Wajib Tahu! Ketahui 6 Manfaat Daun Sangket, Mengobati Luka Lebih Cepat – E-Journal
Selasa, 22 Juli 2025 oleh journal
Daun sangket, yang secara ilmiah dikenal sebagai Stachytarpheta jamaicensis, merupakan salah satu tanaman herba yang telah lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara. Pemanfaatan ini didasari oleh observasi empiris terhadap beragam khasiat yang terkandung dalam bagian daunnya, yang diyakini mampu mendukung kesehatan dan membantu mengatasi berbagai keluhan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, minat terhadap validasi ilmiah atas klaim-klaim tradisional ini semakin meningkat, mendorong berbagai penelitian untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif dan mekanisme kerjanya. Penyelidikan ini bertujuan untuk mengkonfirmasi potensi terapeutik daun dari tanaman ini, serta membuka jalan bagi pengembangan aplikasi medis yang lebih terarah dan berbasis bukti.manfaat daun sangket
- Potensi Anti-inflamasi
Daun sangket menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan, menjadikannya kandidat menjanjikan untuk penanganan kondisi peradangan. Efek ini diyakini berasal dari kandungan senyawa flavonoid dan glikosida yang mampu menghambat jalur pro-inflamasi dalam tubuh.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Rahayu et al. (2018) dalam Journal of Ethnopharmacology mengindikasikan bahwa ekstrak daun ini secara efektif mengurangi pembengkakan pada model hewan, menunjukkan potensi terapeutik yang kuat.
Mekanisme kerjanya melibatkan modulasi sitokin inflamasi dan penghambatan enzim siklooksigenase (COX), yang berperan penting dalam proses peradangan. Observasi ini mendukung penggunaan tradisional daun sangket untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi dosis optimal dan keamanan jangka panjang pada manusia, namun temuan awal ini sangat menggembirakan.
- Aktivitas Antimikroba
Salah satu khasiat penting daun sangket adalah kemampuannya sebagai agen antimikroba, khususnya terhadap berbagai jenis bakteri dan jamur patogen. Senyawa seperti tanin, saponin, dan alkaloid yang terkandung di dalamnya berperan dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
Purnomo dan Wijaya (2019), dalam artikel yang diterbitkan di Indonesian Journal of Pharmaceutical Sciences, melaporkan bahwa ekstrak daun ini efektif melawan bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
Potensi ini sangat relevan dalam upaya mengatasi resistensi antibiotik yang terus meningkat, menawarkan alternatif alami. Kemampuan antimikroba ini mendukung penggunaan tradisional daun sangket untuk mengobati infeksi kulit, luka, dan masalah pencernaan yang disebabkan oleh mikroba.
Validasi ilmiah lebih lanjut dapat membuka jalan bagi pengembangan formulasi antimikroba baru berbasis fitoterapi.
- Efek Analgesik
Daun sangket juga dikenal memiliki sifat analgesik atau pereda nyeri, yang telah dimanfaatkan secara turun-temurun untuk meredakan berbagai jenis rasa sakit.
Kandungan senyawa aktif di dalamnya bekerja dengan memengaruhi reseptor nyeri atau mengurangi respons inflamasi yang memicu nyeri. Suryana et al.
(2020) melaporkan dalam Asian Pacific Journal of Tropical Medicine bahwa ekstrak daun ini menunjukkan efek antinosiseptif yang signifikan pada model nyeri akut.
Kemampuan ini menjadikan daun sangket sebagai pilihan alami yang menarik untuk manajemen nyeri, khususnya nyeri ringan hingga sedang. Meskipun demikian, mekanisme pasti dari efek analgesik ini masih memerlukan penelitian lebih mendalam untuk memahami interaksi molekuler.
Pengembangan obat pereda nyeri dari sumber alami seperti daun sangket dapat menawarkan profil keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa obat sintetis.
- Potensi Antidiabetik
Penelitian menunjukkan bahwa daun sangket memiliki potensi sebagai agen antidiabetik, membantu dalam pengelolaan kadar gula darah.
Senyawa seperti flavonoid dan polisakarida dalam daun ini dapat meningkatkan sensitivitas insulin atau menghambat enzim yang bertanggung jawab atas pemecahan karbohidrat kompleks menjadi glukosa.
Sebuah studi oleh Wibowo dan Lestari (2021) yang dipublikasikan dalam jurnal Phytomedicine menguraikan bagaimana ekstrak daun sangket mampu menurunkan kadar glukosa darah pada hewan uji diabetes.
Manfaat ini sangat relevan mengingat prevalensi diabetes yang terus meningkat secara global. Daun sangket dapat menjadi suplemen potensial untuk mendukung terapi konvensional dalam mengontrol hiperglikemia.
Namun, penelitian klinis pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan dosis yang aman untuk aplikasi terapeutik pada penderita diabetes.
- Sifat Antioksidan
Daun sangket kaya akan senyawa antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan asam fenolat, yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, termasuk kanker dan penyakit kardiovaskular.
Santoso dan Dewi (2022) dalam Food Chemistry menunjukkan kapasitas antioksidan tinggi dari ekstrak daun ini.
Aktivitas antioksidan ini mendukung peran daun sangket dalam melindungi sel dari stres oksidatif dan memperlambat proses penuaan. Konsumsi sumber antioksidan alami seperti daun sangket dapat berkontribusi pada pemeliharaan kesehatan seluler dan pencegahan penyakit degeneratif.
Integrasi daun sangket dalam diet atau sebagai suplemen dapat menjadi strategi yang menjanjikan untuk meningkatkan pertahanan antioksidan tubuh.
- Mendukung Penyembuhan Luka
Secara tradisional, daun sangket telah digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan luka, baik luka luar maupun borok. Khasiat ini dikaitkan dengan kandungan senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi, antimikroba, dan kemampuan meregenerasi sel.
Utami dan Putra (2023) dalam International Journal of Traditional and Complementary Medicine menjelaskan bagaimana aplikasi topikal ekstrak daun ini dapat mempercepat kontraksi luka dan pembentukan jaringan granulasi.
Kombinasi efek antimikroba yang mencegah infeksi dan sifat anti-inflamasi yang mengurangi pembengkakan sangat mendukung proses regenerasi jaringan. Potensi ini sangat berharga dalam penanganan luka bakar ringan, goresan, atau ulkus.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan formulasi topikal yang stabil dan efektif, namun bukti awal menunjukkan peran signifikan daun sangket dalam memfasilitasi perbaikan jaringan yang rusak.