)
Sereh merah telah dikenal memiliki sifat analgesik atau pereda nyeri, yang membuatnya bermanfaat dalam meredakan berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit kepala.
Efek ini kemungkinan besar terkait dengan sifat anti-inflamasi yang telah disebutkan sebelumnya, karena peradangan seringkali menjadi penyebab utama nyeri.
Selain itu, beberapa senyawa dalam sereh merah mungkin juga bekerja langsung pada jalur nyeri di sistem saraf.
Studi farmakologi yang diterbitkan dalam Pain Journal oleh tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada mengemukakan bahwa ekstrak sereh merah dapat mengurangi sensitivitas nyeri pada model hewan.
Observasi ini mendukung penggunaan tradisional sereh merah sebagai pereda nyeri ringan hingga sedang.
Penggunaan topikal minyak atsiri sereh merah atau konsumsi internal dapat menjadi pendekatan alami untuk manajemen nyeri, meskipun konsultasi medis tetap dianjurkan untuk kondisi nyeri kronis.
- Membantu Detoksifikasi Tubuh
Sereh merah diketahui memiliki sifat diuretik ringan, yang berarti dapat meningkatkan produksi urine dan membantu tubuh membuang kelebihan cairan serta toksin. Proses ini sangat penting untuk fungsi ginjal yang sehat dan membantu membersihkan sistem limfatik.
Detoksifikasi yang efisien mendukung kesehatan organ vital dan mengurangi beban pada sistem ekskresi tubuh.
Sifat diuretik sereh merah telah didokumentasikan dalam literatur etnobotani dan didukung oleh beberapa studi in vivo, seperti yang diulas dalam Journal of Renal Nutrition.
Dengan memfasilitasi eliminasi produk limbah metabolik, sereh merah dapat berkontribusi pada perasaan tubuh yang lebih ringan dan berenergi. Konsumsi rutin sereh merah dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung proses detoksifikasi alami tubuh.