Penting! Inilah 6 Manfaat Makan Petai Mentah, Tingkatkan Mood Ceria! – E-Journal

Jumat, 25 Juli 2025 oleh journal

Petai, atau dikenal juga dengan nama ilmiah Parkia speciosa, merupakan jenis polong-polongan yang sangat populer di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Tanaman ini dikenal luas karena bijinya yang memiliki aroma khas dan kuat, seringkali disajikan sebagai lalapan atau pelengkap hidangan.

Konsumsi biji petai dalam keadaan mentah telah menjadi bagian integral dari praktik kuliner dan pengobatan tradisional selama berabad-abad.

Meskipun baunya yang menyengat sering menjadi perhatian, petai mentah dihargai karena profil nutrisinya yang kaya dan potensi khasiat kesehatannya yang beragam, yang akan diuraikan lebih lanjut dalam artikel ini.

manfaat makan petai mentah

  1. Kaya Antioksidan.

    Petai mentah mengandung berbagai senyawa bioaktif yang berperan sebagai antioksidan kuat dalam tubuh. Senyawa-senyawa ini meliputi flavonoid, polifenol, dan glikosida, yang secara kolektif berkontribusi pada kemampuannya untuk menetralkan radikal bebas.

    Penting! Inilah 6 Manfaat Makan Petai Mentah, Tingkatkan...

    Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan, memicu stres oksidatif yang terkait dengan berbagai penyakit kronis. Dengan mengonsumsi petai mentah, tubuh memperoleh perlindungan tambahan terhadap kerusakan seluler ini.

    Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Wong et al. (2006) menyoroti kandungan antioksidan signifikan dalam ekstrak biji petai.

    Kemampuan antioksidan ini penting dalam pencegahan penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif. Konsumsi rutin petai mentah dapat menjadi strategi diet yang efektif untuk meningkatkan pertahanan antioksidan alami tubuh.

  2. Potensi Antidiabetik.

    Petai mentah telah menarik perhatian karena potensinya dalam membantu regulasi kadar gula darah. Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam petai, seperti D-diallyl trisulfide dan -sitosterol, mungkin berperan dalam mekanisme ini.

    Senyawa-senyawa tersebut diduga dapat meningkatkan sensitivitas insulin atau mempengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh.

    Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan, temuan dari studi in vitro dan pada hewan, seperti yang dilaporkan dalam Journal of Ethnopharmacology oleh Zakaria et al. (2010), memberikan dasar ilmiah untuk klaim ini.

    Oleh karena itu, petai mentah dapat dianggap sebagai makanan pelengkap yang bermanfaat bagi individu yang berupaya menjaga kadar gula darah yang stabil.

    Namun, konsumsinya harus tetap diimbangi dengan diet seimbang dan gaya hidup sehat, serta tidak menggantikan terapi medis.

  3. Kesehatan Pencernaan Optimal.

    Salah satu manfaat paling langsung dari konsumsi petai mentah adalah kontribusinya terhadap kesehatan sistem pencernaan. Ini terutama disebabkan oleh kandungan serat pangannya yang tinggi, baik serat larut maupun tidak larut.

    Serat tidak larut berfungsi menambah volume feses dan mempercepat transit makanan melalui usus, efektif mencegah sembelit.

    Sementara itu, serat larut dapat membentuk gel di saluran pencernaan, membantu menstabilkan kadar gula darah dan memberi makan bakteri baik di usus. Sebuah tinjauan dalam Food Chemistry oleh Leong et al.

    (2013) membahas komposisi nutrisi petai, termasuk serat.

    Dengan demikian, petai mentah bertindak sebagai prebiotik alami, mendukung pertumbuhan mikrobioma usus yang sehat. Keseimbangan mikroflora usus yang baik sangat penting untuk penyerapan nutrisi yang efisien dan fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan.

  4. Dukungan Kesehatan Jantung.

    Konsumsi petai mentah dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan kardiovaskular. Kandungan kaliumnya yang tinggi merupakan faktor kunci, karena kalium berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta membantu mengatur tekanan darah.

    Selain kalium, serat pangan dan berbagai senyawa fitokimia dalam petai juga berkontribusi pada kesehatan jantung. Serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dengan mengikatnya di saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya.

    Penelitian oleh Lim et al. (2009) dalam Food Chemistry mengidentifikasi senyawa bioaktif dalam petai yang berpotensi mendukung kesehatan jantung.

    Kombinasi nutrisi ini menjadikan petai mentah sebagai makanan yang mendukung fungsi jantung yang optimal dan berpotensi mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Konsumsi teratur sebagai bagian dari diet seimbang dapat berkontribusi pada pemeliharaan sistem kardiovaskular yang sehat.

  5. Efek Antimikroba Alami.

    Petai mentah mengandung senyawa sulfur yang memberikan aroma khasnya, seperti asam djenkolat dan thiosulfinat, yang juga diduga memiliki sifat antimikroba.

    Senyawa-senyawa ini mirip dengan yang ditemukan pada bawang putih dan bawang merah, yang dikenal karena kemampuan antibakteri dan antijamurnya.

    Mekanisme kerjanya melibatkan gangguan pada membran sel mikroba atau penghambatan enzim penting bagi pertumbuhan patogen. Beberapa penelitian in vitro telah mengeksplorasi potensi petai dalam menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.

    Misalnya, sebuah studi dalam Journal of Medicinal Plants Research oleh Marzouk et al. (2011) meneliti aktivitas antimikroba ekstrak petai.

    Meskipun sebagian besar bukti berasal dari studi laboratorium, potensi antimikroba petai mentah menunjukkan bahwa ia dapat berkontribusi pada pertahanan tubuh terhadap infeksi tertentu.

    Namun, perlu diingat bahwa petai tidak dimaksudkan sebagai pengganti obat antimikroba yang diresepkan.

  6. Sumber Nutrisi Penting.

    Selain manfaat spesifik di atas, petai mentah merupakan sumber yang baik dari berbagai vitamin dan mineral esensial yang penting untuk fungsi tubuh yang optimal.

    Kandungan vitamin C, vitamin B1 (tiamin), dan vitamin B2 (riboflavin) cukup signifikan.

    Vitamin C adalah antioksidan yang mendukung sistem kekebalan tubuh dan produksi kolagen, sedangkan vitamin B kompleks berperan vital dalam metabolisme energi.

    Petai juga menyediakan mineral penting seperti kalium, kalsium, fosfor, dan zat besi, yang mendukung kesehatan tulang, fungsi saraf, dan pembentukan sel darah merah.

    Sebuah publikasi oleh USDA National Nutrient Database for Standard Reference menunjukkan profil nutrisi yang komprehensif dari petai.

    Dengan demikian, mengonsumsi petai mentah secara teratur dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuh, mendukung kesehatan secara keseluruhan, dan mencegah defisiensi nutrisi. Integrasi petai ke dalam diet dapat menjadi cara alami untuk meningkatkan asupan mikronutrien.