Intip 7 Manfaat Daun Sangket, Khasiat Alami yang Bikin Penasaran!

Jumat, 11 Juli 2025 oleh journal

Kegunaan tumbuhan sangket, khususnya bagian dedaunan, bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh menjadi fokus utama.

Hal ini mencakup potensi kandungan senyawa aktif yang memberikan dampak positif, seperti membantu meredakan peradangan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, atau bahkan berperan sebagai antioksidan.

Eksplorasi lebih lanjut terhadap komposisi kimia dan efek farmakologisnya terus dilakukan untuk memahami sepenuhnya nilai terapeutiknya.

"Penelitian awal menunjukkan potensi menjanjikan dari ekstrak tumbuhan ini dalam membantu mengatasi peradangan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar untuk memvalidasi klaim ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif," ujar Dr. Amelia Wijaya, seorang ahli herbal dari Universitas Gadjah Mada.

Intip 7 Manfaat Daun Sangket, Khasiat Alami yang...

- Dr. Amelia Wijaya, Ahli Herbal Universitas Gadjah Mada

Kajian ilmiah mengenai tanaman ini mengungkapkan adanya senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang kuat, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Sementara itu, tanin memiliki potensi sebagai anti-inflamasi dan astringen. Penggunaan tradisionalnya meliputi perebusan daun untuk diminum sebagai teh herbal.

Namun, penting untuk diingat bahwa efektivitas dan keamanan konsumsi herbal ini dapat bervariasi tergantung pada individu dan kondisi kesehatan.

Konsultasi dengan profesional kesehatan sangat disarankan sebelum mengonsumsi secara rutin, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

Manfaat Daun Sangket

Daun sangket, secara tradisional dimanfaatkan karena potensi khasiatnya. Berbagai penelitian mengindikasikan adanya senyawa bioaktif yang berkontribusi pada kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang terkait dengan penggunaan daun sangket:

  • Perlindungan sel
  • Redakan peradangan
  • Dukungan imunitas
  • Pencernaan lancar
  • Kesehatan kulit
  • Relaksasi otot
  • Antioksidan alami

Manfaat-manfaat di atas berasal dari kandungan senyawa aktif dalam daun sangket, seperti flavonoid dan tanin. Sebagai contoh, sifat antioksidan membantu menetralisir radikal bebas yang dapat merusak sel, sehingga berpotensi mengurangi risiko penyakit kronis.

Efek anti-inflamasi dapat membantu meredakan nyeri sendi atau kondisi peradangan lainnya. Meskipun menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dosis optimal dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain.

Perlindungan Sel

Integritas seluler merupakan fondasi kesehatan tubuh. Kemampuan suatu zat untuk melindungi sel dari kerusakan oksidatif dan inflamasi memiliki implikasi signifikan terhadap pencegahan berbagai penyakit degeneratif.

Potensi tumbuhan sangket dalam mendukung perlindungan sel menjadi area penelitian yang relevan.

  • Aktivitas Antioksidan

    Daun sangket mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid dan polifenol. Senyawa ini bekerja dengan menetralisir radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel.

    Aktivitas antioksidan ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif, faktor pemicu penuaan dini dan berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.

  • Pengurangan Kerusakan DNA

    Radikal bebas dapat menyebabkan mutasi DNA, yang meningkatkan risiko perkembangan sel kanker. Senyawa dalam daun sangket berpotensi melindungi DNA dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga berkontribusi pada pencegahan kanker pada tingkat seluler.

    Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme perlindungan DNA secara spesifik.

  • Modulasi Respons Inflamasi

    Peradangan kronis dapat merusak sel dan jaringan sekitarnya. Beberapa senyawa dalam daun sangket memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan melindungi sel dari kerusakan akibat proses inflamasi yang berlebihan.

    Hal ini penting dalam pencegahan penyakit inflamasi kronis seperti arthritis dan penyakit autoimun.

  • Peningkatan Pertahanan Seluler

    Daun sangket berpotensi meningkatkan mekanisme pertahanan alami sel terhadap stres dan kerusakan. Ini termasuk aktivasi enzim antioksidan endogen dan peningkatan kemampuan sel untuk memperbaiki diri sendiri.

    Peningkatan pertahanan seluler ini dapat meningkatkan ketahanan sel terhadap berbagai faktor lingkungan yang merugikan.

Dengan demikian, potensi tumbuhan sangket dalam memberikan perlindungan seluler melalui berbagai mekanisme, mulai dari aktivitas antioksidan hingga modulasi respons inflamasi, memberikan dasar ilmiah untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai pemanfaatannya dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.

Redakan Peradangan

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat berkontribusi pada berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, arthritis, dan bahkan kanker.

Tumbuhan sangket menunjukkan potensi dalam meredakan peradangan berkat kandungan senyawa bioaktif di dalamnya. Beberapa penelitian in vitro dan in vivo mengindikasikan bahwa ekstrak tumbuhan ini dapat menghambat produksi mediator inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin.

Senyawa-senyawa seperti flavonoid dan tanin, yang ditemukan dalam daun sangket, diketahui memiliki sifat anti-inflamasi.

Flavonoid bekerja dengan menghambat jalur inflamasi utama, sementara tanin dapat mengurangi peradangan dengan mengikat protein dan mencegah aktivasi sel-sel imun yang terlibat dalam respons inflamasi.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan tumbuhan sangket dalam meredakan peradangan secara klinis.

Dosis yang tepat dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain juga perlu dipertimbangkan sebelum penggunaan yang luas.

Dukungan Imunitas

Kemampuan sistem imun untuk melindungi tubuh dari serangan patogen dan penyakit merupakan aspek krusial dalam menjaga kesehatan.

Potensi tanaman sangket dalam mendukung fungsi imun menjadi area perhatian, mengingat dampak signifikan sistem imun yang optimal terhadap kesejahteraan secara keseluruhan.

  • Stimulasi Produksi Sel Imun

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang terdapat dalam tanaman sangket dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti limfosit dan makrofag. Peningkatan jumlah sel-sel ini meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

    Misalnya, peningkatan aktivitas makrofag dapat mempercepat proses fagositosis, yaitu penghancuran bakteri dan virus oleh sel-sel imun.

  • Modulasi Respons Inflamasi Imun

    Respons inflamasi yang terkendali penting untuk eliminasi patogen, namun respons yang berlebihan dapat merusak jaringan tubuh.

    Senyawa dalam tanaman sangket dapat membantu memodulasi respons inflamasi imun, memastikan bahwa peradangan tidak berlebihan dan tidak berkontribusi pada kerusakan jaringan. Ini penting dalam pencegahan penyakit autoimun, di mana sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri.

  • Peningkatan Aktivitas Sel NK (Natural Killer)

    Sel NK berperan penting dalam menghancurkan sel-sel yang terinfeksi virus dan sel-sel kanker. Beberapa penelitian mengindikasikan bahwa tanaman sangket dapat meningkatkan aktivitas sel NK, meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi virus dan mencegah perkembangan kanker.

    Aktivasi sel NK dapat diukur melalui peningkatan produksi sitotoksik yang dilepaskan oleh sel NK.

  • Efek Antioksidan pada Sel Imun

    Radikal bebas dapat merusak sel-sel imun dan mengurangi efektivitasnya.

    Senyawa antioksidan dalam tanaman sangket, seperti flavonoid dan polifenol, dapat melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, memastikan bahwa sel-sel ini dapat berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi dan penyakit.

    Perlindungan ini penting untuk menjaga respons imun yang kuat dan efektif.

Dengan demikian, potensi tanaman sangket dalam mendukung imunitas melalui berbagai mekanisme, termasuk stimulasi produksi sel imun, modulasi respons inflamasi, peningkatan aktivitas sel NK, dan efek antioksidan pada sel imun, menjadikannya kandidat potensial untuk mendukung kesehatan dan mencegah penyakit.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya pada manusia.

Pencernaan Lancar

Beberapa komponen dalam dedaunan sangket berpotensi memengaruhi fungsi saluran pencernaan. Secara tradisional, tumbuhan ini dimanfaatkan untuk mengatasi masalah pencernaan tertentu. Efek yang mungkin terjadi melibatkan beberapa mekanisme.

Kandungan serat, meskipun dalam jumlah yang bervariasi tergantung jenis dan pengolahan, dapat membantu meningkatkan volume feses dan merangsang gerakan peristaltik usus, sehingga mencegah konstipasi.

Selain itu, senyawa-senyawa tertentu dapat memengaruhi keseimbangan mikroflora usus, meskipun efek ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dipastikan. Beberapa senyawa juga berpotensi memiliki efek antispasmodik, membantu meredakan kram perut dan mengurangi ketidaknyamanan akibat gangguan pencernaan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa efek ini dapat bervariasi antar individu dan dosis yang tepat perlu diperhatikan. Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan sebelum memanfaatkan tumbuhan ini secara rutin untuk masalah pencernaan.

Kesehatan Kulit

Integritas dan penampilan kulit mencerminkan kesehatan secara keseluruhan. Potensi tumbuhan sangket dalam mendukung kesehatan kulit menjadi area yang menarik untuk dieksplorasi, mengingat kulit merupakan organ terluar yang rentan terhadap berbagai faktor lingkungan dan internal.

  • Efek Antioksidan pada Kulit

    Paparan radikal bebas dari polusi, radiasi UV, dan stres oksidatif internal dapat merusak sel-sel kulit, menyebabkan penuaan dini, kerutan, dan peningkatan risiko kanker kulit.

    Senyawa antioksidan yang terdapat dalam sangket, seperti flavonoid dan polifenol, dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, menjaga elastisitas dan mengurangi tanda-tanda penuaan.

  • Potensi Anti-inflamasi untuk Kondisi Kulit

    Peradangan merupakan faktor utama dalam berbagai kondisi kulit, seperti jerawat, eksim, dan psoriasis. Sifat anti-inflamasi yang mungkin dimiliki sangket dapat membantu meredakan peradangan pada kulit, mengurangi kemerahan, gatal, dan iritasi.

    Senyawa-senyawa anti-inflamasi dapat menekan produksi mediator inflamasi dalam sel-sel kulit.

  • Dukungan untuk Penyembuhan Luka

    Kemampuan kulit untuk memperbaiki diri sendiri setelah cedera atau luka sangat penting. Beberapa senyawa dalam sangket berpotensi mempercepat proses penyembuhan luka dengan meningkatkan produksi kolagen dan mempercepat pembentukan jaringan baru.

    Efek ini dapat membantu mengurangi bekas luka dan mempercepat pemulihan kulit.

  • Hidrasi dan Kelembapan Kulit

    Kekeringan dapat menyebabkan kulit menjadi rentan terhadap iritasi dan infeksi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sangket dapat membantu meningkatkan hidrasi dan kelembapan kulit dengan meningkatkan kemampuan kulit untuk menahan air.

    Hal ini dapat membantu menjaga kulit tetap lembut, elastis, dan terhindar dari kekeringan.

Dengan demikian, potensi tumbuhan sangket dalam memberikan manfaat bagi kesehatan kulit melalui berbagai mekanisme, mulai dari perlindungan antioksidan hingga dukungan penyembuhan luka, membuka peluang untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai pemanfaatannya dalam perawatan kulit dan pencegahan masalah kulit.

Relaksasi Otot

Kemampuan untuk meredakan ketegangan otot memiliki dampak signifikan terhadap kenyamanan fisik dan kesejahteraan secara keseluruhan. Potensi tumbuhan sangket dalam memfasilitasi relaksasi otot menjadi fokus penelitian, mengingat implikasi positifnya terhadap kualitas hidup.

  • Pengurangan Spasme Otot

    Spasme otot, atau kejang otot, dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan yang signifikan. Beberapa senyawa dalam sangket berpotensi memiliki efek antispasmodik, membantu mengurangi frekuensi dan intensitas spasme otot.

    Mekanisme ini mungkin melibatkan penghambatan pelepasan neurotransmiter yang memicu kontraksi otot.

  • Peningkatan Aliran Darah ke Otot

    Aliran darah yang lancar penting untuk kesehatan dan fungsi otot. Senyawa tertentu dalam sangket berpotensi meningkatkan aliran darah ke otot dengan melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi).

    Peningkatan aliran darah dapat membantu mengurangi nyeri otot, mempercepat pemulihan setelah aktivitas fisik, dan mencegah kram otot.

  • Pengurangan Peradangan pada Otot

    Peradangan pada otot dapat menyebabkan nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerakan. Sifat anti-inflamasi yang mungkin dimiliki sangket dapat membantu meredakan peradangan pada otot, mengurangi nyeri dan meningkatkan fleksibilitas.

    Efek ini relevan dalam mengatasi nyeri otot akibat cedera atau aktivitas fisik yang berlebihan.

  • Efek Anxiolitik yang Mendukung Relaksasi Otot

    Kecemasan dan stres dapat menyebabkan ketegangan otot. Beberapa senyawa dalam sangket berpotensi memiliki efek anxiolitik (meredakan kecemasan), membantu mengurangi ketegangan otot yang disebabkan oleh stres dan kecemasan.

    Relaksasi mental dapat berkontribusi pada relaksasi fisik secara keseluruhan.

  • Potensi Peningkatan Kualitas Tidur

    Ketegangan otot dapat mengganggu kualitas tidur. Dengan membantu meredakan ketegangan otot, sangket berpotensi meningkatkan kualitas tidur, memungkinkan otot untuk rileks sepenuhnya selama tidur. Tidur yang berkualitas penting untuk pemulihan otot dan kesehatan secara keseluruhan.

  • Pengurangan Nyeri Otot Setelah Latihan

    Nyeri otot setelah latihan, atau delayed onset muscle soreness (DOMS), merupakan kondisi umum yang dialami setelah aktivitas fisik yang intens.

    Senyawa dalam sangket berpotensi mempercepat pemulihan otot dan mengurangi nyeri setelah latihan dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan aliran darah ke otot.

Dengan demikian, potensi tumbuhan sangket dalam memfasilitasi relaksasi otot melalui berbagai mekanisme, mulai dari pengurangan spasme otot hingga peningkatan kualitas tidur, memberikan dasar ilmiah untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai pemanfaatannya dalam mengatasi nyeri otot, meningkatkan pemulihan setelah aktivitas fisik, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Antioksidan Alami

Keberadaan senyawa antioksidan alami dalam tumbuhan tertentu menjadi fokus perhatian karena perannya dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Radikal bebas, sebagai produk sampingan metabolisme seluler dan paparan lingkungan, dapat memicu stres oksidatif yang berkontribusi pada perkembangan berbagai penyakit kronis. Tumbuhan dengan kandungan antioksidan tinggi menawarkan potensi perlindungan terhadap efek merugikan ini.

  • Perlindungan Seluler dari Kerusakan Oksidatif

    Antioksidan alami bertindak sebagai penangkap radikal bebas, menetralkannya sebelum mereka dapat merusak molekul penting seperti DNA, protein, dan lipid.

    Proses ini esensial dalam mencegah kerusakan seluler yang dapat memicu penuaan dini, penyakit jantung, kanker, dan gangguan neurodegeneratif.

    Contohnya, flavonoid, sejenis antioksidan yang umum ditemukan pada tumbuhan, telah terbukti melindungi sel-sel otak dari kerusakan akibat stres oksidatif.

  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Stres oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Antioksidan membantu menjaga fungsi optimal sel-sel imun dengan melindungi mereka dari kerusakan oksidatif.

    Vitamin C, contoh antioksidan yang berperan penting dalam sistem imun, membantu meningkatkan produksi dan aktivitas sel darah putih, yang bertugas melawan infeksi.

  • Pengurangan Risiko Penyakit Kronis

    Radikal bebas dan stres oksidatif telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit kronis. Konsumsi makanan dan tumbuhan yang kaya akan antioksidan dapat membantu mengurangi risiko ini dengan menetralisir radikal bebas dan mengurangi peradangan.

    Contohnya, asupan antioksidan seperti vitamin E dan selenium telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.

  • Perbaikan Kondisi Kulit

    Paparan radiasi UV dan polusi dapat meningkatkan produksi radikal bebas pada kulit, menyebabkan kerusakan kolagen, kerutan, dan penuaan dini. Antioksidan dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan ini dengan menetralisir radikal bebas dan mengurangi peradangan.

    Contohnya, aplikasi topikal antioksidan seperti vitamin C dan E dapat membantu memperbaiki tampilan kulit dan mengurangi tanda-tanda penuaan.

  • Peningkatan Kesehatan Jantung

    Stres oksidatif berperan dalam perkembangan penyakit jantung dengan merusak lapisan pembuluh darah dan meningkatkan pembentukan plak. Antioksidan dapat membantu melindungi jantung dan pembuluh darah dengan mengurangi stres oksidatif dan peradangan.

    Contohnya, resveratrol, antioksidan yang ditemukan dalam anggur merah, telah terbukti membantu meningkatkan fungsi pembuluh darah.

Dengan demikian, kehadiran antioksidan alami dalam berbagai tumbuhan menawarkan potensi perlindungan yang signifikan terhadap kerusakan akibat radikal bebas dan stres oksidatif.

Pemahaman lebih lanjut mengenai jenis dan mekanisme kerja antioksidan pada tumbuhan tertentu dapat membuka jalan bagi pemanfaatan yang lebih efektif dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.

Tips Memaksimalkan Potensi Herbal

Pemanfaatan tanaman herbal memerlukan pendekatan yang cermat dan terinformasi untuk memastikan keamanan dan efektivitas. Informasi berikut memberikan panduan dalam mengoptimalkan potensi tumbuhan sebagai bagian dari pendekatan kesehatan holistik.

Tip 1: Identifikasi Tumbuhan dengan Tepat
Pastikan identifikasi tumbuhan dilakukan dengan akurat. Kesalahan identifikasi dapat berakibat fatal. Gunakan sumber daya terpercaya seperti buku botani, ahli botani, atau aplikasi identifikasi tumbuhan yang akurat.

Tip 2: Perhatikan Kualitas Bahan Baku
Pilih tumbuhan yang tumbuh di lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi. Hindari tumbuhan yang terpapar pestisida atau herbisida.

Pilih bahan baku yang segar atau kering dengan benar untuk mempertahankan kandungan senyawa aktif.

Tip 3: Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan
Sebelum mengonsumsi herbal secara rutin, konsultasikan dengan dokter, ahli herbal, atau profesional kesehatan lainnya. Interaksi dengan obat-obatan lain, kondisi kesehatan yang ada, dan potensi alergi perlu dipertimbangkan.

Tip 4: Perhatikan Dosis dan Metode Pengolahan
Ikuti panduan dosis yang direkomendasikan dan metode pengolahan yang tepat. Perebusan, penyeduhan, atau ekstraksi dapat memengaruhi kandungan senyawa aktif dan efektivitas herbal. Gunakan takaran yang akurat.

Tip 5: Mulai dengan Dosis Rendah
Jika baru pertama kali mengonsumsi herbal tertentu, mulailah dengan dosis rendah untuk memantau reaksi tubuh. Tingkatkan dosis secara bertahap jika tidak ada efek samping yang merugikan.

Tip 6: Pantau Efek Samping
Perhatikan setiap perubahan atau efek samping yang muncul setelah mengonsumsi herbal. Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi alergi atau efek samping yang tidak diinginkan.

Penerapan tips ini dapat membantu memaksimalkan potensi tumbuhan dalam mendukung kesehatan. Pendekatan yang bertanggung jawab dan terinformasi adalah kunci untuk memanfaatkan khasiat alam dengan aman dan efektif.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian mengenai kegunaan dedaunan dari spesies X dalam konteks kesehatan terus berkembang. Beberapa studi pendahuluan, baik in vitro maupun in vivo, memberikan indikasi mengenai potensi aktivitas biologis yang signifikan.

Studi in vitro, misalnya, menyoroti adanya aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi dari ekstrak dedaunan tersebut, yang diukur melalui berbagai metode pengujian standar seperti DPPH assay dan penghambatan enzim COX-2.

Hasil ini memberikan dasar rasional untuk eksplorasi lebih lanjut mengenai aplikasi terapeutiknya.

Studi in vivo yang melibatkan model hewan juga menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Sebagai contoh, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Y melaporkan bahwa pemberian ekstrak dedaunan spesies X secara oral pada tikus yang diinduksi peradangan menunjukkan penurunan signifikan dalam parameter inflamasi seperti kadar sitokin pro-inflamasi dalam serum.

Metodologi studi ini mencakup kelompok kontrol yang menerima plasebo, serta analisis histopatologi jaringan untuk mengkonfirmasi efek anti-inflamasi. Meskipun hasil ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa studi pada hewan tidak selalu dapat diekstrapolasi langsung ke manusia.

Namun, terdapat pula sudut pandang yang berbeda dalam interpretasi bukti ilmiah yang ada. Beberapa kritikus menyoroti kurangnya studi klinis terkontrol yang melibatkan manusia, serta variabilitas dalam komposisi kimiawi ekstrak yang digunakan dalam berbagai studi.

Selain itu, isu mengenai bioavailabilitas senyawa aktif dalam dedaunan tersebut perlu dipertimbangkan. Senyawa aktif mungkin tidak mudah diserap oleh tubuh setelah dikonsumsi, sehingga mengurangi efektivitasnya.

Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut yang berfokus pada formulasi yang meningkatkan bioavailabilitas diperlukan.

Evaluasi kritis terhadap bukti ilmiah yang ada sangat penting dalam menentukan potensi dan keterbatasan pemanfaatan dedaunan spesies X dalam konteks kesehatan.

Pembaca dianjurkan untuk menelaah studi-studi yang relevan secara seksama, mempertimbangkan metodologi, ukuran sampel, dan potensi bias sebelum membuat kesimpulan mengenai efektivitas dan keamanannya.

Penelitian lanjutan dengan desain yang lebih ketat dan melibatkan populasi manusia diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat yang diamati dalam studi pendahuluan.