Wajib Tahu! 6 Manfaat Makan Belut Goreng, Protein Tinggi Pembangun Otot! – E-Journal
Sabtu, 19 Juli 2025 oleh journal
Belut, atau dalam nama ilmiahnya Monopterus albus, merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer sebagai sumber pangan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Hewan bertubuh licin memanjang ini dikenal memiliki tekstur daging yang khas dan cita rasa yang lezat.
Salah satu metode pengolahan yang paling umum dan digemari adalah dengan cara digoreng, menghasilkan hidangan yang renyah di luar namun lembut di dalam.
Artikel ini akan mengulas secara ilmiah mengenai berbagai khasiat nutrisi dan potensi keuntungan kesehatan yang dapat diperoleh dari konsumsi belut yang diolah dengan metode penggorengan, berdasarkan komposisi gizinya yang kaya.
manfaat makan belut goreng
- Kaya Protein Berkualitas Tinggi
Daging belut merupakan sumber protein hewani yang sangat baik, mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh untuk fungsi metabolisme yang optimal.
Protein berperan krusial dalam pembangunan dan perbaikan jaringan tubuh, produksi enzim dan hormon, serta mendukung sistem kekebalan.
Konsumsi protein yang cukup penting untuk menjaga massa otot, terutama pada individu yang aktif secara fisik atau dalam masa pertumbuhan, sebagaimana banyak penelitian nutrisi telah mengindikasikan pentingnya asupan protein lengkap dari sumber hewani.
- Sumber Asam Lemak Esensial Omega-3
Meskipun merupakan ikan air tawar, belut diketahui mengandung asam lemak omega-3, seperti EPA (asam eicosapentaenoat) dan DHA (asam docosahexaenoat), meskipun mungkin dalam kadar yang bervariasi dibandingkan ikan laut tertentu.
Asam lemak omega-3 dikenal luas akan manfaatnya dalam menjaga kesehatan kardiovaskular, termasuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner dan menurunkan kadar trigliserida.
Selain itu, DHA sangat penting untuk perkembangan dan fungsi otak, serta kesehatan mata, sebagaimana dilaporkan dalam jurnal-jurnal biokimia nutrisi.
- Kandungan Vitamin dan Mineral Esensial yang Berlimpah
Belut adalah gudang vitamin dan mineral penting yang mendukung berbagai fungsi fisiologis tubuh. Kandungan vitamin A yang tinggi berperan vital dalam menjaga kesehatan mata, fungsi kekebalan tubuh, dan pertumbuhan sel.
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel-sel dari kerusakan radikal bebas, sementara vitamin D esensial untuk penyerapan kalsium dan kesehatan tulang.
Selain itu, belut juga menyediakan mineral penting seperti fosfor untuk tulang dan gigi, kalium untuk keseimbangan cairan dan tekanan darah, serta seng yang mendukung fungsi kekebalan dan penyembuhan luka, seperti yang sering diuraikan dalam publikasi tentang komposisi pangan.
- Potensi Dukungan Kesehatan Tulang
Kombinasi vitamin D dan fosfor yang ditemukan dalam belut berkontribusi signifikan terhadap pemeliharaan kesehatan tulang yang kuat. Vitamin D diperlukan untuk regulasi kalsium dan fosfat dalam tubuh, dua mineral utama yang membangun struktur tulang.
Fosfor sendiri merupakan komponen penting dari matriks tulang dan gigi.
Asupan yang adekuat dari nutrisi ini dapat membantu dalam pencegahan kondisi seperti osteoporosis dan memastikan kepadatan tulang yang optimal sepanjang usia, sebuah topik yang sering dibahas dalam studi tentang nutrisi tulang.
- Mendukung Fungsi Otak dan Sistem Saraf
Keberadaan asam lemak omega-3, terutama DHA, dalam belut menjadikannya makanan yang berpotensi mendukung kesehatan kognitif. DHA adalah komponen struktural utama otak dan retina, berperan dalam transmisi sinyal saraf dan perkembangan otak.
Selain itu, belut juga menyediakan vitamin B12, yang esensial untuk fungsi saraf yang sehat dan pembentukan sel darah merah.
Nutrisi ini bekerja sinergis untuk menjaga integritas sistem saraf dan mendukung fungsi memori serta konsentrasi, sebagaimana banyak ditunjukkan oleh penelitian neuro-nutrisi.
- Peningkatan Imunitas Tubuh
Berbagai mikronutrien yang terkandung dalam belut, seperti vitamin A, vitamin E, dan seng, berperan penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Vitamin A dan seng terlibat dalam produksi dan fungsi sel-sel kekebalan, sedangkan vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel imun dari kerusakan oksidatif.
Asupan nutrisi ini secara teratur dapat membantu tubuh lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit, mendukung respons imun yang kuat terhadap patogen, sebuah aspek yang ditekankan dalam literatur imunonutrisi.