Jarang Diketahui! Inilah 9 Manfaat Vitamin B12, Raih Energi Optimal! – E-Journal

Selasa, 22 Juli 2025 oleh journal

Kobalamin, atau dikenal secara umum sebagai B12, merupakan nutrien esensial yang larut dalam air, memainkan peran krusial dalam berbagai proses metabolisme tubuh.

Senyawa ini tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, sehingga asupannya harus dipenuhi melalui makanan atau suplemen.

Kekurangan asupan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius, mengingat perannya yang vital dalam sintesis DNA, pembentukan sel darah merah, serta pemeliharaan sistem saraf.

manfaat vitamin b12

  1. Pembentukan Sel Darah Merah dan Pencegahan Anemia

    Salah satu fungsi utama kobalamin adalah dalam proses pembentukan sel darah merah yang sehat di sumsum tulang. Nutrien ini esensial untuk sintesis DNA yang diperlukan dalam pembelahan sel, termasuk sel prekursor darah.

    Kekurangan B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik, suatu kondisi di mana sel darah merah menjadi besar dan tidak berfungsi dengan baik, seperti yang dijelaskan dalam penelitian yang diterbitkan di Blood Journal oleh Stabler dan Allen (2004).

    Jarang Diketahui! Inilah 9 Manfaat Vitamin B12, Raih...
  2. Mendukung Fungsi Saraf

    Kobalamin sangat vital untuk menjaga kesehatan sistem saraf, termasuk pembentukan mielin, selubung pelindung di sekitar serabut saraf. Mielin memastikan transmisi sinyal saraf yang efisien ke seluruh tubuh.

    Kerusakan mielin akibat defisiensi B12 dapat mengakibatkan gejala neurologis seperti mati rasa, kesemutan, dan kesulitan berjalan, sebagaimana didokumentasikan oleh Langan dan Goodbred (2017) dalam American Family Physician.

  3. Meningkatkan Kesehatan Otak dan Kognitif

    Peran B12 dalam fungsi saraf meluas ke kesehatan otak dan kognitif. Nutrien ini membantu dalam produksi neurotransmiter yang penting untuk memori dan konsentrasi. Beberapa penelitian, termasuk studi oleh Smith et al.

    (2010) di Journal of Alzheimer's Disease, menunjukkan bahwa kadar B12 yang optimal dapat membantu mengurangi risiko penurunan kognitif terkait usia dan demensia.

  4. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung

    Kobalamin berperan dalam metabolisme homosistein, asam amino yang jika kadarnya tinggi dalam darah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. B12, bersama dengan folat dan vitamin B6, membantu mengubah homosistein menjadi metionin, asam amino yang tidak berbahaya.

    Upaya ini dapat berkontribusi pada penurunan risiko aterosklerosis dan masalah kardiovaskular lainnya, seperti yang disorot oleh Refsum et al. (2004) dalam Annual Review of Nutrition.

  5. Meningkatkan Tingkat Energi

    Meskipun B12 bukan sumber energi langsung, ia berperan penting dalam proses metabolisme energi tubuh. Nutrien ini membantu tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang dapat digunakan sebagai energi, serta dalam metabolisme lemak dan protein.

    Individu dengan defisiensi B12 sering melaporkan kelelahan ekstrem dan kurangnya energi, yang seringkali membaik setelah suplementasi, seperti yang diamati dalam praktik klinis.

  6. Mendukung Kesehatan Tulang

    Kadar B12 yang adekuat telah dikaitkan dengan kepadatan mineral tulang yang lebih baik. Beberapa studi observasional menunjukkan hubungan antara kadar B12 yang rendah dan peningkatan risiko osteoporosis atau patah tulang.

    Penelitian yang dipublikasikan dalam Bone oleh Gjesdal et al. (2006) menemukan korelasi antara rendahnya kadar B12 dan kepadatan tulang yang lebih rendah pada orang tua.

  7. Meningkatkan Kesehatan Kulit dan Rambut

    Kobalamin berperan dalam pembaharuan sel dan sintesis DNA, proses yang krusial untuk kesehatan sel kulit, rambut, dan kuku. Defisiensi B12 dapat bermanifestasi melalui gejala dermatologis seperti hiperpigmentasi, vitiligo, dan perubahan pada rambut.

    Suplementasi yang tepat dapat membantu memperbaiki kondisi ini, mengindikasikan pentingnya B12 dalam menjaga integritas jaringan kulit dan adneksa.

  8. Mendukung Mood dan Mengurangi Gejala Depresi

    Peran B12 dalam sintesis neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin menjadikannya penting untuk regulasi suasana hati. Kadar B12 yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan suasana hati lainnya.

    Beberapa penelitian klinis, termasuk meta-analisis oleh Syamala et al. (2018) di Journal of Clinical Psychiatry, menunjukkan bahwa suplementasi B12 dapat menjadi terapi tambahan yang bermanfaat untuk mengatasi gejala depresi.

  9. Penting untuk Kehamilan yang Sehat

    Kobalamin sangat penting selama kehamilan untuk perkembangan janin yang optimal, khususnya untuk pembentukan otak dan sistem saraf. Kekurangan B12 pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko cacat lahir, terutama cacat tabung saraf, serta komplikasi kehamilan lainnya.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan asupan B12 yang cukup bagi wanita hamil untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat.