Wajib Tahu! Inilah 6 Manfaat Jahe untuk Tubuh Agar Bugar! – E-Journal

Sabtu, 26 Juli 2025 oleh journal

Jahe (Zingiber officinale) merupakan rimpang yang telah lama dikenal dan dimanfaatkan dalam berbagai tradisi pengobatan di seluruh dunia, termasuk Ayurveda dan pengobatan tradisional Tiongkok.

Pemanfaatan rimpang ini didasarkan pada kandungan senyawa bioaktifnya yang beragam, seperti gingerol, shogaol, dan zingerone, yang berkontribusi pada sifat terapeutiknya.

Konsumsi jahe telah dikaitkan dengan berbagai respons fisiologis positif dalam sistem tubuh manusia, menawarkan kontribusi signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

manfaat jahe bagi tubuh

  1. Sifat Anti-inflamasi yang Kuat

    Jahe memiliki kapasitas anti-inflamasi yang signifikan, terutama berkat senyawa gingerol dan shogaol. Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin dan leukotrien, molekul-molekul yang berperan dalam jalur peradangan dalam tubuh.

    Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food (2005) oleh Srivastava dan Minocha menunjukkan bahwa ekstrak jahe efektif dalam mengurangi gejala peradangan pada kondisi seperti osteoartritis.

    Wajib Tahu! Inilah 6 Manfaat Jahe untuk Tubuh...

    Kemampuan ini menjadikan jahe sebagai agen alami yang potensial untuk meredakan nyeri dan pembengkakan terkait kondisi inflamasi kronis.

    Efek anti-inflamasinya juga mendukung pemulihan pasca-olahraga dengan mengurangi nyeri otot akibat aktivitas fisik yang intens, sebagaimana diuraikan dalam studi yang dipublikasikan di The Journal of Pain (2010) oleh Black et al.

  2. Meredakan Mual dan Muntah

    Salah satu manfaat jahe yang paling terkenal adalah kemampuannya untuk meredakan mual dan muntah. Mekanisme kerjanya dipercaya melibatkan efek langsung pada saluran pencernaan dan sistem saraf pusat, meskipun detail pastinya masih terus diteliti.

    Jahe telah terbukti efektif dalam mengatasi mual di pagi hari selama kehamilan, mual akibat kemoterapi, dan mabuk perjalanan.

    Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis oleh Ernst dan Pittler yang diterbitkan dalam British Journal of Anaesthesia (2000) menyimpulkan bahwa jahe adalah pengobatan yang aman dan efektif untuk mual dan muntah pasca-operasi.

    Konsumsi jahe dalam dosis yang tepat dapat menjadi alternatif alami untuk mengurangi ketidaknyamanan gastrointestinal tanpa efek samping yang signifikan.

  3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Jahe berkontribusi pada kesehatan pencernaan dengan merangsang motilitas lambung dan mempercepat pengosongan lambung, yang dapat meringankan gejala dispepsia atau gangguan pencernaan.

    Senyawa fenolik dalam jahe diketahui dapat merelaksasi otot-otot saluran pencernaan, sehingga membantu mengurangi kembung dan gas. Ini juga membantu dalam penyerapan nutrisi yang lebih efisien.

    Studi yang dipublikasikan dalam World Journal of Gastroenterology (2008) oleh Wu et al. menunjukkan bahwa jahe dapat mempercepat pengosongan lambung pada individu dengan dispepsia fungsional.

    Kemampuan ini sangat bermanfaat bagi mereka yang sering mengalami rasa tidak nyaman setelah makan, membantu proses pencernaan berjalan lebih lancar dan efektif.

  4. Sifat Antioksidan yang Kuat

    Jahe kaya akan antioksidan, senyawa yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, yang berkontribusi pada penuaan dini dan berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

    Senyawa gingerol, shogaol, dan zingerone adalah antioksidan utama yang ditemukan dalam jahe.

    Penelitian in vitro dan in vivo telah mengkonfirmasi kapasitas jahe untuk menetralkan radikal bebas dan mengurangi kerusakan oksidatif. Sebagai contoh, studi oleh Ghasemzadeh et al. dalam Molecules (2010) menyoroti aktivitas antioksidan tinggi dari ekstrak jahe.

    Konsumsi jahe secara teratur dapat membantu memperkuat sistem pertahanan antioksidan tubuh.

  5. Meredakan Nyeri Otot dan Nyeri Haid

    Selain sifat anti-inflamasinya, jahe juga dikenal sebagai pereda nyeri alami. Efektivitasnya telah diteliti dalam konteks nyeri otot yang disebabkan oleh olahraga dan nyeri haid (dismenore).

    Jahe bekerja dengan mengurangi peradangan dan menghambat jalur nyeri, memberikan efek analgesik tanpa efek samping yang merugikan seperti obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS).

    Sebuah penelitian acak terkontrol yang diterbitkan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine (2009) oleh Ozgoli et al. menunjukkan bahwa jahe sama efektifnya dengan ibuprofen dalam mengurangi intensitas nyeri pada wanita dengan dismenore primer.

    Ini menawarkan alternatif alami yang menjanjikan bagi individu yang mencari pereda nyeri dari sumber non-farmakologis.

  6. Mendukung Kesehatan Kardiovaskular

    Jahe menunjukkan potensi dalam mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian telah mengindikasikan bahwa jahe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

    Selain itu, jahe juga dapat membantu mencegah pembentukan gumpalan darah, mengurangi risiko aterosklerosis.

    Sebuah studi yang diterbitkan di International Journal of Cardiology (2008) oleh Alizadeh-Navaei et al. menemukan bahwa konsumsi jahe secara signifikan menurunkan kadar lipid darah pada pasien dengan hiperlipidemia.

    Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi mekanisme penuh dan dosis optimal, bukti awal menunjukkan bahwa jahe dapat menjadi suplemen yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan kardiovaskular.