Wajib Simak! 6 Manfaat Makan Ayam Setiap Hari, Pembangun Otot! – E-Journal
Sabtu, 19 Juli 2025 oleh journal
Konsumsi rutin sumber protein hewani, seperti unggas, merupakan bagian integral dari diet seimbang bagi banyak individu di seluruh dunia. Praktik ini melibatkan asupan protein berkualitas tinggi secara teratur, yang esensial untuk berbagai fungsi fisiologis tubuh.
Integrasi konsumsi protein semacam ini dalam pola makan harian dapat berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan makronutrien dan mikronutrien vital. Hal ini mendukung pemeliharaan struktur seluler, produksi enzim, dan regulasi hormon, yang semuanya krusial untuk kesehatan optimal.
manfaat makan ayam setiap hari
- Sumber Protein Berkualitas Tinggi
Daging ayam merupakan sumber protein lengkap yang sangat baik, mengandung semua asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Protein ini vital untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan otot, sintesis enzim, serta produksi hormon.
Asupan protein yang memadai setiap hari mendukung pemeliharaan massa otot, yang sangat penting seiring bertambahnya usia atau selama periode pemulihan fisik.
Penelitian yang dipublikasikan dalam "Journal of Nutrition" secara konsisten menyoroti peran protein hewani dalam mendukung anabolisme otot dan pemulihan setelah latihan fisik.
- Kaya akan Vitamin B
Konsumsi ayam secara teratur menyediakan berbagai vitamin B yang penting, termasuk niasin (B3), piridoksin (B6), dan kobalamin (B12).
Vitamin-vitamin ini memainkan peran krusial dalam metabolisme energi, membantu mengubah makanan menjadi energi yang dapat digunakan oleh sel-sel tubuh.
Niasin juga berkontribusi pada kesehatan kulit dan sistem saraf, sementara vitamin B6 penting untuk fungsi otak dan kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kelelahan, masalah neurologis, dan gangguan metabolisme, sehingga asupan harian sangat dianjurkan.
- Mengandung Mineral Esensial
Daging ayam kaya akan mineral penting seperti selenium, fosfor, dan seng. Selenium bertindak sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan mendukung fungsi tiroid yang sehat.
Fosfor esensial untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat, serta untuk fungsi ginjal dan saraf.
Seng memainkan peran vital dalam fungsi kekebalan tubuh, penyembuhan luka, dan indra perasa serta penciuman, sebagaimana diuraikan dalam publikasi oleh "National Institutes of Health" mengenai mineral diet.
- Mendukung Pengelolaan Berat Badan
Protein yang tinggi dalam daging ayam dapat meningkatkan rasa kenyang, membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Ini karena protein memiliki efek termogenik yang lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan lemak, yang berarti tubuh membakar lebih banyak kalori untuk mencernanya.
Dengan mempertahankan massa otot melalui asupan protein yang cukup, laju metabolisme basal dapat tetap tinggi, yang berkontribusi pada pengelolaan berat badan yang efektif.
Studi intervensi diet seringkali menunjukkan bahwa diet tinggi protein lebih efektif dalam menurunkan berat badan dan mencegah penambahan berat badan kembali.
- Rendah Lemak Jenuh (terutama tanpa kulit)
Ketika dikonsumsi tanpa kulit, daging ayam, terutama bagian dada, merupakan sumber protein yang relatif rendah lemak jenuh.
Lemak jenuh yang berlebihan dalam diet dapat berkontribusi pada peningkatan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan risiko penyakit kardiovaskular.
Oleh karena itu, memilih bagian ayam yang lebih ramping dan menghilangkan kulitnya dapat mendukung kesehatan jantung dalam konteks diet seimbang.
Rekomendasi diet dari "American Heart Association" seringkali menyarankan unggas tanpa kulit sebagai pilihan protein yang sehat.
- Meningkatkan Kesehatan Tulang
Selain fosfor, daging ayam juga mengandung sejumlah kecil kalsium dan magnesium, yang semuanya penting untuk kesehatan tulang.
Protein sendiri merupakan komponen struktural utama tulang, dan asupan protein yang memadai telah dikaitkan dengan kepadatan mineral tulang yang lebih baik.
Konsumsi protein yang konsisten dapat membantu mengurangi risiko osteoporosis dan fraktur pada individu yang lebih tua, sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian epidemiologi yang mengamati pola makan dan kesehatan tulang pada populasi dewasa.