Wajib Tahu! 10 Manfaat Irisan Bawang Merah untuk Bayi, Atasi Demam Bayi! – E-Journal
Selasa, 22 Juli 2025 oleh journal
Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebagai bumbu masakan tetapi juga dalam pengobatan tradisional.
Tanaman ini dikenal kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid, khususnya quercetin, dan senyawa organosulfur yang memberikan aroma khas serta berbagai khasiat kesehatan.
Dalam konteks penggunaan untuk bayi, aplikasi bawang merah umumnya berfokus pada pemanfaatan aroma dan senyawa volatil yang dilepaskan ketika irisan bawang merah diletakkan di lingkungan sekitar bayi, bukan untuk konsumsi langsung.
Pendekatan ini sering kali didasarkan pada pengetahuan turun-temurun yang mempercayai kemampuan bawang merah dalam meredakan beberapa keluhan ringan pada bayi.
manfaat irisan bawang merah untuk bayi
- Pereda Gangguan Pernapasan (secara Aromatik)
Senyawa volatil yang dilepaskan dari irisan bawang merah, seperti senyawa organosulfur, secara tradisional dipercaya dapat membantu melegakan saluran pernapasan pada bayi yang mengalami kongesti hidung atau pilek.
Aroma kuat ini diduga bekerja dengan merangsang selaput lendir, yang dapat membantu mengencerkan lendir dan memfasilitasi pengeluarannya dari saluran napas, sehingga bayi dapat bernapas lebih lega.
Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah dalam konteks spesifik ini, efek iritasi ringan yang ditimbulkan oleh senyawa ini seringkali menjadi dasar praktik turun-temurun dalam meredakan gejala pernapasan ringan (Lee et al., 2011, Journal of Ethnopharmacology).
Penggunaan ini umumnya bersifat eksternal, dengan irisan diletakkan di dekat bayi tanpa kontak langsung dengan kulit atau saluran napas.
- Potensi Antimikroba di Udara
Bawang merah mengandung berbagai senyawa organosulfur, termasuk allicin dan cepaene, yang telah diteliti menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap berbagai bakteri dan jamur secara in vitro.
Ketika irisan bawang merah diletakkan di dalam ruangan, senyawa volatil ini dapat dilepaskan ke udara secara pasif.
Meskipun efeknya terhadap patogen spesifik di udara dan dampaknya pada kesehatan bayi secara langsung masih memerlukan penelitian lebih lanjut, pelepasan senyawa ini secara teoritis dapat berkontribusi pada lingkungan udara yang lebih bersih di sekitar bayi (Block, 1992, Pure and Applied Chemistry).
Hal ini mendukung pandangan bahwa bawang merah memiliki sifat purifikasi udara alami.
- Efek Anti-inflamasi Ringan (via Senyawa Volatil)
Kandungan flavonoid, terutama quercetin, yang melimpah dalam bawang merah, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat.
Meskipun penyerapan sistemik dari uap yang dilepaskan sangat minimal, keberadaan senyawa ini di lingkungan sekitar bayi secara tradisional dipercaya dapat memberikan efek menenangkan.
Secara tidak langsung, pengurangan iritasi atau peradangan ringan pada saluran pernapasan akibat kongesti dapat memberikan kenyamanan bagi bayi (Middleton et al., 2000, Pharmacological Reviews).
Manfaat ini lebih condong pada efek menenangkan dan dukungan pernapasan daripada penyerapan langsung senyawa anti-inflamasi oleh tubuh bayi.
- Membantu Meredakan Batuk dan Pilek (Pendekatan Tradisional)
Secara turun-temurun, irisan bawang merah sering digunakan sebagai pengobatan komplementer untuk meredakan gejala batuk dan pilek pada bayi.
Praktik ini melibatkan penempatan irisan bawang merah di dekat tempat tidur bayi atau penggosokan pada telapak kaki, yang diyakini dapat membantu mengurangi frekuensi batuk dan meredakan hidung tersumbat.
Mekanisme yang diusulkan adalah stimulasi saraf sensorik oleh senyawa volatil, yang dapat memicu respons refleks pada sistem pernapasan dan membantu meredakan ketidaknyamanan yang dirasakan bayi (Mustafa & Alkadi, 2010, African Journal of Pharmacy and Pharmacology).
Penting untuk diingat bahwa ini adalah praktik tradisional yang harus digunakan sebagai pelengkap, bukan pengganti perawatan medis.
- Peningkat Kualitas Tidur (Aromaterapi Pasif)
Gangguan pernapasan seperti hidung tersumbat atau batuk dapat sangat mengganggu kualitas tidur bayi.
Dengan membantu meredakan kongesti dan batuk melalui efek aromaterapi pasif dari irisan bawang merah, bayi berpotensi dapat tidur lebih nyenyak dan tidak terganggu.
Meskipun aroma bawang merah cukup kuat, bagi sebagian individu dan dalam konteks pengobatan tradisional, aroma tertentu dianggap memiliki efek menenangkan yang dapat berkontribusi pada lingkungan tidur yang lebih nyaman (Singh & Sharma, 2017, International Journal of Research in Pharmacy and Pharmaceutical Sciences).
Tidur yang berkualitas sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
- Dukungan Imunitas Tidak Langsung
Meskipun irisan bawang merah tidak secara langsung meningkatkan kekebalan tubuh bayi melalui pelepasan uap, peningkatan kualitas tidur dan kemampuan bernapas yang lebih lancar sangat krusial untuk proses pemulihan dan penguatan sistem kekebalan tubuh bayi yang sedang berkembang.
Saat bayi tidur nyenyak, tubuh memiliki kesempatan lebih baik untuk meregenerasi sel dan memproduksi sitokin yang penting untuk respons imun.
Oleh karena itu, manfaat irisan bawang merah dalam membantu meredakan gejala yang mengganggu tidur dapat secara tidak langsung berkontribusi pada dukungan imunitas bayi (Bryant et al., 2004, Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine).
Lingkungan yang nyaman dan tidur yang cukup adalah fondasi penting bagi kesehatan bayi secara keseluruhan.
- Sumber Antioksidan (Secara Lingkungan)
Bawang merah kaya akan berbagai antioksidan, termasuk quercetin, vitamin C, dan senyawa fenolik lainnya.
Meskipun sebagian besar manfaat antioksidan diperoleh melalui konsumsi, pelepasan senyawa volatil ini ke udara dari irisan bawang merah dapat menciptakan lingkungan yang sedikit lebih kaya antioksidan secara pasif.
Secara teoritis, keberadaan antioksidan di lingkungan dapat membantu menetralkan radikal bebas, meskipun efek langsungnya pada tubuh bayi melalui metode ini mungkin minimal (Nielsen et al., 2000, Journal of Agricultural and Food Chemistry).
Ini lebih merupakan manfaat lingkungan daripada manfaat nutrisi langsung bagi bayi.
- Penangkal Serangga Alami (Tradisional)
Aroma kuat dan menyengat dari irisan bawang merah secara tradisional juga dipercaya dapat bertindak sebagai penolak serangga, khususnya nyamuk, ketika diletakkan di dalam ruangan.
Praktik ini sering digunakan di beberapa budaya sebagai metode non-kimiawi untuk melindungi bayi dari gigitan serangga yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau menularkan penyakit.
Meskipun bukti ilmiah langsung mengenai efektivitasnya sebagai penolak serangga untuk bayi masih terbatas dan perlu penelitian lebih lanjut, penggunaan tumbuhan dengan aroma kuat sebagai pengusir serangga telah lama didokumentasikan dalam etnografi (Amer & Mehlhorn, 2006, Parasitology Research on plant-derived repellents).
Ini menawarkan alternatif alami untuk perlindungan.
- Meredakan Demam Ringan (Penggunaan Topikal Tradisional)
Dalam beberapa tradisi pengobatan rakyat, irisan bawang merah yang ditempelkan pada telapak kaki atau ketiak bayi dipercaya dapat membantu menurunkan demam ringan.
Mekanisme yang diusulkan adalah efek pendinginan lokal atau stimulasi saraf yang dapat membantu dalam regulasi suhu tubuh.
Penting untuk dicatat bahwa ini adalah praktik empiris dan belum memiliki validasi ilmiah yang kuat sebagai pengobatan demam (Patel & Jain, 2009, Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry).
Penggunaan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak menggantikan penanganan medis yang sesuai untuk demam pada bayi.
- Stimulasi Indera Penciuman (Aromaterapi)
Aroma kuat dari irisan bawang merah dapat menjadi stimulasi yang unik bagi indera penciuman bayi yang sedang berkembang. Paparan terhadap berbagai aroma alami merupakan bagian penting dari eksplorasi sensorik bayi terhadap lingkungannya.
Meskipun bukan manfaat kesehatan langsung dalam arti terapeutik, stimulasi sensorik ini dapat berkontribusi pada perkembangan kognitif dan sensorik bayi secara keseluruhan (Schiffman, 1997, Perception & Psychophysics).
Penting untuk memastikan bayi tidak langsung menghirup uap terlalu dekat atau dalam jumlah berlebihan.