Wajib Simak! 5 Manfaat Makan Keju Setiap Hari untuk Tulang Kuat Sempurna – E-Journal
Jumat, 18 Juli 2025 oleh journal
Konsumsi produk olahan susu secara rutin, khususnya keju, telah menjadi subjek penelitian ilmiah yang ekstensif mengenai dampaknya terhadap fisiologi manusia.
Praktik diet ini melibatkan asupan harian dari produk susu fermentasi yang kaya nutrisi dan memiliki cita rasa beragam, mengintegrasikannya ke dalam makanan utama atau camilan.
Rutinitas semacam ini berkontribusi signifikan terhadap asupan makronutrien dan mikronutrien harian, meliputi protein, lemak, kalsium, serta vitamin dan mineral penting lainnya.
Memahami dampak komprehensif dari konsumsi berkelanjutan ini memerlukan pemeriksaan parameter kesehatan yang luas, mulai dari kepadatan tulang hingga fungsi metabolik, menyoroti potensi perannya dalam regimen nutrisi yang seimbang.
manfaat makan keju setiap hari
- Mendukung Kesehatan Tulang yang Optimal
Keju merupakan sumber kalsium dan fosfor yang sangat baik, dua mineral krusial yang esensial untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat.
Kalsium adalah komponen struktural utama tulang, sedangkan fosfor bekerja sama dengan kalsium untuk memastikan mineralisasi tulang yang tepat, yang vital untuk kepadatan tulang.
Selain itu, beberapa jenis keju, terutama yang berasal dari hewan yang diberi makan rumput, mengandung vitamin K2 (menaquinone), suatu nutrisi penting yang membantu mengarahkan kalsium ke tulang dan gigi, sekaligus mencegah penumpukan di arteri dan jaringan lunak lainnya.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal seperti Osteoporosis International telah menunjukkan bahwa asupan produk susu yang memadai berkorelasi positif dengan peningkatan kepadatan mineral tulang dan penurunan risiko osteoporosis pada berbagai kelompok usia.
Konsumsi keju secara teratur dapat berkontribusi pada pencapaian asupan kalsium harian yang direkomendasikan, yang sangat penting selama masa pertumbuhan dan pada usia lanjut untuk menjaga integritas kerangka.
Oleh karena itu, keju berfungsi sebagai komponen diet yang berharga untuk mendukung kesehatan tulang jangka panjang dan mengurangi risiko fraktur.
- Mempromosikan Kesehatan Gigi
Konsumsi keju memiliki efek protektif terhadap kesehatan gigi, terutama karena kemampuannya untuk meningkatkan pH mulut setelah makan.
Setelah mengonsumsi makanan yang bersifat asam atau bergula, pH mulut cenderung turun, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bakteri penyebab karies.
Keju, dengan kandungan kalsium, fosfor, dan kaseinnya, membantu menetralkan asam ini dan mendorong remineralisasi email gigi, sehingga memperkuat struktur gigi.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal seperti General Dentistry atau Journal of the American Dental Association telah menyoroti bahwa mengonsumsi keju setelah makan dapat mengurangi risiko erosi email dan pembentukan plak.
Protein kasein dalam keju membentuk lapisan pelindung di sekitar email gigi, yang berfungsi sebagai penghalang terhadap serangan asam.
Selain itu, tindakan mengunyah keju merangsang produksi air liur, yang secara alami membantu membersihkan partikel makanan dan menetralkan asam di mulut, memberikan mekanisme perlindungan tambahan terhadap kerusakan gigi.
- Sumber Protein Berkualitas Tinggi dan Nutrisi Esensial
Keju adalah sumber protein lengkap yang sangat baik, menyediakan semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk fungsi-fungsi vital seperti perbaikan jaringan, sintesis enzim, dan produksi hormon.
Kandungan protein yang tinggi dalam keju menjadikannya pilihan makanan yang efektif untuk mendukung pertumbuhan otot, pemulihan pasca-latihan, dan pemeliharaan massa otot, terutama penting bagi atlet atau individu yang aktif secara fisik.
Protein juga berkontribusi pada rasa kenyang, yang dapat membantu dalam manajemen berat badan.
Selain protein, keju juga kaya akan berbagai vitamin dan mineral penting lainnya yang menunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Ini termasuk vitamin B12, yang krusial untuk fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah, serta riboflavin (vitamin B2) yang berperan dalam metabolisme energi.
Mineral seperti seng (zinc) dan selenium juga ditemukan dalam keju, yang penting untuk fungsi kekebalan tubuh dan perlindungan antioksidan.
Kombinasi nutrisi ini menjadikan keju sebagai makanan padat nutrisi yang dapat berkontribusi signifikan terhadap asupan gizi harian.
- Potensi Dukungan Kesehatan Usus
Beberapa jenis keju, terutama yang difermentasi dengan baik dan tidak dipasteurisasi setelah fermentasi, dapat mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan saluran pencernaan.
Bakteri ini membantu menjaga keseimbangan mikrobioma usus, yang penting untuk pencernaan yang sehat, penyerapan nutrisi, dan bahkan fungsi kekebalan tubuh yang optimal.
Meskipun tidak semua keju adalah sumber probiotik yang signifikan, varietas tertentu seperti Gouda, Cheddar, atau Swiss yang belum diproses berlebihan dapat menyediakannya.
Penelitian awal dalam bidang mikrobioma telah menunjukkan bahwa diet yang kaya akan makanan fermentasi dapat mendukung keragaman bakteri usus yang sehat.
Bakteri baik ini menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFAs) seperti butirat, yang merupakan sumber energi utama bagi sel-sel usus besar dan memiliki efek anti-inflamasi yang menguntungkan.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi efek probiotik keju pada kesehatan usus manusia secara spesifik, potensi kontribusinya terhadap ekosistem pencernaan yang seimbang tetap menjadi area yang menjanjikan.
- Peran dalam Manajemen Berat Badan dan Rasa Kenyang
Kombinasi protein dan lemak dalam keju dapat memberikan rasa kenyang yang tahan lama, yang berpotensi membantu dalam manajemen berat badan.
Protein dikenal sebagai makronutrien yang paling mengenyangkan, membantu mengurangi keinginan untuk makan berlebihan dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Lemak dalam keju juga berkontribusi pada rasa kenyang dan kepuasan setelah makan, memperlambat proses pencernaan dan pelepasan glukosa ke dalam aliran darah.
Meskipun keju relatif padat kalori, konsumsi porsi yang moderat sebagai bagian dari diet seimbang dapat membantu mengontrol nafsu makan.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal seperti American Journal of Clinical Nutrition telah menunjukkan bahwa makanan tinggi protein dan lemak, seperti keju, dapat membantu individu merasa lebih kenyang dan mengurangi konsumsi camilan yang tidak sehat.
Dengan demikian, keju dapat menjadi alat yang efektif dalam strategi manajemen berat badan, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang bijaksana dan disesuaikan dengan kebutuhan energi individu.