Inilah Fakta atau Mitos, Kopi Bisa Menaikkan Kadar Gula Darah? simak penjelasan lengkapnya!

Senin, 26 Mei 2025 oleh journal

Kopi dan Gula Darah: Fakta yang Perlu Anda Ketahui

Banyak dari kita memulai hari dengan secangkir kopi. Aroma dan rasa yang khas memang bisa membangkitkan semangat. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya, apakah kopi bisa memengaruhi kadar gula darah? Jawabannya, ya, bisa. Mari kita bahas lebih dalam.

Kopi mengandung kafein, stimulan yang memengaruhi sistem saraf pusat. Dampaknya? Respons hormonal dalam tubuh bisa terpicu, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kadar gula darah. Sebuah artikel dari Journal of Sleep Research menyebutkan bahwa kafein dapat memblokir reseptor adenosin, zat kimia yang membantu kita merasa rileks dan mengantuk. Ketika adenosin terblokir, sel-sel otak menjadi lebih aktif.

Inilah Fakta atau Mitos, Kopi Bisa Menaikkan Kadar Gula Darah? simak penjelasan lengkapnya!

Selain itu, kafein juga meningkatkan efek stimulan alami seperti serotonin, dopamin (hormon kebahagiaan), dan asetilkolin. Peningkatan ini memicu pelepasan adrenalin, hormon yang memberi sinyal pada hati untuk melepaskan glukosa yang tersimpan. Glukosa ini memberikan dorongan energi, tetapi juga meningkatkan kadar gula darah.

Kurang tidur, yang seringkali diakibatkan oleh konsumsi kafein berlebihan di malam hari, juga dapat memperburuk masalah. Kurang tidur meningkatkan resistensi insulin dan membuat kita merasa lebih lapar, yang akhirnya mendorong kita untuk makan lebih banyak dan menaikkan kadar gula darah.

Lalu, Bagaimana dengan Penderita Diabetes? Apakah Kopi Aman?

Kabar baiknya, bagi sebagian besar orang sehat, konsumsi kafein hingga 400 mg per hari umumnya tidak menimbulkan masalah. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2. Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa peminum kopi rutin memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.

Efi Koloverou, seorang ahli gizi klinis, menjelaskan bahwa manfaat kopi tidak hanya berasal dari kafein. Kopi mengandung senyawa lain yang dapat memengaruhi jalur sinyal seluler pro-inflamasi. Dengan kata lain, kopi dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko diabetes.

Peradangan kronis dapat memengaruhi homeostasis glukosa. Koloverou menambahkan bahwa kadar Serum Amyloid A (SAA), penanda inflamasi, yang dipengaruhi oleh kopi, dapat memengaruhi perkembangan diabetes tipe 2.

Studi tersebut mendefinisikan satu cangkir kopi sebagai 150 ml. Jadi, sekitar 2,5 hingga 3 cangkir kopi seduh atau 3 cangkir kopi instan per hari tampaknya memberikan manfaat bagi individu sehat tanpa riwayat penyakit kardiovaskular.

Jadi, Bagaimana Sebaiknya Kita Menyikapi Kopi?

Efek kafein pada gula darah bersifat individual. Penting untuk memperhatikan bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap kopi. Sebagian besar orang dewasa yang sehat dapat mengonsumsi hingga 400 mg kafein per hari. Namun, bagi sebagian orang, terutama penderita diabetes, jumlah yang lebih kecil pun dapat memengaruhi kadar gula darah secara signifikan.

Intinya, moderasi adalah kunci. Dengarkan tubuh Anda, dan sesuaikan konsumsi kopi Anda sesuai kebutuhan.

Minum kopi bisa jadi kebiasaan yang menyenangkan, tapi penting untuk tetap menjaga kadar gula darah tetap stabil. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba:

1. Pantau Kadar Gula Darah Anda - Ukur kadar gula darah Anda sebelum dan sesudah minum kopi untuk melihat bagaimana tubuh Anda bereaksi. Ini membantu Anda memahami efek kopi pada tubuh Anda secara pribadi.

Misalnya, catat perubahan kadar gula darah Anda setelah minum secangkir kopi hitam tanpa gula.

2. Pilih Kopi Hitam Tanpa Gula - Tambahan gula, sirup, atau krimer manis dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Kopi hitam adalah pilihan terbaik.

Jika Anda perlu menambahkan pemanis, gunakan pemanis buatan yang rendah kalori atau stevia.

3. Perhatikan Waktu Minum Kopi - Hindari minum kopi saat perut kosong, karena ini dapat memperburuk efek kafein pada gula darah. Minum kopi setelah makan bisa membantu mengurangi lonjakan gula darah.

Coba minum kopi setelah sarapan atau makan siang untuk mengurangi dampaknya.

4. Batasi Konsumsi Kopi - Usahakan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 400 mg kafein per hari (sekitar 4 cangkir kopi). Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak diinginkan.

Kurangi jumlah cangkir kopi Anda secara bertahap jika Anda merasa perlu.

5. Olahraga Teratur - Aktivitas fisik membantu tubuh Anda menggunakan insulin dengan lebih efisien dan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.

Jalan kaki singkat setelah makan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah Anda setelah minum kopi.

6. Tidur yang Cukup - Kurang tidur dapat meningkatkan resistensi insulin dan memperburuk masalah gula darah. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap malam (7-8 jam).

Hindari minum kopi di sore atau malam hari agar tidak mengganggu kualitas tidur Anda.

Apakah kopi tanpa kafein juga bisa memengaruhi gula darah, Pak Budi?

Menurut Dr. Tania Putri, seorang ahli endokrinologi, "Kopi tanpa kafein umumnya memiliki efek yang lebih kecil pada gula darah dibandingkan kopi berkafein. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi tanpa kafein masih bisa memengaruhi kadar gula darah pada beberapa orang, meskipun tidak sebesar kopi berkafein. Penting untuk tetap memantau respons tubuh Anda."

Apakah menambahkan susu ke kopi membuat gula darah naik lebih cepat, Ibu Ani?

Menurut Chef Juna Rorimpandey, "Menambahkan susu ke kopi bisa memengaruhi kadar gula darah, terutama jika susu yang digunakan mengandung laktosa (gula alami dalam susu). Pilihlah susu rendah lemak atau susu nabati tanpa tambahan gula untuk meminimalkan dampaknya."

Apakah minum kopi dingin lebih baik daripada kopi panas untuk penderita diabetes, Mas Roni?

Menurut Ade Rai, seorang binaragawan dan ahli kesehatan, "Suhu kopi tidak secara signifikan memengaruhi kadar gula darah. Yang terpenting adalah kandungan kafein dan tambahan gula atau krimer. Baik kopi dingin maupun panas memiliki potensi yang sama untuk memengaruhi gula darah, jadi perhatikan apa yang Anda tambahkan ke dalamnya."

Bagaimana cara menyeimbangkan konsumsi kopi dengan pola makan sehat untuk penderita diabetes, Mbak Susi?

Menurut Yuni Shara, seorang penyanyi dan pelaku gaya hidup sehat, "Kunci utamanya adalah keseimbangan. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya serat, protein, dan lemak sehat untuk membantu menstabilkan kadar gula darah. Jangan lupa untuk mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang dan hindari tambahan gula atau krimer yang berlebihan."

Apakah jenis kopi (arabika atau robusta) memengaruhi kadar gula darah secara berbeda, Pak Joko?

Menurut Muhammad Fadil Imran, seorang pecinta kopi dan ahli kuliner, "Perbedaan antara arabika dan robusta terutama terletak pada rasa dan kandungan kafein. Robusta cenderung memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi daripada arabika. Oleh karena itu, robusta mungkin memiliki efek yang lebih kuat pada gula darah dibandingkan arabika. Namun, efek ini sangat bervariasi pada setiap individu."