Wajib Tahu! Ketahui 7 Manfaat Asam Humat untuk Tanaman, Suburkan Tanah – E-Journal

Jumat, 1 Agustus 2025 oleh journal

Asam humat merupakan komponen utama bahan organik tanah, terbentuk dari dekomposisi bahan tanaman dan hewan yang telah berlangsung selama jutaan tahun.

Senyawa kompleks ini, dengan struktur makromolekuler yang beragam, memiliki gugus fungsional seperti karboksil, hidroksil fenolik, dan quinon yang memberikan kemampuan reaktif tinggi dalam berinteraksi dengan berbagai unsur di dalam tanah.

Manfaat dari senyawa ini bagi pertumbuhan dan produktivitas tanaman adalah subjek penelitian ekstensif dalam ilmu tanah dan agronomi.

Peran krusialnya mencakup peningkatan kualitas fisik, kimia, dan biologis tanah, yang secara langsung berkontribusi pada kesehatan tanaman dan keberlanjutan sistem pertanian.

Wajib Tahu! Ketahui 7 Manfaat Asam Humat untuk...

manfaat asam humat untuk tanaman

  1. Peningkatan Struktur Tanah

    Asam humat berperan signifikan dalam agregasi partikel tanah, membentuk struktur remah yang lebih stabil. Pembentukan agregat ini meningkatkan porositas tanah, memungkinkan sirkulasi udara dan air yang lebih baik di zona perakaran.

    Kondisi tanah yang gembur ini sangat penting untuk pertumbuhan akar yang optimal dan pencegahan pemadatan tanah.

    Peningkatan agregasi juga berkontribusi pada peningkatan kapasitas retensi air tanah, mengurangi kehilangan air melalui perkolasi dan penguapan.

    Penelitian oleh Chen dan Aviad (1990) dalam "Humic Substances in Soil and Crop Sciences: Selected Readings" menyoroti kemampuan asam humat untuk memodifikasi sifat fisik tanah, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perkembangan akar dan mikroorganisme tanah.

  2. Peningkatan Penyerapan Nutrisi

    Salah satu fungsi krusial asam humat adalah kemampuannya untuk mengikat ion-ion logam (seperti Fe, Zn, Mn, Cu) melalui proses kelasi, mengubahnya menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tanaman.

    Kelasi ini mencegah nutrisi tersebut mengendap atau terfiksasi di dalam tanah, menjadikannya tetap tersedia bagi akar tanaman. Dengan demikian, efisiensi penggunaan pupuk dapat ditingkatkan secara substansial.

    Selain itu, asam humat juga dapat meningkatkan permeabilitas membran sel akar, memfasilitasi translokasi nutrisi dari tanah ke dalam sel akar.

    Penelitian oleh Stevenson (1982) dalam bukunya "Humus Chemistry: Genesis, Composition, Reactions" menjelaskan secara rinci mekanisme kelasi dan peran asam humat dalam meningkatkan bioavailabilitas unsur hara mikro dan makro bagi tanaman.

  3. Stimulasi Pertumbuhan Akar

    Asam humat memiliki efek mirip hormon pertumbuhan, khususnya auksin, yang merangsang elongasi dan percabangan akar. Sistem perakaran yang lebih luas dan padat memungkinkan tanaman menjelajah volume tanah yang lebih besar untuk menyerap air dan nutrisi.

    Peningkatan biomassa akar ini secara langsung berkorelasi dengan peningkatan vigur tanaman di atas tanah.

    Studi oleh Nardi et al. (2002) yang diterbitkan dalam "Soil Biology and Biochemistry" menunjukkan bahwa asam humat dapat secara langsung memengaruhi metabolisme sel akar, memicu pembelahan sel dan diferensiasi jaringan.

    Pembentukan akar adventif dan peningkatan jumlah rambut akar juga sering diamati pada tanaman yang diaplikasikan asam humat, menandakan respons positif terhadap perlakuan ini.

  4. Peningkatan Toleransi Stres

    Aplikasi asam humat dapat membantu tanaman menghadapi berbagai kondisi stres abiotik seperti kekeringan, salinitas tinggi, suhu ekstrem, dan keberadaan logam berat.

    Senyawa ini memperbaiki kapasitas tanaman untuk mengelola stres dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air, menstabilkan membran sel, dan mengurangi produksi spesies oksigen reaktif yang merusak.

    Dalam kondisi salinitas, misalnya, asam humat dapat mengurangi serapan ion natrium beracun dan meningkatkan serapan kalium yang penting bagi osmoregulasi. Penelitian yang dilakukan oleh Zhang et al.

    (2013) dalam "Journal of Plant Physiology" mengindikasikan bahwa asam humat dapat memodulasi ekspresi gen yang terkait dengan respons stres, sehingga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan.

  5. Peningkatan Aktivitas Mikroba Tanah

    Asam humat berfungsi sebagai sumber karbon dan energi bagi mikroorganisme tanah, mendorong pertumbuhan dan aktivitas populasi mikroba yang menguntungkan. Mikroba ini memainkan peran vital dalam siklus nutrisi, dekomposisi bahan organik, dan penekanan patogen tanah.

    Peningkatan aktivitas mikroba berkontribusi pada kesehatan ekosistem tanah secara keseluruhan.

    Interaksi antara asam humat dan komunitas mikroba menciptakan lingkungan rizosfer yang lebih dinamis dan produktif.

    Mikroorganisme seperti bakteri pelarut fosfat atau fungi mikoriza dapat bekerja lebih efektif dalam menyediakan nutrisi bagi tanaman ketika didukung oleh keberadaan asam humat. Studi oleh Canellas et al.

    (2002) dalam "Plant and Soil" menggarisbawahi peran asam humat dalam mempromosikan aktivitas mikoriza arbuskula, yang sangat penting untuk penyerapan fosfat.

  6. Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air

    Dengan memperbaiki struktur tanah dan kapasitas retensi air, asam humat secara tidak langsung meningkatkan efisiensi penggunaan air oleh tanaman.

    Tanah yang mampu menahan air lebih lama mengurangi frekuensi irigasi yang dibutuhkan, sekaligus memastikan ketersediaan air yang konsisten bagi akar tanaman. Ini sangat relevan di daerah dengan ketersediaan air terbatas.

    Selain itu, sistem perakaran yang lebih sehat dan berkembang baik yang distimulasi oleh asam humat memungkinkan tanaman untuk menyerap air dari kedalaman tanah yang lebih besar.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa asam humat dapat memengaruhi regulasi stomata, sehingga mengurangi transpirasi yang berlebihan. Hal ini memberikan keuntungan adaptif bagi tanaman, terutama dalam kondisi cekaman kekeringan.

  7. Peningkatan Kualitas dan Hasil Panen

    Integrasi semua manfaat di ataspenyerapan nutrisi yang lebih baik, pertumbuhan akar yang kuat, toleransi stres, dan aktivitas mikroba yang sehatbermuara pada peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen.

    Tanaman yang tumbuh dalam kondisi optimal cenderung menghasilkan biomassa yang lebih tinggi, buah atau biji yang lebih besar, dan kandungan nutrisi yang lebih baik.

    Berbagai uji coba lapangan pada tanaman pangan seperti jagung, gandum, dan sayuran telah menunjukkan peningkatan signifikan pada parameter hasil panen setelah aplikasi asam humat.

    Misalnya, peningkatan kadar protein pada biji-bijian atau kandungan gula pada buah-buahan sering dilaporkan.

    Laporan dari International Humic Substances Society (IHSS) secara konsisten mengumpulkan data yang mendukung klaim ini, menunjukkan bahwa asam humat adalah agen yang efektif untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.