Penting! Ketahui 7 Manfaat Rebusan Salam, Atasi Kolesterol Jahat – E-Journal

Senin, 28 Juli 2025 oleh journal

Istilah "rebusan salam" merujuk pada preparasi herbal yang diperoleh dari proses perebusan daun tanaman Syzygium polyanthum, yang dikenal luas sebagai daun salam.

Preparasi ini merupakan bentuk tradisional dari konsumsi bahan alami yang telah lama digunakan dalam praktik pengobatan tradisional dan kuliner di berbagai wilayah, khususnya di Indonesia.

Daun salam sendiri kaya akan beragam senyawa bioaktif, termasuk flavonoid, tanin, minyak atsiri, dan alkaloid, yang secara kolektif memberikan karakteristik aroma dan rasa unik serta potensi khasiat terapeutik.

Kajian ilmiah modern secara progresif menyoroti bagaimana senyawa-senyawa ini bekerja dalam tubuh, mendukung klaim kesehatan yang secara turun-temurun dipercaya.

manfaat rebusan salam

  1. Potensi Antidiabetik

    Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa rebusan daun salam memiliki potensi dalam membantu mengelola kadar glukosa darah. Studi yang dipublikasikan oleh Rahman et al.

    pada tahun 2012 dalam Journal of Ethnopharmacology mengindikasikan adanya efek hipoglikemik pada ekstrak daun salam, yang diyakini berasal dari kandungan senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin.

    Senyawa-senyawa ini dapat bekerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin atau menghambat penyerapan karbohidrat di saluran pencernaan, sehingga berkontribusi pada stabilisasi gula darah.

    Penting! Ketahui 7 Manfaat Rebusan Salam, Atasi Kolesterol...
  2. Pengaturan Tekanan Darah

    Daun salam dikenal memiliki sifat diuretik ringan dan vasodilator, yang dapat berkontribusi pada penurunan tekanan darah. Sebuah studi oleh Widyasanti et al.

    pada tahun 2018 yang dimuat di Phytomedicine menunjukkan potensi rebusan daun salam dalam menurunkan tekanan darah pada subjek hipertensi.

    Kandungan kalium yang relatif tinggi dalam daun salam berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, yang secara tidak langsung mendukung kesehatan kardiovaskular.

  3. Aktivitas Antioksidan Tinggi

    Kandungan antioksidan dalam daun salam sangat signifikan, menjadikannya agen yang efektif dalam melawan radikal bebas. Senyawa fenolik, flavonoid, dan vitamin C merupakan beberapa antioksidan utama yang ditemukan dalam rebusan daun salam.

    Penelitian oleh Suparmi et al. pada tahun 2015 dalam Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research telah mengkonfirmasi kapasitas antioksidan yang kuat ini, menunjukkan potensi dalam mengurangi stres oksidatif dan mencegah kerusakan sel.

  4. Sifat Antiinflamasi

    Rebusan daun salam juga menunjukkan potensi sebagai agen antiinflamasi alami. Senyawa seperti eugenol dan quercetin yang terdapat dalam daun salam telah diteliti kemampuannya untuk menghambat mediator inflamasi dalam tubuh.

    Berbagai studi, termasuk yang disoroti oleh Sari et al. pada tahun 2019 di Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, mendukung klaim ini, menunjukkan bahwa konsumsi rebusan daun salam dapat membantu meredakan kondisi peradangan kronis.

  5. Efek Antimikroba

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rebusan daun salam memiliki sifat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Senyawa seperti minyak atsiri dan tanin dalam daun salam diyakini bertanggung jawab atas aktivitas antibakteri dan antijamur ini.

    Studi oleh Fitriana et al. pada tahun 2017 dalam International Journal of Pharma and Bio Sciences memberikan bukti awal tentang efektivitas ekstrak daun salam terhadap berbagai jenis bakteri, mendukung penggunaannya dalam pengobatan tradisional untuk infeksi.

  6. Penurunan Kadar Kolesterol

    Konsumsi rebusan daun salam juga dikaitkan dengan potensi penurunan kadar kolesterol dalam darah. Serat makanan dan senyawa bioaktif tertentu dalam daun salam dapat berperan dalam mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan dan meningkatkan ekskresinya.

    Penelitian oleh Putra et al. pada tahun 2016 dalam Jurnal Farmasi Indonesia memberikan indikasi bahwa rebusan daun salam dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (jahat), berkontribusi pada kesehatan jantung.

  7. Penurunan Asam Urat

    Rebusan daun salam telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah asam urat. Kandungan flavonoid dan tanin dalam daun salam dipercaya memiliki efek urikosurik, yaitu membantu tubuh mengeluarkan kelebihan asam urat melalui urine.

    Meskipun penelitian pada manusia masih terbatas, beberapa studi awal, seperti yang disarankan oleh Lestari et al.

    pada tahun 2020 di Jurnal Kesehatan Andalas, menunjukkan bahwa rebusan ini berpotensi membantu mengelola kadar asam urat tinggi dan meredakan gejala terkait.