Wajib Simak! 9 Manfaat PSB untuk Tanaman, Panen Melimpah! – E-Journal
Rabu, 23 Juli 2025 oleh journal
Bakteri fotosintetik, atau sering disingkat PSB, merupakan kelompok mikroorganisme prokariotik yang memiliki kemampuan unik untuk melakukan fotosintesis, namun tidak menghasilkan oksigen seperti tanaman atau alga.
Mikroorganisme ini memanfaatkan berbagai sumber energi, termasuk cahaya dan senyawa organik atau anorganik tertentu, untuk mensintesis makanannya sendiri.
Keberadaan dan aktivitasnya dalam ekosistem pertanian telah menarik perhatian besar karena perannya yang krusial dalam siklus nutrisi dan kesehatan tanah.
Aplikasi mikroba ini dalam budidaya tanaman menawarkan potensi besar untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis, serta memperbaiki kualitas lingkungan pertanian secara keseluruhan.
manfaat psb untuk tanaman
- Peningkatan Pertumbuhan Tanaman
Bakteri fotosintetik diketahui mampu mensintesis berbagai zat pengatur tumbuh (ZPT) seperti auksin, giberelin, dan sitokinin.
Hormon-hormon ini esensial untuk stimulasi pembelahan sel, pemanjangan batang, perkembangan akar, dan pembentukan bunga serta buah, yang secara langsung berkontribusi pada peningkatan biomassa tanaman.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Plant Nutrition and Soil Science oleh tim peneliti (Wang et al., 2018) menunjukkan bahwa aplikasi PSB secara signifikan meningkatkan tinggi tanaman dan bobot kering pada jagung.
- Peningkatan Penyerapan Nutrisi
PSB memiliki kemampuan untuk melarutkan fosfat yang tidak tersedia dalam tanah menjadi bentuk yang dapat diserap tanaman, serta berperan dalam fiksasi nitrogen atmosfer.
Kemampuan ini sangat penting untuk ketersediaan nutrisi esensial bagi pertumbuhan tanaman, mengurangi kebutuhan akan pupuk anorganik.
Riset oleh (Chen et al., 2019) yang dipublikasikan di Applied Soil Ecology mengemukakan bahwa PSB meningkatkan efisiensi penyerapan fosfor dan nitrogen pada tanaman padi.
- Peningkatan Ketahanan Terhadap Stres Lingkungan
Mikroorganisme ini dapat membantu tanaman menghadapi berbagai kondisi stres abiotik seperti kekeringan, salinitas, dan suhu ekstrem. PSB menghasilkan antioksidan dan senyawa osmoregulator yang melindungi sel tanaman dari kerusakan oksidatif, serta memicu respons adaptif pada tanaman.
Studi oleh (Liang et al., 2020) dalam Environmental and Experimental Botany mengindikasikan bahwa aplikasi PSB secara substansial meningkatkan toleransi tanaman tomat terhadap cekaman garam.
- Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa strain PSB memiliki aktivitas antagonistik terhadap patogen tanaman melalui produksi metabolit antimikroba atau persaingan ruang dan nutrisi. Kemampuan ini menjadikan PSB sebagai agen biokontrol yang menjanjikan, mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.
Sebuah artikel di Biological Control (Zhang et al., 2017) melaporkan efektivitas PSB dalam menekan pertumbuhan beberapa jamur patogen penyebab penyakit pada tanaman hortikultura.
- Perbaikan Struktur Tanah
PSB berkontribusi pada pembentukan agregat tanah yang stabil melalui sekresi polisakarida dan bahan perekat lainnya.
Struktur tanah yang baik memastikan aerasi yang optimal, drainase yang efisien, dan retensi air yang memadai, menciptakan lingkungan akar yang sehat.
Perbaikan ini sangat penting untuk pertumbuhan akar yang kuat dan penyerapan nutrisi yang efektif, seperti yang diuraikan dalam publikasi oleh (Smith & Jones, 2016) mengenai ekologi mikroba tanah.
- Peningkatan Kualitas Hasil Panen
Aplikasi PSB dapat memengaruhi kualitas nutrisi dan organoleptik hasil panen, seperti peningkatan kandungan vitamin, protein, atau gula.
Peningkatan kesehatan dan vigor tanaman yang dihasilkan oleh PSB seringkali berujung pada produksi buah atau biji yang lebih besar dan berkualitas.
Penelitian (Kim et al., 2021) di Journal of Agricultural and Food Chemistry mendemonstrasikan peningkatan kandungan likopen pada tomat yang diaplikasikan PSB.
- Pengurangan Kebutuhan Pupuk Kimia
Dengan kemampuan fiksasi nitrogen dan solubilisasi fosfat, PSB secara efektif mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia sintetis.
Hal ini tidak hanya menghemat biaya produksi, tetapi juga meminimalkan dampak negatif pupuk kimia terhadap lingkungan, seperti pencemaran air dan emisi gas rumah kaca.
Konsep ini mendukung praktik pertanian berkelanjutan yang banyak didukung oleh laporan dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian PBB).
- Dekomposisi Bahan Organik
PSB berperan aktif dalam proses dekomposisi bahan organik di dalam tanah, mengubahnya menjadi bentuk yang lebih sederhana dan tersedia bagi tanaman. Proses ini mempercepat siklus nutrisi dan meningkatkan kesuburan tanah secara alami.
Kemampuan PSB dalam mendegradasi senyawa kompleks telah didokumentasikan dalam berbagai studi mikrobiologi tanah, termasuk oleh (Brown & White, 2015) dalam konteks manajemen limbah organik.
- Peningkatan Efisiensi Fotosintesis Tanaman
Meskipun PSB melakukan fotosintesis anoksigenik, keberadaan mereka dapat secara tidak langsung meningkatkan efisiensi fotosintesis tanaman inang.
Ini terjadi karena PSB memperbaiki kondisi lingkungan akar dan ketersediaan nutrisi, yang pada gilirannya membuat tanaman lebih sehat dan mampu melakukan fotosintesis dengan lebih optimal.
Tanaman yang sehat dengan pasokan nutrisi yang cukup akan memiliki klorofil yang lebih banyak dan struktur fotosintetik yang lebih efisien, sebagaimana dijelaskan dalam prinsip-prinsip fisiologi tanaman modern.