Wajib Tahu! Ketahui 7 Manfaat Prenagen Menyusui untuk ASI Berkualitas! – E-Journal
Jumat, 18 Juli 2025 oleh journal
Nutrisi selama periode laktasi merupakan aspek krusial yang memengaruhi kesehatan ibu dan tumbuh kembang optimal bayi. Suplemen nutrisi yang diformulasikan khusus untuk ibu menyusui dirancang untuk memenuhi peningkatan kebutuhan gizi yang signifikan pada fase ini.
Peningkatan kebutuhan energi dan makronutrien, serta mikronutrien esensial seperti vitamin dan mineral, harus terpenuhi guna mendukung produksi Air Susu Ibu (ASI) berkualitas tinggi dan menjaga cadangan nutrisi tubuh ibu.
Produk-produk ini bertujuan untuk melengkapi asupan dari pola makan harian, memastikan ibu dan bayi mendapatkan nutrisi yang memadai.
manfaat prenagen menyusui
- Dukungan Nutrisi Lengkap untuk Ibu
Masa menyusui menuntut asupan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan periode lainnya, bahkan melebihi masa kehamilan, untuk mendukung produksi ASI yang berkesinambungan.
Kebutuhan akan protein, karbohidrat, lemak sehat, serta berbagai vitamin dan mineral meningkat drastis guna menjaga kesehatan ibu dan memastikan transfer nutrisi optimal ke bayi melalui ASI.
Suplemen nutrisi khusus laktasi diformulasikan untuk menyediakan makronutrien penting seperti protein berkualitas tinggi, yang esensial untuk perbaikan jaringan tubuh ibu dan sintesis komponen ASI.
Selain itu, kandungan karbohidrat kompleks dan lemak tak jenuh ganda membantu memenuhi kebutuhan energi ibu yang sangat tinggi selama menyusui, mencegah kelelahan berlebihan.
Mikronutrien seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan berbagai vitamin B juga sangat vital untuk mencegah defisiensi pada ibu, yang dapat memengaruhi produksi ASI dan vitalitas keseluruhan.
Asupan yang memadai dari nutrisi ini memastikan ibu tetap sehat dan kuat, mampu merawat bayinya dengan optimal tanpa mengorbankan cadangan nutrisi tubuhnya sendiri.
- Peningkatan Kualitas dan Kuantitas ASI
Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu, meskipun tubuh memiliki mekanisme untuk memprioritaskan nutrisi ke ASI.
Asupan nutrisi yang optimal, terutama vitamin larut lemak dan asam lemak esensial, dapat meningkatkan konsentrasi nutrisi tersebut dalam ASI.
Beberapa formula nutrisi untuk ibu menyusui mengandung galaktagog alami atau bahan-bahan yang secara tradisional dipercaya dapat mendukung produksi ASI, seperti ekstrak daun katuk atau fenugreek, meskipun efektivitasnya perlu didukung oleh penelitian ilmiah yang lebih luas.
Namun, secara umum, nutrisi yang cukup akan mendukung kelancaran proses laktasi.
Penyediaan nutrisi yang adekuat, termasuk cairan yang cukup, sangat penting untuk menjaga kuantitas ASI yang diproduksi.
Penelitian menunjukkan bahwa ibu yang kekurangan gizi mungkin mengalami penurunan volume ASI, sehingga dukungan nutrisi ini membantu memastikan suplai ASI yang konsisten dan berkualitas bagi bayi, seperti yang diulas oleh WHO.
- Optimasi Perkembangan Otak dan Mata Bayi
Asam Lemak Esensial seperti DHA (Docosahexaenoic Acid) dan ARA (Arachidonic Acid) adalah komponen krusial untuk perkembangan otak dan retina mata bayi, terutama selama 1000 hari pertama kehidupan.
ASI merupakan sumber utama DHA dan ARA bagi bayi.
Konsumsi suplemen nutrisi yang diperkaya DHA dan ARA oleh ibu menyusui dapat meningkatkan konsentrasi asam lemak ini dalam ASI secara signifikan.
Peningkatan asupan ibu akan tercermin dalam komposisi ASI, yang kemudian diserap oleh bayi untuk mendukung mielinisasi saraf dan pembentukan sel-sel otak dan mata.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal seperti Pediatrics atau American Journal of Clinical Nutrition seringkali menyoroti hubungan antara asupan DHA ibu menyusui dan skor perkembangan kognitif serta ketajaman visual pada bayi.
Oleh karena itu, memastikan asupan yang cukup melalui suplemen adalah langkah proaktif untuk mendukung perkembangan neurologis bayi.
- Pemeliharaan Kesehatan Tulang Ibu
Laktasi dapat menyebabkan penarikan kalsium dari tulang ibu untuk disalurkan ke ASI, terutama jika asupan kalsium dari makanan tidak mencukupi.
Proses ini, meskipun bersifat sementara dan biasanya pulih setelah penyapihan, memerlukan perhatian serius untuk mencegah risiko jangka panjang.
Suplemen nutrisi khusus laktasi umumnya diperkaya dengan kalsium dan Vitamin D, dua nutrisi penting yang bekerja sinergis dalam menjaga kepadatan tulang.
Kalsium adalah komponen utama tulang, sementara Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium di usus dan regulasi kadar kalsium dalam darah.
Asupan kalsium dan Vitamin D yang memadai selama menyusui sangat penting untuk meminimalkan kehilangan massa tulang ibu dan mendukung remineralisasi tulang setelah periode laktasi.
Hal ini membantu mengurangi risiko osteoporosis di kemudian hari dan memastikan kesehatan tulang jangka panjang bagi ibu.
- Peningkatan Energi dan Pengurangan Kelelahan Ibu
Proses menyusui membutuhkan energi yang sangat besar, setara dengan atau bahkan lebih tinggi dari kebutuhan selama kehamilan, sekitar 400-500 kalori tambahan per hari.
Tuntutan fisik ini, ditambah dengan kurang tidur dan adaptasi terhadap peran ibu baru, seringkali menyebabkan kelelahan yang ekstrem.
Suplemen nutrisi yang diformulasikan untuk ibu menyusui biasanya mengandung karbohidrat, protein, dan vitamin B kompleks yang berperan vital dalam metabolisme energi tubuh.
Vitamin B, seperti B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), dan B12 (kobalamin), sangat penting dalam mengubah makanan menjadi energi.
Asupan nutrisi yang seimbang dan mencukupi dapat membantu menjaga tingkat energi ibu tetap stabil, mengurangi rasa lelah, dan meningkatkan stamina.
Dengan energi yang cukup, ibu dapat lebih efektif dalam merawat bayi, mengelola tugas rumah tangga, dan menjaga kesejahteraan mentalnya selama periode yang menantang ini.
- Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh Ibu dan Bayi
Sistem kekebalan tubuh ibu yang kuat adalah pondasi penting untuk kesehatan dirinya dan juga bayi yang disusui. Selama menyusui, ibu secara alami mentransfer antibodi dan faktor-faktor kekebalan penting lainnya kepada bayinya melalui ASI.
Suplemen nutrisi seringkali diperkaya dengan vitamin C, vitamin D, zink, dan selenium, yang dikenal sebagai nutrisi peningkat kekebalan tubuh. Nutrisi ini berperan dalam fungsi sel-sel imun, produksi antibodi, dan perlindungan sel dari kerusakan oksidatif.
Asupan nutrisi yang optimal mendukung sistem kekebalan tubuh ibu agar tetap tangguh dalam menghadapi infeksi.
Secara bersamaan, transfer komponen imun melalui ASI memberikan perlindungan pasif kepada bayi, membantu mereka melawan berbagai penyakit dan infeksi di masa awal kehidupannya.
- Pengelolaan Berat Badan Ibu Pasca Melahirkan
Menyusui adalah proses yang membakar kalori secara signifikan, seringkali membantu ibu kembali ke berat badan sebelum hamil secara alami. Namun, untuk memastikan penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan, asupan nutrisi yang tepat sangat diperlukan.
Suplemen nutrisi yang seimbang dapat membantu ibu memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi tanpa harus mengonsumsi makanan berlebihan atau tidak sehat.
Protein yang cukup dalam suplemen dapat membantu menjaga massa otot dan meningkatkan rasa kenyang, yang mendukung pengelolaan berat badan.
Dengan asupan nutrisi yang terencana, ibu dapat mendukung metabolisme tubuhnya secara efektif dan menghindari defisiensi yang dapat menghambat proses penurunan berat badan yang sehat.
Ini memastikan bahwa ibu dapat fokus pada pemulihan pasca melahirkan dan menjaga berat badan ideal tanpa mengorbankan kualitas ASI atau kesehatan dirinya.