Wajib Simak! Inilah 5 Manfaat Rebusan Kencur, Atasi Nyeri Pegal – E-Journal
Jumat, 25 Juli 2025 oleh journal
Kencur, dengan nama ilmiah Kaempferia galanga, adalah tanaman rimpang yang telah lama dikenal dan dimanfaatkan dalam tradisi pengobatan herbal serta kuliner di berbagai wilayah Asia Tenggara.
Rimpang ini memiliki karakteristik aroma yang khas, hangat, dan sering diolah menjadi bumbu masakan maupun bahan dasar jamu.
Rebusan kencur sendiri merupakan ekstrak cair yang diperoleh melalui proses perebusan rimpang kencur yang telah dibersihkan dan diiris, kemudian disaring untuk diambil sarinya.
Minuman herbal ini secara turun-temurun dipercaya memiliki beragam khasiat terapeutik, menjadikannya pilihan populer untuk menjaga kesehatan secara alami. Konsumsi rutin rebusan kencur seringkali direkomendasikan untuk meredakan berbagai keluhan kesehatan umum.
manfaat rebusan kencur
- Meredakan Peradangan dan Nyeri:
Rimpang kencur mengandung senyawa bioaktif seperti etil p-metoksisinamat dan flavonoid yang secara ilmiah dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik yang kuat.
Senyawa-senyawa ini bekerja dengan menghambat jalur-jalur pro-inflamasi dalam tubuh, sehingga efektif dalam mengurangi pembengkakan dan meredakan sensasi nyeri. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh Rahman et al.
(2018) mengindikasikan potensi ekstrak kencur dalam menekan respons peradangan pada model hewan percobaan. Oleh karena itu, rebusan kencur secara tradisional sering dimanfaatkan sebagai alternatif alami untuk mengatasi kondisi seperti nyeri sendi, otot, atau sakit kepala.
- Meningkatkan Kesehatan Saluran Pernapasan:
Rebusan kencur telah lama digunakan sebagai ramuan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah pernapasan, termasuk batuk, pilek, dan sakit tenggorokan.
Kandungan minyak atsiri dalam kencur, seperti sineol dan borneol, memiliki efek ekspektoran yang membantu melonggarkan dahak dan membersihkan saluran udara, sehingga memudahkan pernapasan.
Selain itu, sifat antibakteri dan antivirusnya juga dapat berkontribusi dalam melawan infeksi penyebab gangguan pernapasan.
Beberapa penelitian fitokimia, seperti yang dilaporkan dalam Jurnal Farmasi Indonesia, telah mengidentifikasi komponen-komponen yang berperan dalam efek mukolitik dan dekongestan alami kencur.
- Memiliki Aktivitas Antimikroba:
Kencur dikenal memiliki kemampuan untuk melawan berbagai jenis mikroorganisme patogen, termasuk bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi. Senyawa fenolik dan terpenoid yang melimpah dalam rimpang ini memainkan peran krusial dalam aktivitas antimikroba yang dimilikinya.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research (Kumar & Sharma, 2016) menyoroti efektivitas ekstrak kencur terhadap strain bakteri Gram-positif dan Gram-negatif tertentu.
Konsumsi rebusan kencur berpotensi memberikan perlindungan internal terhadap infeksi, meskipun diperlukan studi klinis lebih lanjut untuk mengonfirmasi dosis dan efektivitasnya pada manusia.
- Berpotensi sebagai Antioksidan:
Antioksidan adalah senyawa vital yang berfungsi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas, pemicu utama berbagai penyakit kronis dan proses penuaan dini.
Kencur merupakan sumber alami yang kaya akan antioksidan, termasuk flavonoid dan senyawa fenolik, yang secara efektif membantu menetralkan radikal bebas.
Aktivitas antioksidan ini sangat penting untuk menjaga integritas seluler dan mendukung fungsi organ yang optimal di seluruh tubuh. Riset yang dilakukan oleh Lim et al.
(2019) dan dipublikasikan di Food Chemistry mengemukakan bahwa ekstrak Kaempferia galanga menunjukkan kapasitas antioksidan yang signifikan, menegaskan potensi rebusan kencur sebagai bagian dari pola makan kaya antioksidan.
- Membantu Pencernaan dan Mengatasi Masalah Perut:
Secara tradisional, rebusan kencur sering dimanfaatkan untuk meredakan berbagai gangguan pencernaan seperti perut kembung, mual, dan diare ringan.
Kencur memiliki sifat karminatif, yang berarti dapat membantu mengeluarkan gas berlebih dari saluran pencernaan, sehingga mengurangi rasa tidak nyaman dan begah.
Selain itu, beberapa komponen bioaktif dalam kencur diyakini dapat merangsang produksi enzim pencernaan, yang pada gilirannya berkontribusi pada proses pencernaan yang lebih efisien.
Meskipun bukti ilmiah langsung pada manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut, pengalaman empiris yang luas mendukung manfaat ini, dan studi fitokimia terus mengeksplorasi mekanisme di balik efek positif kencur pada sistem pencernaan.