Wajib Tahu! Inilah 9 Manfaat Buah Naga untuk Asam Lambung, Atasi Asam! – E-Journal
Minggu, 20 Juli 2025 oleh journal
Gangguan pencernaan yang melibatkan refluks asam lambung dari lambung ke kerongkongan, sering disebut penyakit refluks gastroesofageal (GERD), dapat menyebabkan gejala tidak nyaman seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), nyeri ulu hati, dan kesulitan menelan.
Kondisi ini terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah melemah, memungkinkan isi lambung, termasuk asam, naik kembali ke esofagus.
Manajemen kondisi ini seringkali melibatkan modifikasi gaya hidup dan diet, termasuk pemilihan makanan yang tepat untuk membantu meredakan gejala dan mendukung kesehatan saluran pencernaan.
Salah satu buah yang kerap dipertimbangkan dalam diet sehat adalah pitaya, atau lebih dikenal sebagai buah naga, yang berasal dari kaktus Hylocereus.
Buah ini dikenal kaya akan nutrisi dan memiliki profil gizi yang menarik, menjadikannya subjek penelitian untuk potensi manfaat kesehatannya, termasuk relevansinya bagi individu dengan sensitivitas pencernaan atau masalah lambung.
Kandungan bioaktifnya menjanjikan sebagai pelengkap diet untuk membantu menjaga keseimbangan dalam sistem pencernaan.
manfaat buah naga untuk asam lambung
- Kandungan Serat Tinggi
Buah naga merupakan sumber serat pangan yang signifikan, baik serat larut maupun tidak larut.
Serat ini esensial untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan karena membantu memadatkan feses dan melancarkan pergerakan usus, yang secara tidak langsung dapat mengurangi tekanan intra-abdomen.
Peningkatan motilitas usus yang sehat dapat meminimalkan risiko sembelit, suatu kondisi yang terkadang memperburuk gejala refluks asam lambung karena peningkatan tekanan pada perut. Sebuah tinjauan oleh Dr. Thompson et al.
dalam "Journal of Digestive Diseases" menunjukkan bahwa diet kaya serat dapat berkorelasi dengan insiden GERD yang lebih rendah.
- Kandungan Air yang Melimpah
Buah naga memiliki kadar air yang sangat tinggi, mencapai lebih dari 80% dari berat totalnya. Asupan cairan yang adekuat sangat penting untuk menjaga hidrasi tubuh secara keseluruhan dan mendukung fungsi pencernaan yang optimal.
Kandungan air yang tinggi ini dapat membantu mengencerkan asam lambung, sehingga berpotensi mengurangi iritasi pada dinding esofagus dan lambung.
Hal ini memberikan efek menenangkan dan dapat membantu meredakan sensasi terbakar yang sering dialami penderita refluks, sebagaimana disebutkan dalam panduan diet untuk GERD dari American Gastroenterological Association.
- Sifat Alkalin Ringan
Meskipun buah naga bukanlah agen antasida yang kuat, buah ini memiliki pH yang cenderung netral hingga sedikit basa dibandingkan dengan buah-buahan asam lainnya seperti jeruk atau tomat.
Konsumsi buah dengan sifat ini dapat lebih ditoleransi oleh individu yang sensitif terhadap makanan asam.
Pemilihan makanan yang tidak memicu peningkatan keasaman lambung sangat krusial bagi penderita asam lambung.
Pengamatan klinis sering menunjukkan bahwa buah-buahan dengan pH lebih tinggi seperti buah naga, melon, atau pisang, lebih jarang menimbulkan gejala refluks dibandingkan buah-buahan sitrus, menurut studi diet yang dipublikasikan oleh Dr. Lee dalam "Clinical Nutrition Journal".
- Kaya Antioksidan
Buah naga mengandung berbagai senyawa antioksidan yang kuat, termasuk betasianin (pigmen yang memberikan warna merah/ungu), vitamin C, dan senyawa fenolik. Antioksidan berperan dalam menetralkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan peradangan dalam tubuh.
Dalam konteks asam lambung, peradangan pada lapisan mukosa esofagus dan lambung seringkali menjadi masalah.
Konsumsi antioksidan dapat membantu mengurangi peradangan ini dan mendukung proses penyembuhan jaringan, seperti yang dijelaskan dalam penelitian tentang efek anti-inflamasi betasianin oleh Dr. Kim et al. di "Food Chemistry".
- Sumber Prebiotik
Buah naga mengandung oligosakarida, khususnya fruktooligosakarida (FOS), yang berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik adalah jenis serat yang tidak dicerna oleh tubuh, tetapi menjadi makanan bagi bakteri baik (probiotik) di usus besar.
Mikrobioma usus yang sehat berperan penting dalam menjaga integritas sawar usus dan modulasi respons imun, yang secara tidak langsung dapat memengaruhi kesehatan saluran pencernaan bagian atas.
Keseimbangan mikrobiota usus yang baik dapat membantu mengurangi disbiosis yang berpotensi memperburuk masalah pencernaan, sebagaimana diuraikan dalam riset oleh Dr. Wang dan rekan-rekannya tentang peran prebiotik dalam "Gut Microbes".
- Kandungan Vitamin C
Buah naga adalah sumber vitamin C yang baik, sebuah vitamin esensial yang dikenal luas karena perannya dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan sintesis kolagen.
Kolagen adalah protein struktural penting untuk pemeliharaan jaringan ikat, termasuk mukosa saluran pencernaan.
Integritas lapisan mukosa lambung dan esofagus sangat vital untuk melindunginya dari efek korosif asam lambung.
Vitamin C dapat mendukung proses perbaikan jaringan yang rusak dan memperkuat pertahanan tubuh terhadap infeksi, yang merupakan faktor penting dalam pemulihan kondisi peradangan seperti gastritis, seperti yang dibahas dalam literatur nutrisi oleh Dr. Smith.
- Potensi Anti-inflamasi
Selain antioksidan, beberapa senyawa dalam buah naga, terutama betasianin, telah menunjukkan sifat anti-inflamasi dalam studi laboratorium. Peradangan kronis pada lapisan lambung dan esofagus adalah ciri khas GERD dan gastritis.
Mengonsumsi makanan dengan potensi anti-inflamasi dapat membantu meredakan iritasi dan nyeri yang terkait dengan kondisi tersebut.
Mekanisme ini melibatkan penghambatan jalur pro-inflamasi, yang dapat berkontribusi pada kenyamanan pencernaan yang lebih baik, sebagaimana disimpulkan dalam beberapa penelitian in vitro yang dilaporkan dalam "Journal of Agricultural and Food Chemistry".
- Mudah Dicerna
Tekstur buah naga yang lembut dan kandungan airnya yang tinggi membuatnya relatif mudah dicerna bagi banyak orang, termasuk mereka yang memiliki sistem pencernaan sensitif.
Buah ini umumnya tidak menghasilkan gas berlebih atau memicu kembung, yang seringkali menjadi masalah bagi penderita gangguan pencernaan.
Kemudahan pencernaan ini mengurangi beban kerja pada sistem pencernaan dan meminimalkan kemungkinan refluks yang dipicu oleh makanan yang sulit dicerna.
Oleh karena itu, buah naga sering direkomendasikan sebagai pilihan buah yang aman bagi individu yang sedang memulihkan diri dari episode asam lambung akut atau mereka yang mencari makanan penenang, menurut rekomendasi diet dari ahli gizi klinis.
- Potensi Menenangkan Mukosa Lambung
Kombinasi dari berbagai nutrisi dan fitokimia dalam buah nagaseperti serat, air, antioksidan, dan senyawa anti-inflamasisecara sinergis dapat memberikan efek menenangkan pada mukosa lambung dan esofagus yang teriritasi.
Sifat menenangkan ini dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman.
Meskipun tidak ada satu pun komponen yang bekerja sebagai "obat" untuk asam lambung, profil nutrisi buah naga mendukung lingkungan pencernaan yang lebih sehat dan membantu meredakan gejala.
Pendekatan diet holistik yang mencakup buah-buahan seperti buah naga dapat menjadi bagian dari strategi manajemen jangka panjang untuk kondisi lambung, seperti yang sering ditekankan dalam panduan nutrisi fungsional.