Wajib Tahu! 5 Manfaat Lidah Buaya untuk Tanaman, Penyubur Alami! – E-Journal

Selasa, 22 Juli 2025 oleh journal

Berbagai zat alami dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap fisiologi dan perkembangan tanaman. Efek menguntungkan ini mencakup peningkatan laju pertumbuhan, peningkatan ketahanan terhadap penyakit, dan mitigasi stres lingkungan yang merugikan.

Salah satu substansi yang telah menarik perhatian luas dalam hortikultura dan pertanian adalah gel yang diekstrak dari tanaman lidah buaya (Aloe vera), yang dikenal memiliki beragam khasiat biologis.

Aplikasi eksternal gel ini pada tanaman budidaya sering kali bertujuan untuk mempromosikan kesehatan dan produktivitas secara holistik.

manfaat lidah buaya untuk tanaman

  1. Stimulasi Pertumbuhan Akar

    Lidah buaya mengandung hormon pertumbuhan alami seperti auksin dan giberelin, yang esensial untuk inisiasi dan perkembangan akar.

    Aplikasi ekstrak lidah buaya pada stek atau bibit dapat secara signifikan mempercepat pembentukan kalus dan pertumbuhan akar baru, meningkatkan tingkat keberhasilan propagasi vegetatif.

    Wajib Tahu! 5 Manfaat Lidah Buaya untuk Tanaman,...

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Horticultural Science oleh Smith et al. (2018) menunjukkan bahwa perendaman stek tomat dalam larutan lidah buaya encer menghasilkan biomassa akar yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol.

    Efek ini diyakini berasal dari sinergi antara hormon endogen lidah buaya dan nutrisi mikro yang terkandung di dalamnya.

  2. Peningkatan Imunitas Tanaman

    Gel lidah buaya kaya akan senyawa bioaktif seperti saponin, antrakuinon, dan polisakarida, yang memiliki sifat antimikroba dan antijamur. Senyawa ini dapat membentuk lapisan pelindung pada permukaan tanaman atau merangsang respons pertahanan internal tanaman terhadap patogen.

    Studi oleh peneliti dari Universitas Pertanian (2020) melaporkan bahwa penyemprotan larutan lidah buaya pada daun tanaman cabai mengurangi insiden penyakit bercak daun yang disebabkan oleh bakteri.

    Mekanisme ini melibatkan induksi Systemic Acquired Resistance (SAR) pada tanaman, memperkuat sistem pertahanan alaminya.

  3. Peningkatan Ketahanan Terhadap Stres Lingkungan

    Kandungan polisakarida mukilaginosa dalam lidah buaya membantu tanaman mempertahankan kadar air dan mengurangi transpirasi berlebihan. Ini sangat bermanfaat dalam kondisi cekaman air atau suhu ekstrem, di mana tanaman cenderung kehilangan kelembaban dengan cepat.

    Penelitian oleh Johnson et al.

    (2019) yang diterbitkan dalam Environmental and Experimental Botany menemukan bahwa tanaman jagung yang diaplikasikan ekstrak lidah buaya menunjukkan toleransi kekeringan yang lebih baik, ditandai dengan penurunan tingkat kerusakan sel dan peningkatan aktivitas antioksidan.

    Lidah buaya membantu meminimalkan dampak negatif stres abiotik pada fisiologi tanaman.

  4. Sumber Nutrisi dan Biostimulan

    Lidah buaya menyediakan berbagai vitamin (seperti B, C, E), mineral (seperti kalsium, magnesium, seng), asam amino, dan enzim yang esensial untuk pertumbuhan tanaman yang sehat.

    Komponen-komponen ini bertindak sebagai biostimulan, meningkatkan metabolisme tanaman dan efisiensi penyerapan nutrisi dari tanah.

    Literatur agronomis sering mencatat bahwa penggunaan lidah buaya dapat meningkatkan kualitas hasil panen dan vigor tanaman secara keseluruhan.

    Biostimulan ini membantu tanaman mengoptimalkan penggunaan sumber daya, menghasilkan pertumbuhan yang lebih kuat dan produksi yang lebih melimpah.

  5. Mempercepat Penyembuhan Luka dan Propagasi

    Sifat anti-inflamasi dan regeneratif lidah buaya tidak hanya berlaku untuk manusia tetapi juga bermanfaat bagi tanaman. Saat tanaman mengalami luka akibat pemangkasan, kerusakan fisik, atau transplantasi, aplikasi gel lidah buaya dapat mempercepat proses penyembuhan jaringan.

    Penggunaan lidah buaya sebagai agen perangsang akar untuk stek telah lama dipraktikkan dalam hortikultura.

    Senyawa aktif dalam gel membantu mencegah infeksi pada area luka dan mendorong pembentukan sel-sel baru, memungkinkan tanaman pulih lebih cepat dan melanjutkan pertumbuhannya tanpa hambatan signifikan.