Penting! 7 Manfaat Melia Propolis untuk Wajah, Mencerahkan Kulit Berseri – E-Journal
Selasa, 22 Juli 2025 oleh journal
Propolis adalah substansi resin alami yang dikumpulkan oleh lebah dari tunas pohon dan sumber botani lainnya. Substansi ini digunakan lebah untuk melapisi sarang mereka, berfungsi sebagai pelindung dari mikroorganisme patogen dan ancaman eksternal lainnya.
Komposisi kimia propolis sangat kompleks dan bervariasi tergantung pada sumber botani serta lokasi geografis, namun secara umum kaya akan senyawa bioaktif seperti flavonoid, asam fenolik, terpenoid, dan ester asam kafeat fenetil (CAPE).
Keragaman komponen inilah yang memberikan propolis berbagai khasiat farmakologis, termasuk sifat anti-inflamasi, antimikroba, antioksidan, dan penyembuhan luka, menjadikannya menarik untuk aplikasi dermatologis.
manfaat melia propolis untuk wajah
- Sifat Anti-inflamasi
Propolis dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam meredakan peradangan, suatu proses patologis yang mendasari banyak masalah kulit seperti jerawat, rosasea, dan dermatitis.
Senyawa flavonoid dan asam fenolik dalam propolis bekerja dengan menghambat jalur pro-inflamasi, mengurangi pelepasan mediator inflamasi seperti prostaglandin dan leukotrien.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak propolis dapat secara signifikan mengurangi kemerahan dan pembengkakan pada kulit yang teriritasi. Mekanisme ini melibatkan modulasi respons imun kulit, membantu menenangkan kulit yang meradang dan mengurangi ketidaknyamanan.
Penggunaan topikal propolis dapat membantu menstabilkan kondisi kulit yang reaktif, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif untuk penyembuhan dan pemulihan kesehatan kulit secara keseluruhan.
Manfaat ini sangat relevan untuk individu dengan kulit sensitif atau kondisi inflamasi kronis.
- Aktivitas Antimikroba
Salah satu manfaat paling signifikan dari propolis untuk wajah adalah kemampuannya dalam melawan berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, dan virus.
Propolis efektif menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, seperti Propionibacterium acnes (kini disebut Cutibacterium acnes), yang berperan penting dalam patogenesis jerawat.
Mekanisme antimikroba propolis melibatkan kerusakan dinding sel bakteri, penghambatan sintesis protein, dan gangguan metabolisme mikroba. Sebuah studi oleh Kujumgiev et al. (1999) yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology menyoroti spektrum luas aktivitas antibakteri propolis.
Kemampuan ini tidak hanya membantu mencegah dan mengobati jerawat, tetapi juga melindungi kulit dari infeksi sekunder pada luka atau iritasi, menjaga kebersihan dan kesehatan mikrobioma kulit.
- Penyembuhan Luka dan Regenerasi Kulit
Propolis telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Senyawa bioaktif dalam propolis merangsang proliferasi sel, sintesis kolagen, dan pembentukan pembuluh darah baru (angiogenesis), yang semuanya merupakan komponen kunci dalam regenerasi jaringan kulit yang rusak.
Penelitian oleh Sforcin et al. (2009) dalam Journal of Ethnopharmacology mengindikasikan bahwa propolis dapat mempercepat penutupan luka dan mengurangi pembentukan jaringan parut.
Kemampuannya untuk mengurangi peradangan pada area luka juga berkontribusi pada proses penyembuhan yang lebih efisien dan estetis.
Dengan memfasilitasi perbaikan jaringan yang rusak, propolis membantu meminimalkan bekas luka dan meningkatkan kualitas kulit setelah cedera atau peradangan, menjadikannya agen yang berharga untuk pemulihan kulit.
- Perlindungan Antioksidan
Kulit terus-menerus terpapar stres oksidatif dari radikal bebas yang dihasilkan oleh polusi, radiasi UV, dan proses metabolik internal. Radikal bebas ini merusak sel-sel kulit, DNA, dan protein, berkontribusi pada penuaan dini dan masalah kulit lainnya.
Propolis adalah sumber antioksidan yang kaya, terutama flavonoid dan asam fenolik, yang mampu menetralkan radikal bebas. Aktivitas antioksidan ini membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan oksidatif, mempertahankan integritas struktural dan fungsional kulit.
Dengan mengurangi stres oksidatif, propolis membantu menjaga elastisitas dan kekencangan kulit, serta mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini seperti garis halus dan kerutan. Hal ini mendukung kulit yang tampak lebih muda dan sehat dalam jangka panjang.
- Meningkatkan Hidrasi dan Barrier Kulit
Integritas lapisan pelindung kulit, atau skin barrier, sangat penting untuk menjaga hidrasi dan melindungi kulit dari iritan eksternal. Propolis dapat berkontribusi pada peningkatan fungsi barrier kulit, meskipun mekanisme spesifiknya masih terus diteliti.
Beberapa komponen dalam propolis mungkin memiliki sifat emolien atau humektan yang membantu menarik dan mengunci kelembaban di dalam kulit, mencegah Trans-Epidermal Water Loss (TEWL).
Kulit yang terhidrasi dengan baik cenderung lebih kenyal, halus, dan kurang rentan terhadap kekeringan atau iritasi.
Dengan memperkuat barrier kulit, propolis membantu kulit mempertahankan kelembaban alaminya dan meningkatkan resistensinya terhadap faktor lingkungan yang merugikan, mendukung kulit yang sehat dan terawat.
- Mengurangi Hiperpigmentasi Pasca-Inflamasi (PIH)
Hiperpigmentasi pasca-inflamasi (PIH) seringkali muncul sebagai bercak gelap setelah peradangan atau cedera kulit, seperti jerawat yang sembuh. Sifat anti-inflamasi dan penyembuhan luka dari propolis secara tidak langsung dapat membantu mengurangi kejadian dan keparahan PIH.
Dengan meredakan peradangan awal yang memicu produksi melanin berlebih, propolis dapat meminimalkan stimulus untuk pembentukan PIH. Selain itu, dengan mempercepat proses penyembuhan kulit, propolis dapat membantu mempercepat pemudaran noda yang sudah ada.
Meskipun penelitian langsung tentang efek propolis pada inhibisi tirosinase (enzim kunci dalam produksi melanin) masih terbatas, kemampuannya untuk menenangkan kulit dan mempromosikan regenerasi sel yang sehat berkontribusi pada warna kulit yang lebih merata dan cerah.
- Potensi Anti-Akne
Kombinasi sifat antimikroba, anti-inflamasi, dan penyembuhan luka menjadikan propolis agen yang menjanjikan untuk penanganan jerawat. Propolis dapat mengatasi beberapa faktor utama penyebab jerawat, termasuk pertumbuhan bakteri, peradangan folikel, dan kerusakan kulit.
Dengan menekan pertumbuhan bakteri C. acnes dan mengurangi respons inflamasi pada lesi jerawat, propolis membantu mengendalikan breakout dan mengurangi kemerahan serta bengkak yang terkait.
Ini telah diamati dalam beberapa studi klinis dan in vitro yang mendukung penggunaan propolis dalam formulasi anti-jerawat.
Selain itu, kemampuannya untuk mempercepat penyembuhan luka memastikan bahwa jerawat sembuh lebih cepat dengan risiko bekas luka yang lebih rendah, menawarkan pendekatan holistik untuk perawatan kulit berjerawat.