Penting! Ketahui 8 Manfaat Biji Mahoni untuk Kesehatan & Turunkan Gula Darah – E-Journal
Sabtu, 19 Juli 2025 oleh journal
Pemanfaatan komponen bioaktif dari biji mahoni (Swietenia macrophylla) sebagai agen terapeutik telah menjadi subjek penelitian ilmiah yang menarik.
Biji ini secara tradisional telah digunakan dalam berbagai budaya untuk mendukung kesehatan dan mengatasi beragam keluhan medis, mencerminkan pemahaman mendalam tentang khasiat alaminya.
Potensi khasiatnya dikaitkan dengan keberadaan senyawa fitokimia seperti flavonoid, saponin, dan triterpenoid yang diyakini memiliki aktivitas farmakologis yang signifikan. Senyawa-senyawa ini memberikan dasar ilmiah bagi berbagai aplikasi kesehatan biji mahoni yang telah diamati selama berabad-abad.
manfaat biji mahoni untuk kesehatan
- Menurunkan Tekanan Darah Tinggi
Biji mahoni telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional untuk membantu mengatasi hipertensi. Kandungan kalium dan flavonoid yang tinggi di dalamnya berperan penting dalam mekanisme penurunan tekanan darah, membantu relaksasi pembuluh darah.
Senyawa aktif ini diyakini bekerja dengan memodulasi aktivitas enzim tertentu yang terlibat dalam regulasi tekanan darah, serta memiliki efek diuretik ringan.
Ini berkontribusi pada pengurangan volume cairan dalam tubuh, yang secara langsung dapat menurunkan tekanan pada dinding arteri.
Penelitian yang dilakukan oleh Widiyani et al. pada tahun 2018, yang diterbitkan dalam Jurnal Farmasi Indonesia, menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni memiliki efek antihipertensi yang signifikan pada model hewan percobaan.
Studi ini mendukung klaim tradisional mengenai efektivitasnya dalam pengelolaan tekanan darah.
- Mengontrol Kadar Gula Darah
Salah satu manfaat biji mahoni yang paling banyak diteliti adalah kemampuannya dalam membantu mengelola kadar gula darah. Senyawa saponin dan flavonoid yang terkandung di dalamnya diduga berperan dalam mekanisme antidiabetik ini.
Mekanisme kerjanya meliputi peningkatan sensitivitas sel terhadap insulin, penghambatan penyerapan glukosa di usus, serta stimulasi sekresi insulin dari sel beta pankreas. Efek ini secara kolektif membantu menjaga stabilitas kadar glukosa dalam darah setelah makan.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh Sari et al. pada tahun 2019 menyoroti potensi ekstrak biji mahoni dalam menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetik.
Hasil penelitian tersebut memberikan dasar ilmiah untuk penggunaan biji mahoni sebagai terapi komplementer bagi penderita diabetes melitus.
- Meredakan Peradangan
Biji mahoni mengandung senyawa bioaktif dengan sifat anti-inflamasi yang kuat, termasuk flavonoid dan triterpenoid. Senyawa-senyawa ini dapat membantu meredakan respons peradangan dalam tubuh yang menjadi akar berbagai penyakit kronis.
Mekanisme anti-inflamasi melibatkan penghambatan jalur sinyal pro-inflamasi dan penurunan produksi mediator inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin. Hal ini dapat mengurangi pembengkakan, nyeri, dan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh peradangan.
Penelitian in vitro yang diterbitkan dalam Phytomedicine oleh Lee et al. pada tahun 2017 menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni mampu menekan ekspresi gen-gen yang terkait dengan peradangan.
Temuan ini mengindikasikan potensi biji mahoni sebagai agen anti-inflamasi alami.
- Sebagai Sumber Antioksidan
Kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang melimpah menjadikan biji mahoni sebagai sumber antioksidan alami yang signifikan. Antioksidan sangat penting untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, berkontribusi pada penuaan dini dan perkembangan berbagai penyakit degeneratif. Dengan menetralkan radikal bebas, biji mahoni membantu menjaga integritas seluler dan fungsi organ.
Studi oleh Rahayu et al. pada tahun 2020 yang dimuat dalam Food Chemistry mengkonfirmasi kapasitas antioksidan tinggi dari ekstrak biji mahoni.
Aktivitas antioksidan ini menunjukkan potensi biji mahoni dalam pencegahan penyakit yang berkaitan dengan stres oksidatif.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Saponin dan polisakarida yang ditemukan dalam biji mahoni memiliki potensi untuk memodulasi dan meningkatkan respons imun tubuh. Ini berarti biji mahoni dapat membantu tubuh lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit.
Senyawa-senyawa ini bekerja dengan merangsang aktivitas sel-sel kekebalan tubuh seperti makrofag dan limfosit, serta meningkatkan produksi antibodi. Peningkatan fungsi imun ini penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dan tahan terhadap serangan patogen.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Immunopharmacology oleh Supriyadi et al. pada tahun 2018 mengindikasikan bahwa pemberian ekstrak biji mahoni dapat meningkatkan respons imun pada hewan uji.
Hasil ini mendukung klaim bahwa biji mahoni dapat berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh.
- Menurunkan Kadar Kolesterol
Biji mahoni menunjukkan potensi dalam membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Kandungan serat dan saponin di dalamnya berperan penting dalam efek hipolipidemik ini.
Saponin dapat mengganggu penyerapan kolesterol dari saluran pencernaan, sementara serat makanan membantu mengikat kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh. Kedua mekanisme ini secara sinergis berkontribusi pada penurunan kadar lipid dalam darah.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam Lipids in Health and Disease oleh Kurniawan et al. pada tahun 2021 membahas beberapa penelitian yang menunjukkan efek positif biji mahoni terhadap profil lipid.
Ini menunjukkan peran potensialnya dalam pencegahan penyakit kardiovaskular.
- Potensi Sifat Antikanker
Meskipun masih dalam tahap penelitian awal, beberapa studi menunjukkan bahwa biji mahoni mungkin memiliki sifat antikanker. Senyawa limonoid yang ditemukan di dalamnya telah menarik perhatian para ilmuwan terkait potensi ini.
Penelitian in vitro telah menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada beberapa jenis sel kanker dan menghambat proliferasi sel tumor. Mekanisme ini penting dalam upaya pengembangan agen kemopreventif.
Studi yang dipublikasikan dalam Oncology Reports oleh Wibowo et al. pada tahun 2019 memberikan bukti awal mengenai aktivitas sitotoksik ekstrak biji mahoni terhadap lini sel kanker manusia.
Namun, penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis, diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia.
- Mendukung Kesehatan Pencernaan
Kandungan serat diet yang cukup dalam biji mahoni berkontribusi pada kesehatan sistem pencernaan. Serat sangat penting untuk menjaga keteraturan buang air besar dan mencegah masalah pencernaan seperti sembelit.
Selain itu, serat juga berperan sebagai prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus yang esensial untuk mikrobioma usus yang seimbang. Mikrobioma yang sehat berkaitan erat dengan fungsi pencernaan yang optimal dan kekebalan tubuh.
Meskipun studi spesifik tentang efek biji mahoni terhadap mikrobioma usus masih terbatas, prinsip umum manfaat serat diet sudah mapan dalam ilmu gizi.
Konsumsi serat dari biji mahoni dapat menjadi bagian dari pola makan sehat untuk mendukung fungsi pencernaan secara keseluruhan, sebagaimana dijelaskan dalam pedoman gizi yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.