Wajib Simak! 9 Manfaat Buah Kiwi, Peningkat Imunitas! – E-Journal
Selasa, 29 Juli 2025 oleh journal
Buah yang dikenal dengan nama kiwi, dengan nama ilmiah Actinidia deliciosa atau Actinidia chinensis, merupakan sumber nutrisi padat yang berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Buah ini kaya akan vitamin, mineral, serat, dan senyawa fitokimia yang memberikan berbagai efek positif bagi fisiologi manusia. Profil nutrisinya yang unik menjadikannya subjek menarik dalam penelitian gizi dan kesehatan.
Konsumsi buah ini telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi tubuh dan pencegahan beberapa kondisi patologis, menggarisbawahi perannya sebagai komponen penting dalam diet seimbang.
manfaat buah kiwi
- Mendukung Kesehatan Pencernaan
Buah kiwi kaya akan serat makanan, baik serat larut maupun tidak larut, yang esensial untuk menjaga fungsi saluran pencernaan yang optimal.
Serat tidak larut menambah massa pada feses, membantu mencegah sembelit dan memfasilitasi pergerakan usus yang teratur. Komponen ini bekerja sinergis untuk meningkatkan transit usus dan mengurangi ketidaknyamanan pencernaan.
Selain serat, kiwi juga mengandung enzim proteolitik alami yang disebut aktinidin.
Aktinidin diketahui dapat membantu memecah protein dalam makanan, yang berpotensi meningkatkan efisiensi pencernaan, sebagaimana diuraikan dalam studi yang diterbitkan di Journal of Agricultural and Food Chemistry oleh Kaur et al. pada tahun 2010.
Konsumsi rutin buah ini dapat secara signifikan mengurangi waktu transit usus dan meningkatkan frekuensi buang air besar pada individu dengan konstipasi kronis.
Efek sinergis dari serat dan aktinidin menjadikan kiwi pilihan yang sangat baik untuk menjaga sistem pencernaan yang sehat dan mengurangi gejala gangguan pencernaan.
- Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Kiwi adalah sumber Vitamin C yang sangat kaya, melebihi kandungan jeruk dalam berat yang sama.
Vitamin C adalah antioksidan kuat yang berperan krusial dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh, membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.
Asupan Vitamin C yang cukup sangat penting untuk produksi dan fungsi sel darah putih, termasuk limfosit dan fagosit, yang merupakan garis pertahanan pertama tubuh terhadap patogen.
Kekurangan vitamin ini dapat melemahkan respons imun, membuat individu lebih rentan terhadap infeksi.
Penelitian yang dipublikasikan di Nutrients oleh Carr dan Maggini pada tahun 2017 menyoroti peran penting Vitamin C dalam pencegahan dan pengobatan infeksi.
Oleh karena itu, memasukkan kiwi dalam diet harian dapat menjadi strategi efektif untuk memperkuat kekebalan dan mengurangi risiko penyakit umum.
- Melindungi Kesehatan Jantung
Kandungan potasium yang tinggi dalam buah kiwi berkontribusi pada pengaturan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
Potasium membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh, mengurangi ketegangan pada dinding pembuluh darah dan arteri, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Selain potasium, serat makanan dalam kiwi juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol "jahat").
Serat larut dapat mengikat kolesterol di saluran pencernaan, mencegah penyerapannya dan mempromosikan ekskresinya dari tubuh, sebagaimana dijelaskan dalam ulasan oleh Brown et al. di Journal of the American College of Nutrition.
Antioksidan seperti Vitamin C dan E, serta polifenol yang terdapat dalam kiwi, juga membantu melindungi sel-sel jantung dari kerusakan oksidatif dan peradangan.
Kombinasi nutrisi ini menjadikan kiwi buah yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan kardiovaskular dan mengurangi risiko penyakit jantung.
- Sumber Antioksidan Kuat
Buah kiwi kaya akan berbagai senyawa antioksidan, termasuk Vitamin C, Vitamin E, karotenoid, dan polifenol.
Antioksidan ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan serta perkembangan penyakit kronis.
Perlindungan terhadap stres oksidatif sangat penting untuk menjaga integritas sel dan jaringan di seluruh tubuh.
Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti kiwi dapat membantu mengurangi risiko penyakit degeneratif, termasuk beberapa jenis kanker dan penyakit neurodegeneratif, seperti yang disarankan oleh berbagai studi epidemiologi.
Aktivitas antioksidan yang komprehensif dari kiwi telah didokumentasikan dalam penelitian oleh Motohashi et al. pada tahun 2002 di Biological and Pharmaceutical Bulletin, yang menunjukkan kemampuannya untuk melindungi DNA dari kerusakan oksidatif.
Oleh karena itu, kiwi merupakan tambahan yang berharga untuk diet yang berfokus pada pencegahan penyakit dan promosi kesehatan jangka panjang.
- Meningkatkan Kualitas Tidur
Buah kiwi telah dikaitkan dengan peningkatan kualitas tidur, sebuah efek yang sebagian besar dikaitkan dengan kandungan serotonin dan antioksidannya.
Serotonin adalah neurotransmitter yang berperan dalam regulasi siklus tidur-bangun dan dapat mempromosikan relaksasi serta tidur yang lebih nyenyak.
Penelitian yang diterbitkan dalam Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition oleh Lin et al.
pada tahun 2011 menunjukkan bahwa konsumsi dua buah kiwi satu jam sebelum tidur selama empat minggu secara signifikan meningkatkan total waktu tidur dan efisiensi tidur pada individu dengan gangguan tidur.
Selain serotonin, antioksidan dalam kiwi juga dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan, faktor-faktor yang sering kali dapat mengganggu pola tidur.
Efek sinergis dari komponen-komponen ini menjadikan kiwi pilihan alami untuk membantu mencapai tidur yang lebih restoratif dan berkualitas.
- Memelihara Kesehatan Kulit
Kiwi merupakan sumber Vitamin C yang melimpah, nutrisi penting untuk sintesis kolagen, protein struktural utama yang memberikan kekencangan dan elastisitas pada kulit.
Produksi kolagen yang memadai sangat vital untuk menjaga kulit tetap sehat, mengurangi munculnya kerutan, dan mempercepat penyembuhan luka.
Selain Vitamin C, kiwi juga mengandung Vitamin E dan berbagai antioksidan lain yang melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan polusi lingkungan.
Senyawa ini membantu menetralkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel kulit, mencegah penuaan dini dan menjaga penampilan kulit yang sehat.
Kandungan air yang tinggi dalam buah kiwi juga berkontribusi pada hidrasi kulit, menjaga kelembaban dan kelembutan.
Kombinasi nutrisi ini menjadikan kiwi buah yang efektif untuk mendukung regenerasi kulit, meningkatkan elastisitas, dan memberikan perlindungan terhadap faktor-faktor lingkungan yang merusak, sebagaimana didukung oleh prinsip-prinsip dermatologi nutrisi.
- Membantu Pengaturan Gula Darah
Meskipun memiliki rasa manis, buah kiwi memiliki indeks glikemik (IG) yang relatif rendah, yang berarti tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis setelah dikonsumsi.
Ini menjadikannya pilihan buah yang cocok bagi individu yang perlu mengelola kadar gula darah mereka, termasuk penderita diabetes.
Kandungan serat yang tinggi dalam kiwi juga berperan penting dalam memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.
Serat membantu memodulasi respons glikemik, yang dapat berkontribusi pada stabilitas kadar gula darah dan mengurangi risiko resistensi insulin seiring waktu.
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Nutritional Science oleh Mishra et al. pada tahun 2013 menunjukkan bahwa konsumsi buah dengan IG rendah dapat membantu dalam manajemen berat badan dan pencegahan diabetes tipe 2.
Dengan demikian, kiwi dapat menjadi bagian integral dari diet yang bertujuan untuk menjaga kontrol glikemik yang sehat.
- Menjaga Kesehatan Mata
Kiwi mengandung lutein dan zeaxanthin, dua karotenoid penting yang dikenal karena perannya dalam menjaga kesehatan mata.
Senyawa ini menumpuk di makula, bagian mata yang bertanggung jawab untuk penglihatan sentral dan detail, berfungsi sebagai filter alami terhadap cahaya biru berbahaya dan radikal bebas.
Konsumsi rutin makanan kaya lutein dan zeaxanthin telah dikaitkan dengan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia (AMD) dan katarak, dua penyebab utama kebutaan pada orang tua.
Perlindungan yang diberikan oleh karotenoid ini sangat vital untuk mempertahankan ketajaman penglihatan seiring bertambahnya usia.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Archives of Ophthalmology oleh Seddon et al. pada tahun 2004 menunjukkan hubungan positif antara asupan lutein dan zeaxanthin dengan penurunan risiko AMD.
Dengan demikian, memasukkan kiwi dalam diet dapat menjadi strategi efektif untuk mendukung kesehatan penglihatan jangka panjang.
- Memiliki Sifat Anti-inflamasi
Kiwi mengandung berbagai senyawa bioaktif, termasuk Vitamin C, polifenol, dan karotenoid, yang semuanya memiliki sifat anti-inflamasi. Peradangan kronis merupakan pemicu banyak penyakit serius, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Senyawa anti-inflamasi dalam kiwi bekerja dengan mengurangi produksi mediator pro-inflamasi dalam tubuh.
Efek ini membantu meredakan peradangan sistemik dan melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh respons inflamasi yang berlebihan, sebagaimana dibahas dalam literatur biokimia nutrisi.
Konsumsi buah-buahan yang kaya antioksidan dan senyawa anti-inflamasi seperti kiwi dapat menjadi bagian dari pendekatan diet untuk mengelola kondisi inflamasi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan demikian, kiwi menawarkan lebih dari sekadar nutrisi dasar, tetapi juga dukungan aktif terhadap mekanisme pertahanan tubuh.