Penting! Inilah 5 Manfaat Vitamin Neurobion, Cegah Kesemutan! – E-Journal

Selasa, 22 Juli 2025 oleh journal

Preparat multivitamin yang mengandung kombinasi vitamin B, khususnya tiamin (B1), piridoksin (B6), dan kobalamin (B12), merupakan suplemen yang dirancang untuk mendukung berbagai fungsi fisiologis tubuh.

Kombinasi spesifik ini seringkali ditujukan untuk menjaga kesehatan sistem saraf, memfasilitasi metabolisme energi, dan mendukung pembentukan sel darah. Penggunaan suplemen semacam ini didasarkan pada peran esensial vitamin B dalam berbagai proses biokimia vital.

Ketersediaan nutrisi ini sangat penting untuk menjaga homeostasis dan mencegah defisiensi yang dapat memengaruhi berbagai sistem organ.

manfaat vitamin neurobion

  1. Mendukung Kesehatan Saraf dan Mengurangi Gejala Neuropati

    Vitamin B1, B6, dan B12 berperan krusial dalam menjaga integritas dan fungsi sistem saraf.

    Tiamin (B1) esensial untuk metabolisme energi di sel saraf, piridoksin (B6) terlibat dalam sintesis neurotransmiter, dan kobalamin (B12) vital untuk pembentukan mielin, selubung pelindung saraf.

    Defisiensi salah satu dari vitamin ini dapat menyebabkan disfungsi saraf, yang bermanifestasi sebagai neuropati perifer dengan gejala seperti kesemutan, mati rasa, dan nyeri.

    Suplementasi kombinasi vitamin B ini telah terbukti efektif dalam mengurangi gejala neuropati pada pasien, seperti yang didokumentasikan dalam tinjauan sistematis oleh Ang et al.

    (2008) yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association, menunjukkan perbaikan signifikan pada skor gejala neuropati.

    Penting! Inilah 5 Manfaat Vitamin Neurobion, Cegah Kesemutan!...
  2. Meningkatkan Metabolisme Energi Tubuh

    Seluruh vitamin B dikenal sebagai koenzim penting dalam jalur metabolisme yang mengubah makanan menjadi energi.

    Tiamin (B1) diperlukan untuk siklus Krebs, piridoksin (B6) berperan dalam metabolisme protein dan glikogen, sementara kobalamin (B12) terlibat dalam metabolisme lemak dan karbohidrat.

    Kehadiran vitamin-vitamin ini memastikan efisiensi proses produksi energi seluler, yang vital untuk fungsi organ dan aktivitas fisik sehari-hari.

    Oleh karena itu, kecukupan asupan vitamin B berkontribusi pada vitalitas dan pencegahan kelelahan, sebagaimana dijelaskan dalam literatur biokimia standar seperti "Lehninger Principles of Biochemistry".

  3. Memelihara Fungsi Otak dan Kognitif

    Vitamin B memiliki peran penting dalam neurokimia dan kesehatan otak. Kobalamin (B12), bersama dengan folat (B9), diperlukan untuk sintesis metionin, yang kemudian digunakan untuk memproduksi S-adenosilmetionin (SAM), senyawa krusial untuk metilasi DNA dan sintesis neurotransmiter.

    Kekurangan vitamin B tertentu, terutama B12, telah dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif dan bahkan demensia pada lansia, sebagaimana dilaporkan dalam studi oleh Smith et al.

    (2010) di PLoS One yang menunjukkan hubungan antara kadar vitamin B12 rendah dan atrofi otak. Suplementasi dapat membantu menjaga fungsi kognitif optimal, terutama pada individu dengan risiko defisiensi.

  4. Membantu Pembentukan Sel Darah Merah yang Sehat

    Pembentukan sel darah merah, atau eritropoiesis, adalah proses kompleks yang sangat bergantung pada ketersediaan nutrisi tertentu, termasuk vitamin B. Piridoksin (B6) berperan dalam sintesis heme, komponen kunci hemoglobin yang membawa oksigen dalam darah.

    Kobalamin (B12) esensial untuk sintesis DNA dalam sel sumsum tulang yang berkembang pesat, termasuk prekursor sel darah merah. Defisiensi salah satu dari vitamin ini dapat mengakibatkan anemia, seperti anemia makrositik yang terkait dengan kekurangan B12.

    Asupan yang memadai memastikan produksi sel darah merah yang sehat dan mencegah kondisi anemia, seperti yang dijelaskan dalam buku teks hematologi seperti "Wintrobe's Clinical Hematology".

  5. Membantu Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

    Beberapa vitamin B, khususnya B6, B9 (folat), dan B12, berperan dalam metabolisme homosistein, asam amino yang jika kadarnya tinggi dalam darah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

    Vitamin-vitamin ini bertindak sebagai koenzim dalam konversi homosistein menjadi senyawa lain yang tidak berbahaya. Suplementasi dengan vitamin B kompleks dapat membantu menurunkan kadar homosistein, sehingga berpotensi mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.

    Sebuah meta-analisis oleh Wald et al.

    (2002) yang dipublikasikan dalam British Medical Journal mengindikasikan bahwa suplementasi vitamin B dapat secara signifikan menurunkan kadar homosistein, meskipun efek langsung terhadap insiden penyakit kardiovaskular masih menjadi area penelitian aktif.