Intip 7 Manfaat Rebusan Daun Salam, Jahe, Sereh yang Wajib Kamu Intip!

Minggu, 15 Juni 2025 oleh journal

Minuman herbal yang dihasilkan dari perebusan daun salam, jahe, dan sereh dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan. Kombinasi ketiga bahan alami ini sering dimanfaatkan untuk meredakan berbagai keluhan, mulai dari masalah pencernaan ringan hingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Kandungan senyawa aktif dalam setiap bahan berkontribusi pada potensi efek positif yang dirasakan setelah mengonsumsi air rebusan tersebut.

"Ramuan tradisional yang menggunakan daun salam, jahe, dan sereh memiliki potensi manfaat kesehatan yang menarik. Meskipun bukan pengganti pengobatan medis utama, konsumsi rebusan ini secara bijak dapat mendukung kesehatan secara umum. Namun, penting untuk diingat bahwa efeknya dapat bervariasi pada setiap individu, dan konsultasi dengan dokter tetap dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan," ujar dr. Amelia Putri, seorang ahli gizi klinis.

Intip 7 Manfaat Rebusan Daun Salam, Jahe, Sereh...

- dr. Amelia Putri, Ahli Gizi Klinis

Kombinasi ketiga bahan alami ini memang menawarkan sejumlah senyawa aktif yang telah diteliti memiliki efek positif. Daun salam mengandung flavonoid dan tanin yang bersifat antioksidan. Jahe, dengan kandungan gingerolnya, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu meredakan mual. Sereh, di sisi lain, mengandung sitral yang berpotensi sebagai antimikroba dan membantu merelaksasi otot.

Secara ilmiah, senyawa-senyawa tersebut bekerja melalui berbagai mekanisme. Antioksidan membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh. Sifat anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan yang seringkali menjadi akar dari berbagai penyakit kronis. Efek antimikroba dapat membantu melawan infeksi bakteri dan jamur. Untuk mendapatkan manfaat optimal, rebusan dapat dikonsumsi hangat 1-2 kali sehari. Namun, penting untuk memperhatikan reaksi tubuh dan menghentikan konsumsi jika timbul efek samping yang tidak diinginkan. Bagi individu dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan pencernaan kronis atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah, konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi rebusan ini sangat dianjurkan.

Manfaat Rebusan Daun Salam Jahe dan Sereh

Rebusan daun salam, jahe, dan sereh menawarkan beragam manfaat kesehatan yang berasal dari kombinasi senyawa aktif di dalamnya. Pemahaman akan manfaat-manfaat ini penting untuk memaksimalkan potensi penggunaannya sebagai pendukung kesehatan.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Meredakan peradangan
  • Melancarkan pencernaan
  • Menurunkan tekanan darah
  • Mengatasi mual
  • Menghangatkan tubuh
  • Menyegarkan pernapasan

Manfaat-manfaat tersebut saling terkait dan berkontribusi pada peningkatan kesehatan secara holistik. Sebagai contoh, sifat anti-inflamasi jahe dan daun salam bekerja sinergis dalam meredakan peradangan pada saluran pencernaan, sehingga meningkatkan penyerapan nutrisi dan melancarkan pencernaan. Sereh, dengan kandungan sitralnya, membantu merelaksasi otot pernapasan, sehingga menyegarkan pernapasan dan memberikan efek menenangkan. Kombinasi ini menjadikan rebusan sebagai minuman yang berpotensi mendukung kesehatan secara menyeluruh.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Konsumsi air rebusan yang mengandung daun salam, jahe, dan sereh berpotensi meningkatkan daya tahan tubuh melalui beberapa mekanisme. Daun salam mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan tanin. Senyawa-senyawa ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel imun dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Jahe, dengan kandungan gingerolnya, memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan kronis. Peradangan kronis dapat menekan fungsi sistem imun, sehingga pengurangan peradangan dengan jahe dapat mendukung respons imun yang lebih efektif. Sereh, di sisi lain, mengandung vitamin C dan senyawa antimikroba. Vitamin C adalah nutrisi penting untuk fungsi sel-sel imun, sementara senyawa antimikroba dapat membantu melawan infeksi bakteri dan virus yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kombinasi efek antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba ini menjadikan rebusan berpotensi mendukung sistem imun dalam melawan penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan.

Meredakan Peradangan

Peradangan, sebagai respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, dapat menjadi masalah kronis jika tidak terkendali. Ramuan herbal yang melibatkan perebusan daun salam, jahe, dan sereh menawarkan potensi dalam meredakan peradangan berkat kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam setiap bahan.

  • Gingerol dalam Jahe

    Jahe mengandung gingerol, senyawa dengan sifat anti-inflamasi yang kuat. Gingerol bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin dan leukotrien, yaitu molekul-molekul yang memicu peradangan. Konsumsi jahe secara teratur dapat membantu mengurangi nyeri sendi, meredakan peradangan pada saluran pencernaan, dan mengurangi risiko penyakit kronis yang terkait dengan peradangan.

  • Flavonoid dan Tanin dalam Daun Salam

    Daun salam kaya akan flavonoid dan tanin, senyawa antioksidan yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu peradangan, sehingga dengan menetralkannya, flavonoid dan tanin dapat membantu mengurangi peradangan. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun salam memiliki efek anti-inflamasi langsung pada sel-sel tertentu.

  • Sifat Antimikroba Sereh

    Meskipun tidak secara langsung meredakan peradangan, sifat antimikroba sereh berperan penting dalam mencegah dan mengatasi infeksi. Infeksi dapat memicu peradangan, sehingga dengan melawan infeksi, sereh dapat membantu mengurangi peradangan yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen. Senyawa sitral dalam sereh memiliki efek antimikroba yang signifikan terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur.

Kombinasi ketiga bahan ini memberikan pendekatan holistik dalam meredakan peradangan. Jahe menargetkan peradangan secara langsung melalui gingerol, daun salam memberikan perlindungan antioksidan, dan sereh membantu mencegah peradangan akibat infeksi. Konsumsi rebusan ini, sebagai bagian dari gaya hidup sehat, berpotensi mendukung pengendalian peradangan dan meningkatkan kualitas hidup.

Melancarkan Pencernaan

Kinerja sistem pencernaan yang optimal merupakan fondasi penting bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Konsumsi ramuan herbal yang terbuat dari daun salam, jahe, dan sereh kerap dikaitkan dengan peningkatan fungsi pencernaan, meredakan berbagai keluhan ringan yang umum terjadi.

  • Efek Karminatif Jahe

    Jahe dikenal memiliki sifat karminatif, yang berarti membantu mengurangi pembentukan gas dalam saluran pencernaan. Kandungan gingerol dalam jahe merangsang kontraksi otot-otot di saluran pencernaan, mendorong pergerakan makanan dan gas, sehingga mengurangi kembung dan rasa tidak nyaman. Efek ini sangat bermanfaat bagi individu yang rentan terhadap gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS).

  • Peran Enzim Pencernaan

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa jahe dan sereh dapat merangsang produksi enzim pencernaan, seperti amilase dan lipase. Enzim-enzim ini berperan penting dalam memecah karbohidrat dan lemak, sehingga meningkatkan penyerapan nutrisi dan mengurangi risiko gangguan pencernaan akibat makanan yang tidak tercerna dengan baik. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, temuan ini memberikan indikasi potensi manfaat dalam mendukung proses pencernaan.

  • Sifat Anti-inflamasi Daun Salam dan Jahe

    Peradangan pada saluran pencernaan dapat mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah seperti diare atau sembelit. Daun salam dan jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pencernaan, memungkinkan fungsi pencernaan berjalan lebih lancar. Pengurangan peradangan dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan mengurangi risiko iritasi pada usus.

  • Efek Relaksasi Otot Sereh

    Sereh mengandung senyawa yang dapat membantu merelaksasi otot-otot di saluran pencernaan. Relaksasi otot dapat mengurangi kejang dan kram perut, serta meningkatkan pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Efek relaksasi ini sangat bermanfaat bagi individu yang mengalami stres atau kecemasan, yang seringkali dapat memicu gangguan pencernaan.

  • Potensi Antimikroba Sereh

    Sereh memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan pertumbuhan bakteri berbahaya di saluran pencernaan. Ketidakseimbangan bakteri dalam usus (disbiosis) dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, seperti kembung, diare, dan sembelit. Sifat antimikroba sereh dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri dalam usus dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, kombinasi daun salam, jahe, dan sereh menawarkan pendekatan multifaset dalam mendukung kesehatan pencernaan. Sifat karminatif, potensi stimulasi enzim pencernaan, efek anti-inflamasi, relaksasi otot, dan antimikroba bekerja secara sinergis untuk meningkatkan fungsi pencernaan dan meredakan berbagai keluhan ringan. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa efeknya dapat bervariasi pada setiap individu, dan konsultasi dengan profesional kesehatan dianjurkan jika mengalami masalah pencernaan yang persisten atau parah.

Menurunkan Tekanan Darah

Potensi penurunan tekanan darah menjadi salah satu aspek yang dikaitkan dengan konsumsi rebusan yang mengandung daun salam, jahe, dan sereh. Meskipun mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terdapat beberapa senyawa dalam ketiga bahan tersebut yang diyakini berkontribusi terhadap efek ini.

  • Efek Vasodilatasi Jahe:

    Jahe mengandung senyawa yang dapat memicu vasodilatasi, yaitu pelebaran pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah ini menurunkan resistensi aliran darah, sehingga tekanan darah cenderung menurun. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe secara teratur dapat memberikan efek positif pada tekanan darah, terutama pada individu dengan hipertensi.

  • Kandungan Kalium dalam Sereh:

    Sereh merupakan sumber kalium yang baik. Kalium adalah mineral penting yang berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh dan membantu mengatur tekanan darah. Kalium bekerja dengan menyeimbangkan efek natrium, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan meningkatkan asupan kalium, tekanan darah dapat terkontrol dengan lebih baik.

  • Potensi Diuretik Sereh:

    Sereh memiliki sifat diuretik ringan, yang berarti dapat membantu meningkatkan produksi urin. Peningkatan produksi urin dapat membantu mengurangi volume cairan dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menurunkan tekanan darah. Namun, efek diuretik sereh relatif ringan, sehingga tidak menyebabkan dehidrasi jika dikonsumsi dalam jumlah moderat.

  • Efek Antioksidan Daun Salam:

    Daun salam mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Kerusakan pada pembuluh darah dapat menyebabkan kekakuan dan penyempitan, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan melindungi pembuluh darah, antioksidan dalam daun salam dapat membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mendukung tekanan darah yang sehat.

Penting untuk dicatat bahwa efek penurunan tekanan darah dari rebusan ini kemungkinan bersifat ringan hingga sedang. Individu dengan hipertensi sebaiknya tidak mengandalkan rebusan ini sebagai pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter. Konsumsi rebusan dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari pendekatan komprehensif dalam mengelola tekanan darah, yang meliputi diet sehat, olahraga teratur, dan pengelolaan stres. Pemantauan tekanan darah secara teratur tetap diperlukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan konsumsi rebusan.

Mengatasi Mual

Mual, sebagai sensasi tidak nyaman pada perut yang seringkali mendahului muntah, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penggunaan bahan-bahan alami untuk meredakan mual telah menjadi praktik umum, dan rebusan yang menggabungkan daun salam, jahe, dan sereh menawarkan potensi manfaat dalam mengatasi keluhan ini.

  • Peran Gingerol dalam Jahe

    Jahe mengandung gingerol, senyawa bioaktif yang memiliki efek antiemetik atau anti-mual. Gingerol bekerja dengan mempengaruhi sistem saraf pusat dan mempercepat pengosongan lambung. Proses pengosongan lambung yang lebih cepat dapat membantu mengurangi rasa mual, terutama yang disebabkan oleh mabuk perjalanan, kehamilan (morning sickness), atau efek samping pengobatan.

  • Efek Relaksasi Otot Sereh

    Sereh memiliki sifat relaksan otot yang dapat membantu meredakan ketegangan pada otot-otot perut. Ketegangan otot perut seringkali berkontribusi pada rasa mual. Dengan merelaksasi otot-otot tersebut, sereh dapat mengurangi sensasi tidak nyaman dan membantu meredakan mual yang disebabkan oleh stres atau gangguan pencernaan.

  • Aroma yang Menenangkan dari Daun Salam dan Sereh

    Aroma yang dihasilkan oleh daun salam dan sereh memiliki efek menenangkan pada sistem saraf. Aroma yang menenangkan dapat membantu mengurangi rasa cemas dan stres, yang seringkali memperburuk rasa mual. Inhalasi uap dari rebusan dapat memberikan efek aromaterapi yang membantu meredakan mual.

  • Meningkatkan Sirkulasi Darah

    Jahe dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk ke saluran pencernaan. Peningkatan sirkulasi darah dapat membantu memperbaiki fungsi pencernaan dan mengurangi rasa mual yang disebabkan oleh gangguan pencernaan.

  • Mengurangi Peradangan pada Saluran Pencernaan

    Peradangan pada saluran pencernaan dapat memicu rasa mual. Jahe dan daun salam memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan pada saluran pencernaan, sehingga meredakan mual yang disebabkan oleh kondisi seperti gastritis atau enteritis.

Kombinasi ketiga bahan ini memberikan pendekatan holistik dalam mengatasi mual. Jahe dengan gingerolnya menargetkan langsung pusat mual di otak, sereh merelaksasi otot perut dan memberikan aroma menenangkan, serta daun salam membantu mengurangi peradangan. Konsumsi rebusan ini dapat menjadi alternatif alami untuk meredakan mual, meskipun konsultasi dengan profesional kesehatan tetap dianjurkan jika mual berlanjut atau disertai gejala lain.

Menghangatkan tubuh

Sensasi hangat yang dirasakan setelah mengonsumsi air rebusan dengan komposisi daun salam, jahe, dan sereh berasal dari interaksi kompleks antara senyawa-senyawa aktif dalam bahan-bahan tersebut dengan sistem fisiologis tubuh. Jahe, khususnya, memiliki peran sentral dalam efek ini. Kandungan gingerol dalam jahe merangsang reseptor panas di dalam tubuh, menciptakan persepsi subjektif tentang peningkatan suhu. Selain itu, jahe juga memicu vasodilatasi perifer, yaitu pelebaran pembuluh darah di dekat permukaan kulit. Pelebaran ini meningkatkan aliran darah ke permukaan tubuh, menghasilkan sensasi hangat yang lebih nyata.

Sereh turut berkontribusi pada efek menghangatkan ini melalui kandungan minyak atsiri yang memiliki sifat termogenik ringan. Termogenesis adalah proses produksi panas di dalam tubuh. Meskipun efek termogenik sereh tidak sekuat jahe, kombinasi keduanya memberikan efek sinergis yang meningkatkan sensasi hangat secara keseluruhan. Daun salam, meskipun tidak secara langsung berkontribusi pada produksi panas, memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan yang mungkin menyebabkan sensasi dingin atau tidak nyaman pada tubuh. Dengan mengurangi peradangan, daun salam membantu tubuh mencapai homeostasis termal, sehingga meningkatkan efisiensi pengaturan suhu tubuh.

Selain itu, konsumsi cairan hangat secara umum memiliki efek menghangatkan tubuh. Air rebusan membantu meningkatkan suhu internal tubuh, memberikan rasa nyaman dan membantu melawan rasa dingin, terutama pada cuaca dingin atau saat mengalami demam. Kombinasi efek fisiologis dari jahe, sereh, dan daun salam, serta efek termal dari cairan hangat, menjadikan minuman ini pilihan populer untuk menghangatkan tubuh dan meningkatkan kenyamanan fisik.

Menyegarkan Pernapasan

Sensasi pernapasan yang lebih lega dan segar setelah mengonsumsi air rebusan yang mengandung daun salam, jahe, dan sereh dapat dijelaskan melalui beberapa mekanisme. Sereh, dengan kandungan minyak atsiri seperti sitral, memiliki aroma khas yang kuat dan menyegarkan. Aroma ini dapat membantu membuka saluran pernapasan, mengurangi hidung tersumbat, dan memfasilitasi aliran udara yang lebih lancar. Efek ini sangat bermanfaat bagi individu yang mengalami masalah pernapasan ringan seperti pilek atau alergi.

Jahe, dengan sifat anti-inflamasinya, dapat membantu meredakan peradangan pada saluran pernapasan. Peradangan pada saluran pernapasan dapat menyebabkan penyempitan saluran udara dan kesulitan bernapas. Dengan mengurangi peradangan, jahe membantu memperluas saluran udara dan memfasilitasi pernapasan yang lebih mudah. Selain itu, jahe juga memiliki sifat ekspektoran, yang berarti dapat membantu mengencerkan dahak dan memudahkannya untuk dikeluarkan dari paru-paru.

Daun salam, meskipun tidak secara langsung berkontribusi pada sensasi menyegarkan, memiliki efek menenangkan yang dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres. Kecemasan dan stres dapat memperburuk masalah pernapasan, sehingga efek menenangkan dari daun salam dapat memberikan dukungan tambahan. Kombinasi aroma menyegarkan dari sereh, sifat anti-inflamasi dan ekspektoran dari jahe, serta efek menenangkan dari daun salam, bekerja secara sinergis untuk menciptakan sensasi pernapasan yang lebih lega, segar, dan nyaman.

Perlu ditekankan bahwa efek penyegaran pernapasan ini bersifat sementara dan tidak menggantikan pengobatan medis yang diperlukan untuk kondisi pernapasan yang lebih serius. Jika mengalami masalah pernapasan yang persisten atau parah, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Tips Memaksimalkan Khasiat Ramuan Herbal Daun Salam, Jahe, dan Sereh

Untuk mendapatkan manfaat optimal dari minuman herbal ini, perhatikan beberapa panduan penting yang akan membantu memaksimalkan khasiatnya bagi kesehatan.

Tip 1: Gunakan Bahan Segar Berkualitas Tinggi
Pilihlah daun salam yang berwarna hijau segar dan tidak layu. Jahe sebaiknya dipilih yang tua dan beraroma kuat. Sereh yang baik memiliki batang yang keras dan bagian pangkal yang berwarna putih bersih. Bahan-bahan segar mengandung konsentrasi senyawa aktif yang lebih tinggi, sehingga khasiatnya lebih optimal.

Tip 2: Perhatikan Proporsi Bahan
Proporsi yang ideal adalah sekitar 3-5 lembar daun salam, 2-3 ruas jahe (seukuran ibu jari) yang telah dimemarkan, dan 2-3 batang sereh yang telah digeprek untuk setiap liter air. Proporsi ini dapat disesuaikan sesuai selera, namun jangan berlebihan dalam penggunaan jahe karena dapat menyebabkan rasa yang terlalu kuat.

Tip 3: Rebus dengan Api Kecil
Rebus bahan-bahan dengan api kecil selama 15-20 menit setelah air mendidih. Merebus dengan api kecil membantu mengekstrak senyawa aktif secara perlahan dan mencegah kerusakan senyawa akibat panas berlebih. Hindari merebus terlalu lama karena dapat mengurangi kandungan nutrisi.

Tip 4: Konsumsi Selagi Hangat
Minuman herbal ini sebaiknya dikonsumsi selagi hangat untuk memaksimalkan efeknya. Konsumsi selagi hangat juga membantu meredakan gejala seperti mual dan kembung dengan lebih efektif.

Tip 5: Batasi Konsumsi Harian
Konsumsi yang dianjurkan adalah 1-2 cangkir per hari. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pencernaan atau interaksi dengan obat-obatan tertentu. Perhatikan reaksi tubuh dan hentikan konsumsi jika timbul efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 6: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan pencernaan kronis, penyakit ginjal, atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi ramuan herbal ini. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memaksimalkan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh ramuan herbal dari daun salam, jahe, dan sereh. Ingatlah bahwa konsistensi dan moderasi adalah kunci untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Klaim mengenai efek positif minuman herbal yang terbuat dari infusi Syzygium polyanthum, Zingiber officinale, dan Cymbopogon citratus didukung oleh sejumlah penelitian, meskipun sebagian besar masih bersifat awal dan memerlukan validasi lebih lanjut dalam skala yang lebih besar. Beberapa studi in vitro dan in vivo telah mengidentifikasi komponen bioaktif dalam masing-masing tanaman yang menunjukkan potensi aktivitas farmakologis. Sebagai contoh, senyawa flavonoid dan tanin yang ditemukan dalam Syzygium polyanthum telah terbukti memiliki sifat antioksidan yang signifikan dalam menangkal radikal bebas, yang berkontribusi pada stres oksidatif dan berbagai penyakit kronis.

Jahe ( Zingiber officinale), dengan kandungan gingerol utamanya, telah menjadi subjek penelitian intensif karena sifat anti-inflamasi dan antiemetiknya. Studi klinis acak terkontrol menunjukkan bahwa jahe efektif dalam mengurangi mual dan muntah yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kemoterapi dan kehamilan. Selain itu, penelitian epidemiologis mengaitkan konsumsi jahe dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, yang mungkin disebabkan oleh efeknya pada agregasi trombosit dan kadar kolesterol.

Sereh ( Cymbopogon citratus) dikenal karena kandungan sitralnya, yang memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi. Studi in vitro menunjukkan bahwa sitral efektif melawan berbagai jenis bakteri dan jamur, yang menunjukkan potensi penggunaannya sebagai agen antimikroba alami. Beberapa penelitian juga meneliti efek sereh pada tekanan darah, dengan hasil yang bervariasi. Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi sereh dapat membantu menurunkan tekanan darah pada individu dengan hipertensi ringan, sementara studi lain tidak menemukan efek yang signifikan. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh variasi dalam metodologi penelitian, dosis sereh yang digunakan, dan karakteristik populasi yang diteliti.

Penting untuk dicatat bahwa sebagian besar studi yang mendukung klaim kesehatan terkait minuman herbal ini masih bersifat awal dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui studi klinis yang lebih besar dan terkontrol dengan baik. Selain itu, interaksi potensial antara senyawa-senyawa dalam ketiga tanaman tersebut dan efeknya pada kesehatan manusia belum sepenuhnya dipahami. Oleh karena itu, konsumen disarankan untuk mendekati klaim kesehatan dengan hati-hati dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan minuman herbal ini sebagai bagian dari rencana perawatan kesehatan mereka.