Penting! Inilah 9 Manfaat Temulawak untuk Asam Lambung, Redakan Nyeri! – E-Journal

Minggu, 27 Juli 2025 oleh journal

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan tanaman rimpang asli Indonesia yang telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional. Rimpang ini dikenal kaya akan senyawa aktif, terutama kurkuminoid, yang memberikan berbagai khasiat farmakologis.

Di sisi lain, masalah pada organ pencernaan seperti gangguan pencernaan, maag, atau kondisi yang berkaitan dengan sekresi asam berlebih merupakan keluhan umum yang mempengaruhi kualitas hidup banyak individu.

Kondisi ini sering kali ditandai dengan gejala seperti nyeri ulu hati, mual, kembung, dan rasa tidak nyaman di perut.

Penting! Inilah 9 Manfaat Temulawak untuk Asam Lambung,...

manfaat temulawak untuk asam lambung

  1. Sifat Anti-inflamasi

    Temulawak mengandung kurkuminoid yang memiliki efek anti-inflamasi kuat, membantu meredakan peradangan pada mukosa lambung yang sering terjadi akibat iritasi asam berlebih atau infeksi.

    Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Zhang et al. (2010) menyoroti kemampuan senyawa ini dalam menghambat jalur inflamasi, seperti NF-B, yang berperan penting dalam patogenesis gastritis.

  2. Efek Gastroprotektif

    Ekstrak temulawak dapat memberikan perlindungan pada lapisan lambung dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor agresif seperti asam lambung tinggi, alkohol, atau obat-obatan anti-inflamasi non-steroid (OAINS). Penelitian oleh Kunchana et al.

    (2012) dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research menunjukkan bahwa temulawak mampu meningkatkan integritas mukosa lambung dan mengurangi lesi pada model hewan percobaan.

  3. Mengurangi Produksi Asam Berlebih

    Meskipun bukan penghambat pompa proton langsung, temulawak dapat membantu menormalkan sekresi asam lambung secara tidak langsung dengan mengurangi stres dan peradangan yang memicu produksi asam berlebihan.

    Beberapa penelitian pre-klinis menunjukkan potensi temulawak dalam memodulasi aktivitas sel parietal lambung atau mengurangi respons stres yang berkontribusi pada hipersekresi asam, seperti yang dibahas oleh Sugihartono et al. (2018) dalam konteks efek adaptogeniknya.

  4. Stimulasi Produksi Mukus Lambung

    Mukus adalah lapisan pelindung alami yang melapisi dinding lambung, berfungsi sebagai penghalang terhadap asam dan enzim pencernaan. Temulawak diduga dapat merangsang peningkatan produksi mukus lambung, sehingga memperkuat pertahanan alami lambung.

    Studi yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa komponen aktif dalam temulawak dapat mendorong sintesis glikoprotein mukosa, yang esensial untuk fungsi pelindung ini.

  5. Aktivitas Antioksidan

    Stres oksidatif merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kerusakan sel-sel lambung dan perkembangan penyakit seperti gastritis atau tukak lambung.

    Kurkuminoid dalam temulawak adalah antioksidan kuat yang mampu menetralkan radikal bebas, melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oksidatif. Manfaat ini didukung oleh berbagai penelitian yang menunjukkan kapasitas antioksidan temulawak, seperti yang diulas oleh Jayaprakasha et al.

    (2006) dalam Food Chemistry.

  6. Meredakan Kejang Otot Halus

    Sifat antispasmodik temulawak membantu meredakan kejang atau kontraksi otot polos yang tidak disengaja di saluran pencernaan, yang sering menjadi penyebab nyeri dan ketidaknyamanan pada penderita masalah pencernaan.

    Efek ini dapat membantu mengurangi kram perut dan sensasi kembung, memberikan rasa lega bagi individu yang mengalami dispepsia atau irritable bowel syndrome (IBS) yang terkait dengan asam lambung.

  7. Meningkatkan Sekresi Empedu

    Temulawak dikenal sebagai koleretik, yaitu agen yang meningkatkan produksi dan aliran empedu dari hati.

    Peningkatan sekresi empedu membantu dalam pencernaan lemak dan penyerapan nutrisi, yang secara tidak langsung dapat mengurangi beban kerja lambung dan memperbaiki proses pencernaan secara keseluruhan.

    Manfaat ini telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional dan didukung oleh beberapa penelitian tentang fungsi hepatoprotektif temulawak, seperti yang dilaporkan oleh Yasni et al. (2009) dalam Journal of Ethnopharmacology.

  8. Potensi Antimikroba

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa temulawak memiliki sifat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, termasuk Helicobacter pylori, yang merupakan penyebab umum gastritis dan tukak lambung.

    Meskipun bukan terapi tunggal, aktivitas ini dapat mendukung penanganan kondisi lambung dengan mengurangi beban infeksi bakteri. Penelitian in vitro oleh Ohno et al.

    (2003) dalam Journal of Clinical Microbiology telah mengidentifikasi potensi kurkumin dalam menghambat pertumbuhan strain H. pylori tertentu.

  9. Mendukung Regenerasi Jaringan

    Dengan sifat anti-inflamasi dan antioksidannya, temulawak dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk penyembuhan dan regenerasi sel-sel mukosa lambung yang rusak. Ini berarti temulawak berpotensi mempercepat proses perbaikan pada kasus erosi atau tukak lambung minor.

    Mekanisme ini melibatkan dukungan terhadap proliferasi sel dan pengurangan kerusakan jaringan, seperti yang diindikasikan oleh studi yang meneliti efek kurkumin pada penyembuhan luka.