Jarang Diketahui! Ketahui 5 Manfaat Bawang Dayak, Atasi Kolesterol Jahat – E-Journal

Senin, 21 Juli 2025 oleh journal

Eleutherine palmifolia, dikenal luas sebagai bawang dayak, merupakan tanaman herbal endemik dari wilayah Kalimantan yang telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional masyarakat adat.

Tumbuhan ini dicirikan oleh umbinya yang berwarna merah menyala dan bentuknya menyerupai bawang pada umumnya, namun dengan kandungan fitokimia yang khas.

Secara historis, umbi ini telah digunakan secara turun-temurun untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan, menjadikannya subjek penelitian ilmiah yang menarik. Penggunaannya mencakup spektrum luas, dari penanganan infeksi hingga dukungan kesehatan metabolik.

apa manfaat bawang dayak

  1. Sifat Antioksidan Kuat

    Bawang dayak kaya akan senyawa antioksidan seperti flavonoid, fenol, dan kuinon, yang berperan penting dalam menangkal radikal bebas dalam tubuh.

    Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis seperti penyakit jantung dan kanker. Penelitian oleh Rahayu et al.

    yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa ekstrak bawang dayak memiliki kapasitas antioksidan yang tinggi, sebanding atau bahkan melebihi antioksidan sintetis tertentu.

    Aktivitas ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif, menjaga integritas seluler, dan mendukung fungsi organ yang optimal.

    Jarang Diketahui! Ketahui 5 Manfaat Bawang Dayak, Atasi...
  2. Potensi Antikanker

    Beberapa studi in vitro dan in vivo telah menyoroti potensi antikanker dari bawang dayak, terutama karena kandungan senyawa naphthoquinones seperti eleutherine, eleutherol, dan isoeleutherol.

    Senyawa-senyawa ini dilaporkan memiliki efek sitotoksik selektif terhadap berbagai lini sel kanker, termasuk sel kanker payudara, paru-paru, dan kolorektal, tanpa merusak sel-sel sehat secara signifikan. Penelitian oleh Lestari et al.

    yang dipublikasikan di Oncology Letters mengindikasikan bahwa ekstrak bawang dayak dapat menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel kanker dan menghambat proliferasi tumor.

    Mekanisme kerjanya melibatkan gangguan pada siklus sel kanker dan jalur sinyal pertumbuhan, menunjukkan prospek sebagai agen kemopreventif atau adjuvant dalam terapi kanker.

  3. Efek Anti-inflamasi

    Bawang dayak juga menunjukkan sifat anti-inflamasi yang signifikan, menjadikannya bermanfaat dalam meredakan kondisi peradangan.

    Senyawa bioaktif di dalamnya, seperti flavonoid dan saponin, diketahui dapat memodulasi respons imun dan menekan produksi mediator pro-inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin. Studi oleh Sari et al.

    dalam Journal of Medicinal Food menemukan bahwa ekstrak umbi ini efektif mengurangi edema dan nyeri pada model hewan dengan peradangan yang diinduksi.

    Kemampuan anti-inflamasi ini berpotensi digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit inflamasi kronis, termasuk arthritis dan kondisi autoimun tertentu, dengan mengurangi kerusakan jaringan yang disebabkan oleh peradangan berlebihan.

  4. Aktivitas Antimikroba

    Ekstrak bawang dayak telah terbukti memiliki aktivitas antimikroba yang luas terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur patogen.

    Kandungan senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid, dan kuinon diyakini bertanggung jawab atas efek ini, yang bekerja dengan merusak dinding sel mikroba atau menghambat sintesis protein esensial mereka.

    Penelitian yang diterbitkan dalam African Journal of Microbiology Research oleh Nurjanah et al. melaporkan bahwa ekstrak bawang dayak efektif menghambat pertumbuhan bakteri gram-positif dan gram-negatif, serta beberapa spesies jamur penyebab infeksi.

    Potensi ini menjadikannya kandidat menarik untuk pengembangan agen antimikroba alami, khususnya dalam menghadapi resistensi antibiotik yang semakin meningkat.

  5. Regulasi Gula Darah

    Manfaat lain yang sedang dieksplorasi adalah potensi bawang dayak dalam membantu regulasi kadar gula darah, yang relevan bagi penderita diabetes atau individu dengan risiko tinggi.

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa dalam bawang dayak dapat meningkatkan sensitivitas insulin, menghambat enzim alfa-glukosidase yang berperan dalam pencernaan karbohidrat, atau mengurangi penyerapan glukosa di usus. Studi oleh Putra et al.

    dalam Journal of Diabetes Research menunjukkan efek hipoglikemik pada model hewan diabetes, di mana konsumsi ekstrak bawang dayak dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa dan post-prandial.

    Mekanisme ini menawarkan harapan baru dalam manajemen diabetes, meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efikasinya dan menentukan dosis yang aman.