Penting! Inilah 5 Manfaat Sulfur untuk Tanaman, Panen Melimpah! – E-Journal
Selasa, 22 Juli 2025 oleh journal
Sulfur, atau belerang, merupakan salah satu unsur hara makro sekunder yang esensial bagi pertumbuhan optimal tanaman. Meskipun seringkali kurang mendapatkan perhatian dibandingkan nitrogen, fosfor, atau kalium, perannya dalam fisiologi tanaman sangat krusial dan multifungsi.
Ketersediaan sulfur yang cukup di dalam tanah penting untuk mendukung berbagai proses biokimia vital, mulai dari sintesis protein hingga pembentukan senyawa penting lainnya.
Kekurangan unsur ini dapat menghambat pertumbuhan, mengurangi kualitas hasil panen, dan membuat tanaman lebih rentan terhadap stres lingkungan dan serangan patogen.
manfaat sulfur untuk tanaman
- Meningkatkan Sintesis Protein dan Asam Amino
Sulfur merupakan komponen integral dari beberapa asam amino esensial seperti metionin, sistin, dan sistein, yang merupakan blok bangunan protein.
Tanpa sulfur yang memadai, tanaman tidak dapat mensintesis protein-protein ini secara efisien, yang pada gilirannya akan menghambat pertumbuhan sel dan perkembangan jaringan.
Studi oleh Marschner (1995) dalam bukunya "Mineral Nutrition of Higher Plants" menekankan bahwa defisiensi sulfur secara langsung membatasi produksi protein, mengakibatkan akumulasi senyawa nitrogen non-protein dan pertumbuhan yang terhambat.
- Membantu Pembentukan Klorofil dan Proses Fotosintesis
Meskipun sulfur bukan merupakan bagian langsung dari molekul klorofil, unsur ini berperan penting dalam pembentukannya. Ketersediaan sulfur yang cukup diperlukan untuk sintesis enzim dan protein yang terlibat dalam jalur biosintetik klorofil.
Tanaman yang kekurangan sulfur sering menunjukkan gejala klorosis atau menguningnya daun muda, mirip dengan defisiensi nitrogen, karena terganggunya produksi pigmen hijau ini.
Oleh karena itu, sulfur secara tidak langsung berkontribusi pada efisiensi fotosintesis, yang merupakan proses vital untuk produksi energi dan biomassa tanaman.
- Meningkatkan Ketahanan Tanaman terhadap Stres dan Penyakit
Sulfur berperan dalam pembentukan senyawa-senyawa penting yang terlibat dalam mekanisme pertahanan tanaman, seperti glutation dan fitokelatin.
Senyawa-senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan, membantu tanaman mengatasi stres oksidatif akibat kekeringan, suhu ekstrem, atau paparan logam berat, sebagaimana dibahas oleh Schnug (1997) dalam "Sulphur in Agriculture".
Selain itu, senyawa sulfur volatil tertentu, seperti allisin pada bawang putih, dikenal memiliki sifat fungisida dan insektisida alami, memberikan perlindungan tambahan terhadap patogen dan hama.
- Memperbaiki Kualitas Hasil Panen
Pada tanaman tertentu, sulfur secara langsung memengaruhi kualitas produk akhir.
Misalnya, pada tanaman penghasil minyak seperti rapeseed dan kedelai, sulfur diperlukan untuk sintesis minyak dan protein dalam biji, yang secara signifikan meningkatkan kandungan dan kualitas nutrisi.
Pada tanaman umbi-umbian seperti bawang merah dan bawang putih, sulfur berkontribusi pada pembentukan senyawa aroma dan rasa yang khas, yang penting untuk nilai komersialnya. Penelitian oleh Bloem et al.
(2007) menunjukkan hubungan positif antara aplikasi sulfur dan peningkatan kualitas panen pada sayuran Brassica.
- Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Hara Lain
Sulfur memiliki peran sinergis dengan unsur hara makro lainnya, terutama nitrogen. Ketersediaan sulfur yang optimal memungkinkan tanaman untuk memanfaatkan nitrogen secara lebih efisien dalam sintesis protein dan biomassa.
Ketika sulfur tidak mencukupi, nitrogen yang diserap tanaman mungkin tidak dapat diubah sepenuhnya menjadi protein, menyebabkan akumulasi nitrat dan penurunan efisiensi penggunaan nitrogen.
Fenomena ini telah didokumentasikan dalam berbagai studi agronomis, menunjukkan pentingnya keseimbangan hara untuk produktivitas tanaman yang maksimal.