Wajib Simak! Ketahui 8 Manfaat Sereh dan Jahe untuk Hangatkan Tubuh – E-Journal

Minggu, 20 Juli 2025 oleh journal

Ramuan herbal tradisional seringkali memanfaatkan sinergi antara berbagai tumbuhan untuk mencapai efek kesehatan yang optimal. Dua di antaranya, serai (Cymbopogon citratus) dan jahe (Zingiber officinale), telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional karena profil fitokimianya yang kaya. Kombinasi kedua tanaman ini tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik, tetapi juga spektrum luas senyawa bioaktif yang berkontribusi pada berbagai potensi terapeutik.

manfaat sereh dan jahe

  1. Potensi Anti-inflamasi

    Sereh mengandung senyawa seperti citral dan geraniol yang dikenal memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa ini dapat membantu menghambat produksi mediator pro-inflamasi dalam tubuh, sehingga berpotensi mengurangi peradangan sistemik.

    Jahe, di sisi lain, kaya akan gingerol dan shogaol, fitokimia kuat yang telah terbukti secara ilmiah memiliki efek anti-inflamasi signifikan. Mekanisme kerjanya melibatkan penghambatan jalur siklooksigenase dan lipoksigenase, mirip dengan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS).

    Wajib Simak! Ketahui 8 Manfaat Sereh dan Jahe...

    Kombinasi kedua bahan ini dapat memberikan efek sinergis dalam meredakan kondisi peradangan kronis, seperti artritis atau nyeri otot, sebagaimana disorot dalam beberapa studi yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry.

  2. Aktivitas Antioksidan Tinggi

    Sereh kaya akan flavonoid, senyawa fenolik, dan citral, yang semuanya merupakan antioksidan kuat. Antioksidan ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh, sehingga melindungi dari stres oksidatif.

    Jahe juga merupakan sumber antioksidan yang luar biasa, termasuk gingerol, shogaol, dan zingerone.

    Senyawa-senyawa ini bekerja secara kolektif untuk mengurangi kerusakan sel yang disebabkan oleh molekul tidak stabil, yang sering dikaitkan dengan penuaan dan berbagai penyakit degeneratif.

    Penelitian yang dimuat dalam Food Chemistry telah mengkonfirmasi kapasitas antioksidan yang tinggi dari ekstrak sereh dan jahe, menunjukkan potensi mereka dalam pencegahan penyakit kronis yang berhubungan dengan kerusakan oksidatif.

  3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

    Sereh memiliki sifat karminatif yang membantu meredakan gas dan kembung, serta dapat merangsang sekresi enzim pencernaan. Ini berkontribusi pada proses pencernaan yang lebih efisien dan mengurangi ketidaknyamanan pasca-makan.

    Jahe dikenal luas karena kemampuannya dalam mempercepat pengosongan lambung dan meredakan dispepsia. Gingerol, komponen aktif utama jahe, merangsang motilitas gastrointestinal, membantu makanan bergerak lebih lancar melalui saluran pencernaan.

    Penggunaan gabungan sereh dan jahe dapat menjadi solusi alami untuk masalah pencernaan umum, mendukung fungsi saluran cerna yang sehat dan mengurangi gejala seperti mual dan sembelit, sesuai dengan praktik pengobatan tradisional dan beberapa studi klinis.

  4. Efektif Melawan Mual dan Muntah

    Meskipun sereh memiliki efek menenangkan pada perut, jahe adalah bintang utama dalam mengatasi mual. Senyawa aktifnya, terutama gingerol, diyakini bekerja pada reseptor serotonin di saluran pencernaan dan otak, yang merupakan kunci dalam memicu respons mual.

    Jahe telah terbukti efektif dalam meredakan mual akibat berbagai penyebab, termasuk mabuk perjalanan, mual di pagi hari selama kehamilan, dan mual akibat kemoterapi. Banyak studi klinis telah mendukung efektivitasnya, menjadikannya alternatif alami yang populer.

    Sebuah tinjauan oleh Ernst dan Pittler telah menggarisbawahi potensi jahe sebagai antiemetik alami yang aman dan efektif. Kombinasi dengan sereh dapat menambah efek menenangkan dan aromaterapi yang membantu mengatasi sensasi tidak nyaman.

  5. Dukungan Kesehatan Kardiovaskular

    Sereh dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dengan membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sereh dapat menghambat penyerapan kolesterol dan mempromosikan ekskresinya.

    Jahe memiliki efek menguntungkan pada tekanan darah dan kadar lipid. Gingerol dan shogaol dapat membantu menurunkan tekanan darah melalui efek vasodilator dan juga dapat mengurangi kadar kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida.

    Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Cardiovascular Pharmacology menunjukkan bahwa senyawa bioaktif dari jahe dapat menghambat agregasi trombosit, sehingga mengurangi risiko pembentukan bekuan darah yang berbahaya dan mendukung sirkulasi darah yang sehat.

  6. Sifat Antimikroba Poten

    Minyak esensial sereh, yang kaya akan citral dan geraniol, telah menunjukkan aktivitas antimikroba yang kuat terhadap berbagai bakteri dan jamur. Ini termasuk patogen umum seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans.

    Jahe juga memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antijamur. Senyawa seperti gingerol dan shogaol dapat mengganggu integritas membran sel mikroba, menghambat pertumbuhan dan reproduksi mereka.

    Kombinasi sereh dan jahe dapat memberikan perlindungan alami terhadap infeksi. Penelitian dalam Journal of Ethnopharmacology seringkali menyoroti potensi ekstrak tumbuhan ini sebagai agen antimikroba alami, mendukung penggunaannya dalam pengobatan tradisional untuk infeksi ringan.

  7. Pereda Nyeri Alami

    Sifat anti-inflamasi dari sereh dan jahe secara langsung berkontribusi pada kemampuannya sebagai pereda nyeri. Dengan mengurangi peradangan, mereka dapat meredakan nyeri yang terkait dengan kondisi seperti sakit kepala, nyeri menstruasi, atau nyeri otot.

    Jahe secara khusus telah dipelajari secara ekstensif untuk efek analgesiknya, terutama pada nyeri yang berhubungan dengan osteoartritis dan nyeri otot setelah berolahraga. Senyawa seperti gingerol dan shogaol diyakini memodulasi jalur nyeri dalam tubuh.

    Sebuah studi oleh Zick et al. yang meneliti ekstrak jahe pada pasien osteoartritis lutut menunjukkan penurunan nyeri yang signifikan. Penggunaan ramuan ini secara teratur dapat menjadi pendekatan komplementer untuk manajemen nyeri kronis.

  8. Regulasi Gula Darah

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa sereh mungkin memiliki peran dalam membantu regulasi kadar gula darah. Ini dapat dicapai melalui peningkatan sensitivitas insulin atau efek langsung pada metabolisme glukosa.

    Jahe telah menunjukkan potensi dalam menurunkan kadar gula darah puasa dan hemoglobin A1c pada individu dengan diabetes tipe 2. Mekanismenya meliputi peningkatan penyerapan glukosa oleh sel dan penghambatan enzim yang terlibat dalam pemecahan karbohidrat.

    Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Complementary and Integrative Medicine, termasuk penelitian oleh Khandouzi et al., telah menyoroti efek positif jahe pada parameter glikemik.

    Kombinasi dengan sereh dapat menawarkan pendekatan komplementer untuk mendukung manajemen gula darah yang sehat.