Intip 7 Manfaat Makan Buah, Yang Jarang Diketahui!
Senin, 14 Juli 2025 oleh journal
Konsumsi beragam jenis hasil tanaman yang manis dan segar memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Aktivitas ini menyumbang vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang esensial.
Nutrisi tersebut mendukung fungsi organ, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, dan melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
"Mengonsumsi buah-buahan secara teratur adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan.
Kandungan nutrisinya yang lengkap berperan penting dalam mencegah berbagai penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan," ujar Dr. Amelia Rahayu, seorang ahli gizi klinis terkemuka.
-- Dr. Amelia Rahayu, Ahli Gizi Klinis
Pendapat Dr. Rahayu sejalan dengan bukti ilmiah yang semakin kuat tentang dampak positif asupan buah terhadap kesehatan.
Buah-buahan kaya akan senyawa bioaktif seperti vitamin C, flavonoid, dan karotenoid. Vitamin C, misalnya, dikenal sebagai antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Flavonoid, yang banyak ditemukan pada buah beri dan apel, memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat membantu melindungi jantung. Karotenoid, seperti beta-karoten dalam wortel dan mangga, berperan penting dalam menjaga kesehatan mata dan kulit.
Untuk mendapatkan hasil optimal, disarankan mengonsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayuran setiap hari, dengan variasi warna dan jenis untuk memastikan asupan nutrisi yang lengkap.
Manfaat Makan Buah Buahan
Konsumsi buah-buahan memberikan beragam keuntungan esensial bagi kesehatan. Berikut adalah tujuh manfaat utama:
- Meningkatkan Imunitas
- Menjaga Kesehatan Jantung
- Melancarkan Pencernaan
- Sumber Energi Alami
- Mengontrol Berat Badan
- Mencegah Penyakit Kronis
- Menjaga Kesehatan Kulit
Beragamnya manfaat tersebut berasal dari kandungan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang terdapat dalam buah-buahan. Sebagai contoh, kandungan vitamin C dalam jeruk dan stroberi berperan penting dalam meningkatkan imunitas tubuh.
Serat dalam apel dan pisang membantu melancarkan pencernaan dan menjaga kadar gula darah stabil. Konsumsi buah-buahan secara teratur berkontribusi signifikan terhadap pencegahan penyakit degeneratif dan peningkatan kualitas hidup.
Meningkatkan Imunitas
Kekuatan sistem kekebalan tubuh memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan secara menyeluruh. Asupan nutrisi yang tepat, terutama dari sumber alami, menjadi faktor penting dalam mendukung fungsi optimal sistem imun.
Konsumsi buah-buahan secara teratur berkontribusi signifikan terhadap peningkatan imunitas, menyediakan senyawa-senyawa penting yang memperkuat pertahanan tubuh terhadap berbagai ancaman penyakit.
- Vitamin C sebagai Antioksidan dan Stimulan Imun
Vitamin C, yang melimpah dalam buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, berperan sebagai antioksidan kuat. Ia melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat melemahkan sistem imun.
Selain itu, vitamin C merangsang produksi dan aktivitas sel-sel imun, seperti sel darah putih, yang berperan penting dalam melawan infeksi. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit.
- Fitonutrien dengan Sifat Anti-inflamasi dan Antimikroba
Buah-buahan kaya akan fitonutrien, senyawa alami yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antimikroba. Flavonoid, misalnya, yang ditemukan dalam buah beri dan apel, dapat membantu mengurangi peradangan kronis, yang dapat menekan sistem imun.
Senyawa antimikroba dalam buah-buahan, seperti alisin dalam bawang putih dan senyawa sulfur dalam kubis, dapat membantu melawan bakteri dan virus berbahaya.
- Serat untuk Kesehatan Mikrobiota Usus
Sebagian besar sistem imun terletak di usus. Serat, yang banyak ditemukan dalam buah-buahan, membantu menjaga kesehatan mikrobiota usus, yaitu komunitas bakteri baik yang hidup di dalam usus.
Mikrobiota usus yang sehat membantu memperkuat sistem imun dengan memproduksi zat-zat yang melindungi usus dari infeksi dan merangsang produksi sel-sel imun.
- Vitamin dan Mineral Esensial Lainnya
Selain vitamin C, buah-buahan juga mengandung vitamin dan mineral esensial lainnya yang penting untuk fungsi sistem imun, seperti vitamin A, vitamin E, zinc, dan selenium.
Vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan selaput lendir, yang merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi. Vitamin E dan selenium bertindak sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel imun dari kerusakan.
Zinc penting untuk perkembangan dan fungsi sel-sel imun.
Kombinasi vitamin, mineral, fitonutrien, dan serat dalam buah-buahan memberikan efek sinergis dalam meningkatkan imunitas. Konsumsi beragam jenis buah dengan warna dan kandungan nutrisi yang berbeda memastikan asupan lengkap senyawa-senyawa penting yang mendukung sistem pertahanan tubuh.
Integrasi buah-buahan dalam pola makan sehari-hari merupakan langkah proaktif dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.
Menjaga Kesehatan Jantung
Asupan teratur produk alami yang berasal dari pohon dan semak memberikan kontribusi signifikan dalam memelihara fungsi optimal organ vital yang memompa darah ke seluruh tubuh.
Dampak positif ini berasal dari beragam kandungan nutrisi yang berperan penting dalam menjaga elastisitas pembuluh darah, menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan mengendalikan tekanan darah.
Serat larut, yang banyak ditemukan dalam apel dan pir, misalnya, efektif mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan mencegah penyerapannya ke dalam darah.
Kalium, yang melimpah dalam pisang dan melon, membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh dan menurunkan tekanan darah.
Antioksidan, seperti flavonoid dan antosianin, yang ditemukan dalam buah beri dan anggur, melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas dan mencegah peradangan.
Kombinasi nutrisi tersebut bekerja secara sinergis untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.
Oleh karena itu, integrasi beragam jenis hasil perkebunan dalam pola makan sehari-hari merupakan strategi preventif yang efektif untuk menjaga kesehatan organ sirkulasi darah.
Melancarkan Pencernaan
Keteraturan fungsi sistem pencernaan merupakan fondasi bagi kesehatan tubuh secara menyeluruh. Asupan makanan yang tepat, terutama yang kaya serat, memainkan peran vital dalam mendukung kelancaran proses pencernaan.
Konsumsi produk alami yang dihasilkan dari tumbuhan memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan saluran cerna, menyediakan nutrisi esensial yang memfasilitasi proses penyerapan nutrisi dan eliminasi limbah.
- Serat sebagai Agen Pembersih Alami
Kandungan serat yang tinggi pada buah-buahan, baik serat larut maupun tidak larut, bertindak sebagai agen pembersih alami dalam saluran pencernaan. Serat tidak larut menambahkan volume pada tinja, mempermudah pergerakan usus dan mencegah konstipasi.
Serat larut, seperti pektin dalam apel, membentuk gel dalam saluran pencernaan, memperlambat penyerapan gula dan membantu mengatur kadar gula darah.
Konsumsi buah-buahan kaya serat secara teratur memastikan kelancaran proses eliminasi limbah dan mencegah penumpukan toksin dalam tubuh.
- Enzim Pencernaan untuk Memecah Makanan
Beberapa jenis buah-buahan mengandung enzim pencernaan alami yang membantu memecah makanan dan meningkatkan penyerapan nutrisi. Pepaya, misalnya, mengandung papain, enzim yang membantu memecah protein.
Nanas mengandung bromelain, enzim yang memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu memecah protein. Kehadiran enzim-enzim ini dalam saluran pencernaan memfasilitasi proses pencernaan dan mengurangi beban kerja organ pencernaan.
- Prebiotik untuk Kesehatan Mikrobiota Usus
Buah-buahan tertentu mengandung prebiotik, yaitu serat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia tetapi menjadi makanan bagi bakteri baik dalam usus.
Prebiotik membantu meningkatkan populasi bakteri baik dalam usus, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan meningkatkan imunitas. Contoh buah-buahan yang mengandung prebiotik adalah pisang, apel, dan beri.
- Kandungan Air untuk Hidrasi dan Kelancaran Pencernaan
Sebagian besar buah-buahan memiliki kandungan air yang tinggi, yang membantu menjaga hidrasi tubuh dan melancarkan pencernaan. Air membantu melunakkan tinja, mempermudah pergerakan usus, dan mencegah konstipasi.
Konsumsi buah-buahan yang kaya air, seperti semangka dan melon, sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, terutama saat cuaca panas atau saat beraktivitas fisik berat.
Kombinasi serat, enzim pencernaan, prebiotik, dan kandungan air dalam buah-buahan memberikan efek sinergis dalam melancarkan pencernaan.
Integrasi beragam jenis buah dalam pola makan sehari-hari memastikan asupan nutrisi esensial yang mendukung kesehatan sistem pencernaan dan mencegah berbagai masalah pencernaan, seperti konstipasi, diare, dan perut kembung.
Dengan demikian, konsumsi buah-buahan secara teratur berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Sumber Energi Alami
Asupan makanan yang tepat memegang peranan krusial dalam menyediakan energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan berbagai aktivitas sehari-hari.
Konsumsi produk alami dari tumbuhan, khususnya yang memiliki rasa manis, menawarkan alternatif sumber energi yang berkelanjutan dan kaya nutrisi, berbeda dengan sumber energi olahan yang seringkali kekurangan nilai gizi.
- Glukosa dan Fruktosa: Gula Alami yang Cepat Diserap
Buah-buahan mengandung glukosa dan fruktosa, dua jenis gula alami yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. Glukosa memberikan energi instan untuk otak dan otot, sementara fruktosa diolah di hati dan memberikan energi yang lebih stabil.
Kombinasi kedua gula ini menjadikan buah-buahan sebagai sumber energi yang ideal untuk aktivitas fisik maupun mental.
- Karbohidrat Kompleks: Sumber Energi yang Berkelanjutan
Selain gula sederhana, beberapa jenis buah juga mengandung karbohidrat kompleks, seperti pati dan serat.
Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga memberikan energi yang lebih berkelanjutan dan mencegah lonjakan kadar gula darah yang tiba-tiba. Contoh buah-buahan dengan kandungan karbohidrat kompleks yang baik adalah pisang dan apel.
- Vitamin B: Katalisator Metabolisme Energi
Vitamin B, yang banyak ditemukan dalam buah-buahan seperti alpukat dan mangga, berperan sebagai katalisator dalam metabolisme energi. Vitamin B membantu tubuh mengubah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi energi yang dapat digunakan.
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi.
- Mineral Penting: Mendukung Fungsi Seluler dan Produksi Energi
Buah-buahan mengandung berbagai mineral penting yang mendukung fungsi seluler dan produksi energi. Magnesium, misalnya, berperan dalam lebih dari 300 reaksi enzim yang melibatkan produksi energi.
Kalium membantu menjaga keseimbangan elektrolit, yang penting untuk fungsi otot dan saraf. Zat besi membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh, yang dibutuhkan untuk produksi energi.
- Serat: Menjaga Stabilitas Gula Darah dan Memberikan Energi yang Bertahan Lama
Kandungan serat dalam buah-buahan membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, mencegah lonjakan kadar gula darah dan memberikan energi yang lebih stabil dan bertahan lama.
Serat juga membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, yang penting untuk penyerapan nutrisi dan produksi energi yang efisien.
Dengan kandungan gula alami, karbohidrat kompleks, vitamin B, mineral penting, dan serat, konsumsi produk alamiah dari pohon dan semak memberikan sumber energi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Pilihan ini tidak hanya menyediakan energi untuk aktivitas sehari-hari, tetapi juga mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan, menjadikannya alternatif yang lebih baik dibandingkan sumber energi olahan yang seringkali tinggi gula dan rendah nutrisi.
Mengontrol Berat Badan
Konsumsi produk alamiah yang berasal dari tumbuhan berperan signifikan dalam pengelolaan berat badan. Efek ini timbul dari beberapa faktor kunci yang saling berinteraksi secara sinergis.
Pertama, kandungan serat yang tinggi dalam produk tersebut memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi kecenderungan untuk mengonsumsi kalori berlebihan.
Serat memperlambat proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, mencegah lonjakan kadar gula darah yang dapat memicu rasa lapar.
Kedua, sebagian besar jenis produk nabati rendah kalori dan lemak, menjadikannya pilihan ideal untuk menggantikan makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi.
Ketiga, kandungan air yang tinggi dalam produk tersebut membantu meningkatkan volume makanan tanpa menambah kalori signifikan, memberikan rasa kenyang dan membantu mengendalikan nafsu makan.
Keempat, senyawa bioaktif tertentu, seperti polifenol, yang ditemukan dalam produk tersebut, dapat meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lemak.
Kelima, konsumsi produk tersebut secara teratur dapat membantu mengembangkan kebiasaan makan yang lebih sehat, menggantikan makanan olahan dan minuman manis dengan pilihan yang lebih bergizi.
Kombinasi faktor-faktor ini menjadikan integrasi produk alamiah dari tumbuhan sebagai strategi efektif dalam mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Mencegah Penyakit Kronis
Asupan beragam hasil pertanian yang segar secara signifikan berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis. Efek protektif ini berasal dari kandungan nutrisi yang melimpah dan bekerja secara sinergis dalam melawan berbagai faktor risiko penyakit.
Antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, dan flavonoid, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu peradangan kronis dan kerusakan DNA.
Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit Alzheimer.
Serat, yang banyak ditemukan dalam apel, pir, dan beri, membantu menjaga kadar gula darah stabil, mengurangi risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Kalium, yang melimpah dalam pisang dan melon, membantu mengendalikan tekanan darah, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.
Fitokimia tertentu, seperti sulforaphane dalam brokoli dan likopen dalam tomat, memiliki sifat antikanker yang kuat, membantu melindungi sel-sel tubuh dari pertumbuhan abnormal.
Konsumsi rutin hasil pertanian yang segar juga membantu menjaga berat badan yang sehat, faktor penting dalam pencegahan penyakit kronis.
Dengan menyediakan nutrisi esensial dan senyawa bioaktif yang melindungi tubuh dari berbagai ancaman, konsumsi beragam hasil pertanian yang segar merupakan strategi preventif yang efektif terhadap penyakit kronis dan berkontribusi pada umur panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.
Menjaga Kesehatan Kulit
Kesehatan kulit, sebagai representasi visual dari kondisi internal tubuh, sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi. Pola makan kaya akan nutrisi esensial memberikan fondasi yang kuat untuk menjaga elastisitas, hidrasi, dan perlindungan kulit dari berbagai kerusakan.
- Vitamin C: Antioksidan Utama untuk Produksi Kolagen
Vitamin C, yang melimpah dalam jeruk, stroberi, dan kiwi, merupakan antioksidan kuat yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan polusi.
Selain itu, vitamin C esensial untuk sintesis kolagen, protein struktural yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan kulit kering, keriput, dan rentan terhadap kerusakan.
- Vitamin A: Regenerasi Sel dan Pencegahan Jerawat
Vitamin A, yang ditemukan dalam wortel, ubi jalar, dan mangga, berperan penting dalam regenerasi sel kulit dan menjaga kelembapan alami kulit.
Vitamin A juga membantu mencegah penyumbatan pori-pori dan mengurangi peradangan, sehingga efektif dalam mengatasi jerawat. Konsumsi vitamin A yang cukup menghasilkan kulit yang lebih halus, cerah, dan bebas jerawat.
- Antioksidan: Melawan Penuaan Dini
Buah-buahan kaya akan berbagai antioksidan, seperti flavonoid, antosianin, dan karotenoid, yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat menyebabkan penuaan dini, seperti keriput, garis halus, dan bintik-bintik hitam.
Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan sel kulit dan menjaga kulit tetap awet muda.
- Hidrasi: Menjaga Kelembapan dan Elastisitas Kulit
Sebagian besar buah-buahan memiliki kandungan air yang tinggi, yang membantu menjaga hidrasi kulit dari dalam. Kulit yang terhidrasi dengan baik terlihat lebih segar, kenyal, dan elastis.
Konsumsi buah-buahan yang kaya air, seperti semangka dan melon, sangat penting untuk menjaga kelembapan kulit, terutama saat cuaca panas atau saat beraktivitas fisik berat.
- Mineral: Nutrisi Penting untuk Kesehatan Kulit
Buah-buahan mengandung berbagai mineral penting yang mendukung kesehatan kulit, seperti zinc, selenium, dan tembaga. Zinc membantu mengontrol produksi minyak, mengurangi peradangan, dan mempercepat penyembuhan luka. Selenium melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
Tembaga membantu produksi kolagen dan elastin, protein yang menjaga elastisitas dan kekencangan kulit.
Kombinasi vitamin, antioksidan, hidrasi, dan mineral dalam hasil pertanian yang segar memberikan efek sinergis dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit.
Integrasi beragam jenis hasil pertanian yang segar dalam pola makan sehari-hari memastikan asupan nutrisi esensial yang mendukung kesehatan kulit dari dalam, menghasilkan kulit yang lebih sehat, cerah, dan awet muda.
Tips untuk Memaksimalkan Asupan Nutrisi dari Produk Segar
Menerapkan strategi yang tepat dalam konsumsi produk segar dapat mengoptimalkan manfaat kesehatan yang diperoleh. Berikut adalah beberapa panduan untuk memaksimalkan asupan nutrisi esensial:
Tip 1: Diversifikasi Pilihan
Memvariasikan jenis yang dikonsumsi memastikan asupan spektrum nutrisi yang lebih luas. Setiap varietas menawarkan profil vitamin, mineral, dan antioksidan yang unik. Kombinasi berbagai warna dan jenis memberikan manfaat kesehatan yang komprehensif.
Tip 2: Prioritaskan Produk Musiman
Produk yang dipanen pada musimnya cenderung memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dan rasa yang lebih optimal. Produk musiman juga seringkali lebih terjangkau dan berkelanjutan.
Tip 3: Konsumsi Utuh dengan Kulit (Jika Memungkinkan)
Kulit dari beberapa varietas, seperti apel dan pir, mengandung serat dan antioksidan yang signifikan. Mencuci bersih sebelum konsumsi adalah langkah penting untuk menghilangkan residu pestisida.
Tip 4: Simpan dengan Benar untuk Mempertahankan Nutrisi
Teknik penyimpanan yang tepat dapat membantu mempertahankan kandungan nutrisi. Sebagian besar jenis sebaiknya disimpan di lemari es untuk memperlambat proses pematangan dan mencegah pembusukan.
Beberapa jenis, seperti pisang dan tomat, lebih baik disimpan pada suhu ruangan.
Tip 5: Integrasikan dalam Setiap Waktu Makan
Menyertakan produk segar dalam setiap waktu makan, mulai dari sarapan hingga makan malam, memastikan asupan nutrisi yang konsisten sepanjang hari.
Tambahkan potongan ke dalam sereal atau yogurt saat sarapan, nikmati sebagai camilan di antara waktu makan, dan sertakan dalam hidangan utama saat makan siang dan makan malam.
Dengan mengadopsi tips ini, individu dapat memaksimalkan manfaat kesehatan yang diperoleh dari konsumsi produk segar, berkontribusi pada kesejahteraan dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Riset epidemiologis secara konsisten menunjukkan korelasi terbalik antara asupan produk hortikultura dan insidensi penyakit kardiovaskular.
Studi kohort prospektif yang dipublikasikan dalam Journal of the American Heart Association (2017) melibatkan lebih dari 100.000 peserta selama periode 20 tahun.
Hasilnya mengindikasikan bahwa individu dengan asupan harian lima porsi atau lebih memiliki risiko 20% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi per hari.
Mekanisme yang mendasari efek protektif ini diduga melibatkan perbaikan profil lipid, penurunan tekanan darah, dan peningkatan fungsi endotelial akibat kandungan serat, kalium, dan antioksidan.
Sebuah meta-analisis dari 26 studi observasional yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer (2018) meneliti hubungan antara asupan produk agrikultura dan risiko kanker kolorektal.
Meta-analisis ini menemukan bahwa peningkatan asupan harian sebesar 100 gram dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kolorektal sebesar 8%.
Efek ini diduga dimediasi oleh kandungan serat yang meningkatkan volume tinja dan memperpendek waktu transit usus, serta oleh senyawa fitokimia yang memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-proliferatif.
Meskipun bukti observasional kuat, penting untuk mengakui keterbatasan inheren dari desain studi tersebut. Faktor-faktor gaya hidup lain yang terkait dengan pola makan sehat dapat berperan dalam hasil yang diamati.
Studi intervensi terkontrol secara acak diperlukan untuk menetapkan hubungan sebab-akibat secara definitif.
Beberapa studi intervensi telah menunjukkan bahwa peningkatan asupan produk pertanian dapat meningkatkan biomarker kesehatan, seperti kadar kolesterol LDL dan tekanan darah, tetapi ukuran efeknya seringkali kecil hingga sedang.
Analisis kritis terhadap bukti yang ada diperlukan untuk menafsirkan temuan secara akurat dan menghindari klaim yang berlebihan.
Konsensus ilmiah menunjukkan bahwa konsumsi produk pertanian merupakan komponen penting dari pola makan sehat dan dapat berkontribusi pada pencegahan penyakit kronis.
Namun, perlu diingat bahwa faktor-faktor gaya hidup lain, seperti aktivitas fisik, tidak merokok, dan menjaga berat badan yang sehat, juga berperan penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.