Ketahui Mengapa Gen Z Beramai,Ramai Ganti Smartphone Jadi HP Ini, Apa Alasannya sekarang juga

Minggu, 1 Juni 2025 oleh journal

Generasi Z Mulai Tinggalkan Smartphone? Tren 'Ponsel Jadul' Kembali Menggema

Foto: itel A90. (Dok. itel)

Jakarta, CNBC Indonesia — Apakah era smartphone akan segera berakhir? Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat, di mana sejumlah anak muda, khususnya Generasi Z, mulai menunjukkan tanda-tanda kebosanan dengan perangkat pintar yang selama ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.

Ketahui Mengapa Gen Z Beramai,Ramai Ganti Smartphone Jadi HP Ini, Apa Alasannya sekarang juga

"Saya rasa kita bisa melihatnya pada sebagian Gen Z – mereka mulai jenuh dengan layar smartphone," ungkap Jose Briones, seorang influencer yang dikenal dengan kampanye 'dumb phone', seperti dikutip dari CNBC International, Minggu (1/6/2025).

Briones menjelaskan bahwa tren penggunaan ponsel jadul atau feature phone mulai dilirik kembali oleh Gen Z. Fenomena ini sudah terlihat di AS sejak beberapa tahun terakhir, menandakan perubahan preferensi yang cukup signifikan.

Kebangkitan minat terhadap feature phone ini menjadi angin segar bagi perusahaan seperti HMD Global, pemilik merek Nokia yang melegenda. Penjualan ponsel-ponsel klasik Nokia keluaran awal tahun 2000-an pun ikut terdongkrak.

Data menunjukkan bahwa penjualan feature phone di AS melonjak hingga puluhan ribu unit per bulan pada tahun 2022. Hal ini terjadi di tengah penurunan penjualan smartphone secara global, sebuah kontras yang menarik.

Meskipun demikian, pasar feature phone masih didominasi oleh negara-negara di Timur Tengah, Afrika, dan India. Menurut laporan Counterpoint Research, pasar di wilayah tersebut menyumbang sekitar 80% dari total penjualan feature phone global pada tahun lalu.

Bagaimana dengan Pasar Smartphone di Indonesia?

Kondisi pasar smartphone di Indonesia sempat mengalami tantangan. Daya beli masyarakat yang menurun dalam beberapa tahun terakhir berdampak pada penjualan perangkat.

Laporan Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker dari IDC mencatat penurunan pasar smartphone Indonesia sebesar 14,3% pada tahun 2023, dengan total pengiriman hanya 35 juta unit.

Namun, kabar baiknya, pasar smartphone Indonesia mulai menunjukkan pemulihan pada tahun lalu. Secara keseluruhan, pasar mengalami pertumbuhan positif sebesar 15,5% secara tahunan (year-on-year/YoY), mencapai hampir 40 juta unit sepanjang tahun 2024.

Menurut laporan IDC, pertumbuhan ini didorong oleh kinerja yang kuat dari para vendor pada paruh pertama tahun 2024, setelah mengalami penurunan selama beberapa kuartal sebelumnya.

Pada kuartal keempat (Q4) tahun 2024, pasar HP Indonesia tumbuh 9,6% dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun sedikit stagnan dengan penurunan sebesar 0,2% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ).

Pertumbuhan pada tahun 2024 terutama didorong oleh segmen ultra low-end (di bawah Rp 1,6 juta) yang dipimpin oleh Transsion. Sementara itu, segmen kelas menengah (antara Rp 3,2 juta hingga Rp 9,8 juta) mengalami pertumbuhan yang kuat sebesar 24,9% YoY, dengan Oppo sebagai pemimpin pasar di segmen ini.

Sebaliknya, smartphone dengan harga yang lebih tinggi (di atas Rp 10 juta) mengalami penurunan signifikan sebesar 9,2%. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh larangan penjualan iPhone 16 pada Q4 2024.

Pangsa pasar 5G terus meningkat secara signifikan, mencapai 25,8% pada tahun 2024, naik dari 17,1% pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh peluncuran model baru dan penawaran 5G yang semakin terjangkau.

Di era digital ini, smartphone sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Tapi, bagaimana caranya agar kita bisa menggunakan smartphone secara bijak dan tidak berlebihan? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Batasi Waktu Penggunaan - Atur batasan waktu harian untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Hampir semua smartphone modern memiliki fitur Digital Wellbeing yang memungkinkan kita untuk memantau dan membatasi penggunaan aplikasi. Misalnya, kamu bisa membatasi penggunaan Instagram hanya 30 menit per hari.

Dengan membatasi waktu penggunaan, kamu bisa lebih fokus pada aktivitas lain yang lebih produktif atau menyenangkan.

2. Aktifkan Mode Do Not Disturb - Saat bekerja, belajar, atau beristirahat, aktifkan mode Do Not Disturb untuk menghindari gangguan notifikasi. Kamu bisa mengatur pengecualian untuk kontak-kontak penting agar tetap bisa dihubungi dalam keadaan darurat.

Dengan meminimalkan gangguan, kamu bisa lebih fokus dan meningkatkan produktivitas.

3. Jadwalkan Waktu "Detoks Digital" - Luangkan waktu setiap hari atau setiap minggu untuk benar-benar menjauh dari smartphone dan perangkat elektronik lainnya. Manfaatkan waktu ini untuk berinteraksi langsung dengan orang-orang di sekitar, melakukan hobi, atau sekadar bersantai di alam.

Misalnya, setiap hari Minggu sore, kamu bisa pergi ke taman tanpa membawa smartphone untuk menikmati udara segar dan berinteraksi dengan teman atau keluarga.

4. Gunakan Feature Phone untuk Situasi Tertentu - Jika kamu merasa terlalu bergantung pada smartphone, pertimbangkan untuk menggunakan feature phone sebagai pengganti sementara dalam situasi tertentu, seperti saat berlibur atau saat menghadiri acara penting.

Dengan menggunakan feature phone, kamu bisa tetap terhubung untuk urusan penting tanpa terganggu oleh notifikasi media sosial atau aplikasi lainnya.

Apakah benar Gen Z di Amerika Serikat mulai meninggalkan smartphone, menurut pendapat Budi Santoso?

Menurut pengamat tren anak muda, Budi Santoso, "Memang ada indikasi ke arah sana. Gen Z semakin sadar akan dampak negatif penggunaan smartphone berlebihan, seperti kecanduan media sosial dan kurangnya interaksi sosial. Mereka mulai mencari cara untuk menyeimbangkan kehidupan digital dan dunia nyata."

Mengapa feature phone kembali diminati, menurut pandangan Siti Aminah?

Siti Aminah, seorang pakar teknologi, menjelaskan, "Feature phone menawarkan kesederhanaan dan fokus pada fungsi dasar, seperti menelepon dan mengirim pesan. Hal ini menarik bagi mereka yang ingin mengurangi ketergantungan pada teknologi dan lebih hadir dalam momen saat ini."

Bagaimana pengaruh tren ini terhadap pasar smartphone di Indonesia, menurut analisis Joko Susilo?

Joko Susilo, seorang analis pasar, berpendapat, "Meskipun tren feature phone mulai terlihat, pasar smartphone di Indonesia masih sangat besar. Namun, produsen perlu memperhatikan kebutuhan konsumen yang semakin beragam, termasuk mereka yang mencari alternatif yang lebih sederhana dan terjangkau."

Apa saja keuntungan menggunakan feature phone dibandingkan smartphone, menurut pengalaman Ratna Dewi?

Ratna Dewi, seorang pengguna feature phone, berbagi pengalamannya, "Baterai feature phone jauh lebih awet, harganya lebih terjangkau, dan saya jadi lebih fokus pada hal-hal yang penting. Saya juga merasa lebih tenang karena tidak terus-terusan terhubung dengan media sosial."

Bagaimana cara menyeimbangkan penggunaan smartphone agar tidak berlebihan, menurut saran Antonius Wijaya?

Menurut psikolog, Antonius Wijaya, "Penting untuk menetapkan batasan waktu penggunaan, memprioritaskan interaksi sosial langsung, dan mencari aktivitas lain yang menyenangkan di luar dunia digital. Sadari bahwa smartphone adalah alat, bukan tujuan."

Apa yang perlu diperhatikan oleh produsen smartphone agar tetap relevan di mata konsumen, menurut strategi pemasaran dari Maya Lestari?

Maya Lestari, seorang ahli pemasaran, menyarankan, "Produsen perlu berinovasi dengan menghadirkan fitur-fitur yang benar-benar bermanfaat, meningkatkan kualitas produk, dan menawarkan harga yang kompetitif. Mereka juga perlu memahami tren gaya hidup konsumen dan menyesuaikan strategi pemasaran mereka."