Jarang diketahui! 10 Manfaat Teh Kombucha, Pencernaan Optimal! – E-Journal
Rabu, 23 Juli 2025 oleh journal
Minuman fermentasi ini dihasilkan dari proses biokimia kompleks yang melibatkan teh manis dan koloni simbiosis bakteri serta ragi, dikenal sebagai SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Selama proses fermentasi, mikroorganisme dalam SCOBY mengurai gula dan senyawa teh, menghasilkan berbagai asam organik, vitamin, enzim, dan probiotik. Komposisi unik ini berkontribusi pada profil kesehatan yang beragam, menjadikannya subjek penelitian ilmiah yang menarik mengenai dampak positifnya terhadap tubuh manusia.manfaat teh kombucha untuk kesehatan
- Sumber Probiotik Alami Kombucha kaya akan beragam mikroorganisme probiotik, termasuk bakteri asam asetat seperti Acetobacter dan ragi seperti Saccharomyces boulardii, yang terbentuk selama proses fermentasi. Konsumsi probiotik ini dapat membantu menyeimbangkan mikrobioma usus, mendukung kesehatan pencernaan dengan meningkatkan flora usus yang bermanfaat dan menghambat pertumbuhan patogen. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Food Science menunjukkan bahwa kombucha mengandung populasi mikroba yang signifikan, yang berpotensi berkontribusi pada fungsi usus yang sehat dan penyerapan nutrisi yang lebih baik. Keseimbangan mikrobioma usus yang optimal telah dikaitkan dengan peningkatan kekebalan tubuh dan pengurangan risiko berbagai penyakit kronis.
- Kaya Antioksidan Terutama ketika dibuat dengan teh hijau, kombucha mengandung antioksidan kuat seperti polifenol yang melimpah, termasuk epigallocatechin gallate (EGCG). Senyawa ini berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mengurangi stres oksidatif. Penelitian yang dilakukan oleh Dufresne dan Farnworth (2000) menyoroti kapasitas antioksidan kombucha, yang dapat membantu mencegah berbagai penyakit degeneratif. Aktivitas antioksidan ini mendukung kesehatan seluler dan dapat memperlambat proses penuaan.
- Potensi Antimikroba Kombucha mengandung asam asetat, yang dikenal memiliki sifat antimikroba yang kuat, mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang tidak diinginkan. Hal ini dapat membantu melindungi tubuh dari infeksi dan mendukung sistem pertahanan alami. Studi yang dipublikasikan dalam Food Microbiology telah menunjukkan efektivitas kombucha dalam melawan mikroorganisme berbahaya seperti E. coli dan Salmonella. Efek ini menjadikannya minuman yang berpotensi membantu menjaga kebersihan internal tubuh.
- Mendukung Kesehatan Hati Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kombucha memiliki kemampuan detoksifikasi, khususnya dalam mendukung fungsi hati. Kombucha dapat membantu melindungi sel-sel hati dari kerusakan akibat paparan racun lingkungan dan metabolit berbahaya. Penelitian pada hewan yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa kombucha dapat mengurangi toksisitas hati yang diinduksi oleh bahan kimia tertentu. Kandungan asam glukuronat dalam kombucha diperkirakan berperan dalam proses detoksifikasi ini.
- Berpotensi Antikanker Polifenol dan senyawa bioaktif lainnya dalam kombucha telah diteliti karena potensi sifat antikankernya. Senyawa ini dapat membantu menghambat pertumbuhan sel kanker dan memicu apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel-sel ganas. Studi in vitro yang dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan bahwa ekstrak kombucha dapat memiliki efek antiproliferatif terhadap beberapa jenis sel kanker. Namun, penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Kesehatan usus yang baik, yang didukung oleh probiotik dalam kombucha, sangat penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang optimal. Sekitar 70% sel kekebalan tubuh berada di usus, sehingga menjaga keseimbangan mikrobioma dapat memperkuat pertahanan tubuh. Selain itu, kandungan antioksidan dan vitamin C dalam kombucha membantu mengurangi peradangan dan mendukung respons imun yang sehat. Kombinasi faktor-faktor ini berkontribusi pada peningkatan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
- Manajemen Gula Darah Beberapa bukti awal menunjukkan bahwa kombucha, terutama yang dibuat dengan teh hijau, dapat membantu dalam manajemen gula darah. Kombucha berpotensi memperlambat pencernaan karbohidrat dan mengurangi lonjakan gula darah setelah makan. Studi pada hewan yang diterbitkan dalam BMC Complementary and Alternative Medicine menunjukkan bahwa kombucha dapat menurunkan kadar gula darah pada model diabetes. Efek ini menjanjikan bagi individu yang berisiko atau sedang mengelola diabetes tipe 2.
- Mendukung Kesehatan Jantung Kombucha dapat berkontribusi pada kesehatan jantung dengan memengaruhi profil kolesterol. Penelitian menunjukkan bahwa kombucha berpotensi menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat") dan meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol "baik"). Selain itu, sifat antioksidan kombucha membantu mengurangi oksidasi kolesterol, yang merupakan faktor risiko utama dalam pembentukan plak di arteri. Efek gabungan ini dapat mendukung kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
- Mengurangi Peradangan Kandungan antioksidan, polifenol, dan D-saccharic acid-1,4-lactone (DSL) dalam kombucha memiliki sifat anti-inflamasi. Senyawa ini dapat membantu meredakan peradangan kronis di dalam tubuh. Peradangan kronis merupakan pemicu berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung dan autoimun. Dengan mengurangi peradangan, kombucha berpotensi mendukung pencegahan dan manajemen kondisi-kondisi tersebut.
- Meningkatkan Energi dan Vitalitas Selama proses fermentasi, kombucha menghasilkan berbagai vitamin B, termasuk B1, B2, B3, B6, dan B12, yang penting untuk produksi energi seluler. Vitamin-vitamin ini berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak menjadi energi. Selain itu, peningkatan kesehatan usus yang difasilitasi oleh probiotik dapat meningkatkan penyerapan nutrisi, yang secara tidak langsung berkontribusi pada tingkat energi yang lebih baik. Banyak konsumen melaporkan peningkatan vitalitas setelah mengonsumsi kombucha secara teratur.