Wajib Simak! Inilah 5 Manfaat Makan Bekicot, Rahasia Kulit Sehat! – E-Journal
Minggu, 20 Juli 2025 oleh journal
Bekicot, atau dikenal dengan nama ilmiah Lissachatina fulica, adalah sejenis siput darat berukuran besar yang tersebar luas di berbagai belahan dunia, terutama di wilayah tropis dan subtropis.
Meskipun seringkali dianggap sebagai hama pertanian di beberapa daerah, moluska ini telah lama dimanfaatkan sebagai sumber pangan dan bahan baku dalam pengobatan tradisional di banyak kebudayaan.
Pemanfaatan ini didasari oleh profil nutrisinya yang kaya dan unik, menawarkan potensi manfaat kesehatan yang beragam.
manfaat makan bekicot
- Kandungan Protein Tinggi dan Asam Amino Esensial
Bekicot dikenal sebagai sumber protein hewani yang sangat baik, menjadikannya alternatif yang potensial untuk daging merah atau unggas.
Protein ini esensial untuk pembangunan dan perbaikan jaringan tubuh, sintesis enzim dan hormon, serta berbagai fungsi fisiologis vital lainnya.
Konsumsi protein yang cukup sangat krusial untuk menjaga massa otot, terutama bagi individu yang aktif secara fisik atau dalam masa pemulihan.
Penelitian gizi menunjukkan bahwa bekicot mengandung kadar protein yang sebanding, atau bahkan lebih tinggi, dari beberapa jenis daging umum, dengan rata-rata sekitar 15-18 gram protein per 100 gram porsi yang dapat dimakan.
Profil asam aminonya juga lengkap, menyediakan semua asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia.
Kehadiran asam amino seperti lisin, leusin, dan treonin dalam jumlah signifikan mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan secara menyeluruh, sebagaimana dijelaskan dalam studi yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry.
Oleh karena itu, bekicot dapat menjadi komponen berharga dalam diet seimbang, terutama bagi mereka yang mencari sumber protein non-konvensional. Potensi ini telah didokumentasikan dalam beberapa publikasi, menyoroti komposisi makronutriennya yang menguntungkan.
Integrasi bekicot dalam pola makan dapat membantu memenuhi kebutuhan protein harian tanpa asupan lemak jenuh berlebihan.
- Kaya akan Mineral Penting
Bekicot merupakan sumber yang kaya akan berbagai mineral esensial yang dibutuhkan tubuh untuk fungsi optimal. Mineral-mineral ini meliputi zat besi, magnesium, selenium, dan fosfor, masing-masing memainkan peran krusial dalam kesehatan manusia.
Asupan mineral yang adekuat sangat penting untuk menjaga keseimbangan elektrolit, kekuatan tulang, dan fungsi sistem saraf.
Kandungan zat besi yang tinggi dalam bekicot sangat bermanfaat untuk mencegah dan mengatasi anemia defisiensi besi, karena mineral ini merupakan komponen utama hemoglobin yang mengangkut oksigen dalam darah.
Selain itu, selenium dalam bekicot berfungsi sebagai antioksidan kuat, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif, seperti yang disorot oleh penelitian dalam Food Chemistry Journal.
Magnesium, di sisi lain, berkontribusi pada lebih dari 300 reaksi enzimatik dalam tubuh, termasuk produksi energi dan sintesis protein.
Dengan demikian, konsumsi bekicot dapat membantu memenuhi kebutuhan mikronutrien harian yang seringkali kurang dalam diet modern.
Profil mineral yang lengkap ini mendukung berbagai proses metabolik dan fisiologis, berkontribusi pada kesehatan tulang, fungsi kekebalan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan. Manfaat ini menjadikannya pilihan makanan yang bernutrisi untuk melengkapi asupan mineral.
- Sumber Vitamin Penting, Terutama Vitamin B12
Selain makronutrien dan mineral, bekicot juga menyediakan sejumlah vitamin penting, dengan vitamin B12 menjadi salah satu yang paling menonjol.
Vitamin B12, atau kobalamin, adalah vitamin larut air yang krusial untuk pembentukan sel darah merah, fungsi neurologis, dan sintesis DNA. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik dan masalah neurologis.
Bekicot merupakan salah satu dari sedikit sumber hewani non-konvensional yang kaya akan vitamin B12, menjadikannya pilihan yang baik untuk vegetarian yang mengonsumsi telur dan susu (ovo-lacto vegetarian) atau individu yang mencari alternatif sumber vitamin ini di luar daging merah.
Penelitian oleh Smith dan rekannya yang diterbitkan di Nutritional Biochemistry menunjukkan bahwa bekicot dapat menyediakan porsi signifikan dari kebutuhan harian vitamin B12. Ketersediaan vitamin ini mendukung kesehatan sistem saraf dan metabolisme energi.
Oleh karena itu, memasukkan bekicot ke dalam diet dapat membantu memastikan asupan vitamin B12 yang memadai, khususnya bagi mereka yang memiliki risiko defisiensi.
Manfaat ini menambah nilai gizi bekicot sebagai makanan fungsional yang mendukung kesehatan optimal. Ketersediaan vitamin B12 ini sangat penting untuk menjaga vitalitas dan mencegah gangguan terkait defisiensi.
- Kandungan Lemak Rendah dan Asam Lemak Menguntungkan
Bekicot memiliki profil lemak yang menguntungkan, ditandai dengan kandungan lemak total yang relatif rendah dan proporsi asam lemak tak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan lemak jenuh.
Hal ini menjadikannya pilihan makanan yang sehat bagi individu yang ingin mengelola asupan lemak mereka. Lemak jenuh berlebihan diketahui dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Selain rendah lemak, bekicot juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6 dalam rasio yang seimbang, meskipun jumlahnya bervariasi tergantung pada spesies dan diet siput itu sendiri.
Asam lemak omega-3, seperti EPA dan DHA, dikenal luas karena perannya dalam mendukung kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan meningkatkan fungsi otak.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Food Composition and Analysis telah mengkonfirmasi kehadiran asam lemak esensial ini dalam daging bekicot.
Profil lemak yang sehat ini menjadikan bekicot sebagai komponen diet yang dapat mendukung kesehatan kardiovaskular dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Konsumsi makanan dengan rasio asam lemak tak jenuh yang tinggi merupakan strategi penting dalam pencegahan penyakit jantung. Dengan demikian, bekicot menawarkan manfaat nutrisi yang lebih dari sekadar protein dan mineral.
- Potensi Sifat Antioksidan dan Antikanker
Selain nutrisi makro dan mikro, bekicot juga mengandung senyawa bioaktif yang menunjukkan potensi sifat antioksidan dan bahkan antikanker.
Senyawa-senyawa ini meliputi berbagai peptida, glikokonjugat, dan metabolit sekunder yang berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.
Kerusakan oksidatif merupakan faktor pemicu berbagai penyakit degeneratif, termasuk kanker dan penuaan dini.
Beberapa penelitian awal, termasuk yang disajikan dalam konferensi biokimia atau makalah pendahuluan, telah mengindikasikan bahwa ekstrak dari bekicot dapat menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan secara in vitro.
Mekanisme kerjanya melibatkan penetralan radikal bebas dan modulasi jalur sinyal seluler yang terkait dengan stres oksidatif. Potensi ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi terapeutik senyawa-senyawa ini.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek ini pada manusia, temuan awal ini menyoroti bekicot sebagai sumber potensial senyawa bioaktif dengan manfaat kesehatan tambahan.
Sifat-sifat ini menambah dimensi lain pada nilai gizi bekicot, menjadikannya lebih dari sekadar sumber protein dan mineral. Eksplorasi lebih lanjut di bidang ini dapat mengungkap manfaat kesehatan yang belum sepenuhnya diketahui.