Penting! Ketahui 7 Manfaat Jamu Jahe dan Menghangatkan Tubuh Optimal! – E-Journal
Rabu, 23 Juli 2025 oleh journal
Minuman tradisional Indonesia, yang secara turun-temurun dikenal sebagai ramuan herbal, seringkali memanfaatkan rimpang jahe sebagai bahan utamanya.
Minuman ini, yang dikenal luas di masyarakat, umumnya dibuat dengan merebus atau menyeduh irisan jahe segar, kadang disertai dengan tambahan rempah lain seperti serai, kayu manis, atau gula aren untuk memperkaya rasa dan khasiatnya.
Sejak dahulu kala, konsumsi minuman berbasis jahe ini telah menjadi bagian dari praktik pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan, mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam.
manfaat jamu jahe
- Sifat Anti-inflamasi yang Kuat
Jamu jahe dikenal memiliki senyawa bioaktif utama seperti gingerol dan shogaol, yang berperan sebagai agen anti-inflamasi. Senyawa ini mampu menghambat produksi mediator inflamasi dalam tubuh, sehingga efektif dalam meredakan peradangan kronis.
Berbagai penelitian telah menunjukkan potensi jahe dalam mengurangi nyeri dan kekakuan pada penderita osteoartritis, sebagaimana dilaporkan dalam studi-studi yang dipublikasikan di jurnal seperti Journal of Medicinal Food.
- Meredakan Mual dan Muntah
Salah satu khasiat jahe yang paling dikenal adalah kemampuannya dalam mengatasi mual dan muntah. Mekanisme kerjanya dipercaya melibatkan efek langsung pada saluran pencernaan dan sistem saraf pusat, yang dapat menenangkan perut dan mengurangi sensasi mual.
Efektivitasnya telah terbukti dalam berbagai kondisi, termasuk mual akibat mabuk perjalanan, mual di pagi hari selama kehamilan, dan mual yang diinduksi kemoterapi, seperti yang dibahas dalam tinjauan di jurnal Obstetrics & Gynecology.
- Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Konsumsi jamu jahe dapat mendukung kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan. Jahe diketahui dapat mempercepat pengosongan lambung, sehingga membantu meredakan gejala dispepsia atau gangguan pencernaan seperti kembung dan begah.
Selain itu, sifat karminatifnya membantu mengurangi penumpukan gas dalam saluran cerna, memberikan rasa nyaman setelah makan, sebuah efek yang didukung oleh publikasi di World Journal of Gastroenterology.
- Mengurangi Nyeri Otot Pasca-Olahraga
Meskipun bukan pereda nyeri instan, konsumsi jahe secara teratur telah terbukti efektif dalam mengurangi nyeri otot yang timbul akibat latihan fisik berat.
Efek ini diyakini berasal dari sifat anti-inflamasinya yang bekerja secara bertahap dalam mengurangi kerusakan otot dan peradangan yang menyebabkan nyeri.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Pain menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat mengurangi nyeri otot yang tertunda (DOMS).
- Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Jahe mengandung senyawa yang memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antijamur, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan fungsi sistem kekebalan tubuh. Konsumsi jamu jahe secara teratur dapat membantu tubuh melawan berbagai infeksi dan menjaga kesehatan secara umum.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Ethnopharmacology telah menyoroti potensi imunomodulator jahe.
- Potensi Manfaat untuk Kesehatan Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe memiliki efek positif pada kesehatan kardiovaskular. Senyawa dalam jahe dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta berpotensi dalam mengatur tekanan darah.
Selain itu, jahe juga diketahui memiliki efek anti-koagulan ringan yang dapat membantu mencegah pembentukan bekuan darah, sebagaimana diindikasikan dalam beberapa studi yang dipublikasikan di Phytotherapy Research.
- Membantu Pengelolaan Gula Darah
Studi awal menunjukkan bahwa jahe mungkin berperan dalam membantu pengelolaan kadar gula darah, terutama pada individu dengan diabetes tipe 2.
Beberapa penelitian telah mengamati bahwa konsumsi suplemen jahe dapat menurunkan kadar gula darah puasa dan hemoglobin terglikasi (HbA1c).
Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengkonfirmasi secara definitif manfaat ini pada skala yang lebih besar, dengan beberapa hasil awal dicatat dalam Iranian Journal of Pharmaceutical Research.