Ketahui 7 Manfaat Daun Kepel, Rahasia Kesehatan yang Wajib Kamu Ketahui

Selasa, 8 Juli 2025 oleh journal

Tumbuhan kepel, yang dikenal dengan nama latin Stelechocarpus burahol, memiliki daun yang diyakini menyimpan beragam potensi positif bagi kesehatan.

Kandungan senyawa aktif dalam helaian hijau ini dipercaya berkontribusi terhadap berbagai aspek kesejahteraan tubuh, mulai dari menjaga kesegaran napas hingga membantu melancarkan metabolisme dan mengatasi masalah tertentu pada kulit.

Potensi ini menjadikan bagian dari tanaman tersebut sebagai bahan yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.

Daun kepel, tanaman yang dulunya populer di kalangan bangsawan Jawa, kini kembali dilirik karena potensi manfaat kesehatannya. Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, bukti-bukti awal menunjukkan adanya senyawa aktif yang menjanjikan.

Ketahui 7 Manfaat Daun Kepel, Rahasia Kesehatan yang...

"Ekstrak daun kepel menunjukkan aktivitas antioksidan dan diuretik dalam studi laboratorium.

Senyawa seperti flavonoid dan polifenol yang terkandung di dalamnya diduga berperan dalam efek ini," ujar Dr. Amelia Putri, seorang ahli gizi klinis di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada.

Berbagai laporan tradisional mengaitkan konsumsi daun kepel dengan manfaat seperti menyegarkan napas, melancarkan buang air kecil, dan membantu mengatasi masalah kulit.

Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Sementara itu, efek diuretik dapat membantu mengurangi retensi cairan dalam tubuh.

Namun demikian, Dr. Putri menekankan pentingnya kehati-hatian. "Meskipun menjanjikan, konsumsi daun kepel sebaiknya dilakukan secara bijak. Belum ada dosis yang pasti terbukti aman dan efektif.

Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi daun kepel secara rutin, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan."

Perlu diingat bahwa klaim manfaat kesehatan tersebut masih memerlukan validasi melalui penelitian klinis yang lebih komprehensif. Penggunaan daun kepel sebaiknya tidak menggantikan pengobatan medis yang telah terbukti efektif.

Manfaat Daun Kepel

Daun kepel, sebagai bagian dari tanaman Stelechocarpus burahol, menyimpan potensi manfaat yang beragam. Pemahaman terhadap manfaat-manfaat esensial ini penting untuk mengoptimalkan penggunaannya secara bijak dan terinformasi.

  • Menyegarkan napas
  • Melancarkan urin
  • Antioksidan alami
  • Membantu detoksifikasi
  • Menjaga kesehatan kulit
  • Mendukung metabolisme
  • Mengurangi bau badan

Manfaat-manfaat ini, meskipun menjanjikan, perlu dipahami dalam konteks penelitian ilmiah yang berkelanjutan. Sebagai contoh, efek menyegarkan napas yang dikaitkan dengan daun kepel mungkin disebabkan oleh kandungan senyawa aromatik di dalamnya.

Sifat diuretiknya berpotensi membantu ginjal dalam proses detoksifikasi. Lebih lanjut, kandungan antioksidan dapat berperan dalam melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang pada gilirannya berkontribusi pada kesehatan kulit dan metabolisme tubuh.

Penggunaan tradisional daun kepel sebagai deodoran alami juga menunjukkan potensi manfaat dalam mengurangi bau badan.

Menyegarkan Napas

Salah satu atribut yang sering dikaitkan dengan konsumsi bagian tanaman kepel adalah kemampuan untuk memberikan efek menyegarkan pada aroma pernapasan.

Masyarakat tradisional meyakini bahwa senyawa tertentu yang terkandung dalam helaian hijau ini dapat membantu menetralisir bau tidak sedap yang berasal dari mulut.

Mekanisme pasti yang mendasari efek ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, namun beberapa kemungkinan penjelasan dapat diajukan. Kehadiran senyawa aromatik volatil dalam daun tersebut mungkin berperan dalam menutupi atau menetralkan molekul penyebab bau tak sedap.

Selain itu, potensi aktivitas antibakteri dari ekstrak daun juga dapat berkontribusi pada pengurangan bakteri di rongga mulut, yang seringkali menjadi sumber masalah bau napas.

Dengan demikian, meski diperlukan validasi ilmiah yang lebih mendalam, tradisi penggunaan tanaman ini sebagai penyegar napas memiliki dasar yang masuk akal berdasarkan komposisi kimianya.

Melancarkan Urin

Kemampuan untuk melancarkan urin merupakan salah satu aspek yang dikaitkan dengan konsumsi daun kepel. Kondisi ini merujuk pada peningkatan volume dan frekuensi buang air kecil, yang berpotensi membawa dampak positif bagi kesehatan.

Hal ini menjadi relevan karena fungsi ginjal yang optimal sangat penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, serta membuang limbah metabolisme.

  • Efek Diuretik Alami

    Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa senyawa tertentu dalam daun kepel mungkin memiliki efek diuretik, yaitu kemampuan untuk meningkatkan produksi urin.

    Efek ini dapat membantu tubuh membuang kelebihan garam dan air, yang bermanfaat dalam mengurangi tekanan darah dan meringankan beban kerja ginjal.

  • Potensi Detoksifikasi

    Dengan meningkatkan frekuensi buang air kecil, tubuh dapat lebih efektif membuang racun dan limbah metabolisme melalui urin. Proses ini dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah penumpukan zat berbahaya dalam tubuh.

  • Mengurangi Retensi Cairan

    Kondisi seperti edema (pembengkakan akibat penumpukan cairan) dapat diringankan dengan efek diuretik yang dihasilkan oleh konsumsi daun kepel. Peningkatan produksi urin membantu mengeluarkan kelebihan cairan dari jaringan tubuh.

  • Mencegah Pembentukan Batu Ginjal

    Peningkatan volume urin dapat membantu mencegah pembentukan kristal mineral yang dapat menyebabkan batu ginjal. Dengan lebih banyak cairan yang melewati ginjal, risiko pengendapan mineral berkurang.

  • Mendukung Fungsi Ginjal

    Dengan membantu ginjal dalam membuang limbah dan menjaga keseimbangan cairan, konsumsi daun kepel berpotensi mendukung fungsi organ vital ini secara keseluruhan. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

  • Perhatian terhadap Dehidrasi

    Meskipun efek diuretiknya bermanfaat, konsumsi berlebihan daun kepel dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup. Penting untuk menjaga keseimbangan dan minum air yang cukup.

Potensi daun kepel dalam melancarkan urin, dengan segala implikasinya terhadap kesehatan ginjal dan keseimbangan cairan tubuh, menjadikannya aspek penting untuk dipelajari lebih lanjut.

Meskipun penelitian awal menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk diingat bahwa efek ini dapat bervariasi pada setiap individu dan perlu diimbangi dengan gaya hidup sehat dan konsultasi medis yang tepat.

Antioksidan Alami

Keberadaan antioksidan alami dalam suatu tanaman merupakan faktor signifikan yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatan yang dimilikinya. Dalam konteks tumbuhan kepel, keberadaan senyawa-senyawa antioksidan menjadi salah satu fokus utama dalam meneliti khasiatnya.

  • Perlindungan Seluler

    Antioksidan berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

    Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak DNA, protein, dan lipid, sehingga memicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.

    Antioksidan menetralkan radikal bebas, mencegah kerusakan seluler, dan berkontribusi pada kesehatan secara keseluruhan.

  • Senyawa Fenolik dan Flavonoid

    Senyawa fenolik dan flavonoid adalah jenis antioksidan yang umum ditemukan dalam tumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa ini memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit.

    Keberadaan senyawa-senyawa ini dalam ekstrak bagian tumbuhan kepel menunjukkan potensi perlindungan terhadap stres oksidatif.

  • Kontribusi terhadap Kesehatan Kulit

    Stres oksidatif dapat mempercepat proses penuaan kulit dan menyebabkan berbagai masalah kulit seperti keriput, bintik hitam, dan peradangan. Antioksidan membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas, menjaga elastisitas kulit, dan mengurangi tanda-tanda penuaan.

    Oleh karena itu, keberadaan antioksidan dalam tumbuhan kepel berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan dan penampilan kulit.

  • Efek Anti-inflamasi

    Peradangan kronis merupakan faktor pemicu berbagai penyakit kronis. Beberapa antioksidan memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

    Dengan mengurangi peradangan, antioksidan dapat membantu mencegah dan mengelola berbagai penyakit seperti arthritis, penyakit jantung, dan kanker.

  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Antioksidan juga berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Radikal bebas dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

    Antioksidan membantu melindungi sel-sel kekebalan tubuh dari kerusakan, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, dan membantu tubuh melawan infeksi.

Dengan demikian, keberadaan antioksidan alami merupakan komponen penting yang berkontribusi pada potensi khasiat dari tumbuhan kepel.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja dan efektivitasnya secara penuh, potensi perlindungan seluler, efek anti-inflamasi, dan peningkatan sistem kekebalan tubuh yang ditawarkan oleh antioksidan menjadikannya aspek yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Membantu Detoksifikasi

Potensi tumbuhan kepel dalam membantu proses detoksifikasi tubuh menjadi salah satu aspek menarik dalam eksplorasi khasiatnya. Kemampuan ini berkaitan erat dengan fungsi organ-organ penting dalam mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan atau berbahaya bagi tubuh.

  • Dukungan terhadap Fungsi Hati

    Hati merupakan organ utama dalam proses detoksifikasi. Senyawa-senyawa tertentu yang terdapat dalam ekstrak tumbuhan kepel berpotensi mendukung fungsi hati dalam memecah dan menetralkan racun. Hal ini dapat mengurangi beban kerja hati dan membantu menjaga kesehatannya.

  • Peningkatan Fungsi Ginjal

    Ginjal berperan penting dalam menyaring darah dan membuang limbah melalui urin.

    Sifat diuretik yang dikaitkan dengan konsumsi tumbuhan kepel dapat meningkatkan produksi urin, sehingga membantu ginjal membuang racun dan kelebihan cairan dari tubuh secara lebih efisien.

  • Eliminasi Radikal Bebas

    Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit.

    Antioksidan yang terkandung dalam tumbuhan kepel berperan dalam menetralkan radikal bebas, sehingga membantu melindungi sel-sel dari kerusakan dan mendukung proses detoksifikasi alami tubuh.

  • Pembersihan Saluran Pencernaan

    Saluran pencernaan juga berperan penting dalam proses detoksifikasi dengan membuang sisa-sisa makanan dan zat-zat berbahaya melalui feses.

    Konsumsi serat yang cukup, yang mungkin terkandung dalam beberapa bagian tumbuhan kepel, dapat membantu melancarkan pencernaan dan memfasilitasi pembuangan limbah.

  • Regulasi Metabolisme

    Metabolisme yang sehat sangat penting untuk proses detoksifikasi yang efektif. Senyawa-senyawa tertentu yang terdapat dalam ekstrak tumbuhan kepel berpotensi membantu mengatur metabolisme tubuh, sehingga memastikan bahwa limbah dan racun diproses dan dibuang dengan efisien.

Dengan demikian, potensi tumbuhan kepel dalam membantu detoksifikasi tubuh melibatkan berbagai mekanisme yang saling terkait, mulai dari mendukung fungsi organ-organ vital seperti hati dan ginjal, hingga menetralkan radikal bebas dan melancarkan pencernaan.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme kerja dan efektivitasnya secara penuh, potensi manfaatnya dalam mendukung proses detoksifikasi alami tubuh menjadikannya aspek yang menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Menjaga Kesehatan Kulit

Ekstrak dari tanaman Stelechocarpus burahol menunjukkan potensi dalam memelihara kesehatan kulit melalui beberapa mekanisme utama. Kandungan antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol, berperan penting dalam melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.

Paparan radikal bebas, yang berasal dari polusi lingkungan, radiasi ultraviolet, dan proses metabolisme tubuh, dapat memicu stres oksidatif yang berkontribusi pada penuaan dini, peradangan, dan berbagai masalah kulit lainnya.

Antioksidan dalam tanaman ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas, sehingga meminimalkan kerusakan seluler dan membantu menjaga elastisitas serta kekenyalan kulit.

Selain itu, senyawa-senyawa tertentu dalam tanaman ini mungkin memiliki sifat anti-inflamasi, yang dapat membantu meredakan peradangan pada kulit. Peradangan kronis dapat memicu berbagai kondisi kulit seperti eksim, jerawat, dan psoriasis.

Dengan mengurangi peradangan, ekstrak dari tanaman ini berpotensi membantu menenangkan kulit yang teriritasi dan mempercepat proses penyembuhan luka.

Lebih lanjut, beberapa laporan tradisional mengindikasikan bahwa penggunaan topikal dari bagian tanaman ini dapat membantu mengatasi masalah kulit tertentu seperti gatal-gatal dan ruam.

Meskipun mekanisme pasti yang mendasari efek ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut, potensi efek antimikroba atau anti-alergi dari senyawa-senyawa tertentu mungkin berperan dalam mengurangi gejala-gejala tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa klaim-klaim ini masih memerlukan validasi ilmiah yang lebih komprehensif dan penggunaan harus dilakukan dengan hati-hati, terutama bagi individu dengan kulit sensitif.

Konsultasi dengan dokter kulit sangat dianjurkan sebelum menggunakan produk-produk yang mengandung ekstrak dari tanaman ini untuk mengatasi masalah kulit.

Mendukung Metabolisme

Keterkaitan antara konsumsi bagian tanaman Stelechocarpus burahol dan dukungan terhadap metabolisme tubuh terletak pada potensi senyawa-senyawa aktif yang terkandung di dalamnya.

Metabolisme, sebagai serangkaian proses kimia yang terjadi dalam tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi dan membangun serta memperbaiki jaringan, sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk nutrisi dan keberadaan senyawa bioaktif tertentu.

Beberapa mekanisme potensial yang menghubungkan tanaman ini dengan peningkatan metabolisme meliputi:

  • Regulasi Gula Darah: Beberapa penelitian awal menunjukkan potensi senyawa tertentu dalam tanaman ini dalam membantu mengatur kadar gula darah. Kadar gula darah yang stabil sangat penting untuk metabolisme yang efisien, karena fluktuasi yang ekstrem dapat mengganggu proses penggunaan energi dan memicu resistensi insulin.
  • Aktivitas Antioksidan: Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralkannya, dapat mengganggu fungsi metabolisme. Antioksidan yang terkandung dalam tanaman ini berpotensi melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga mendukung fungsi metabolisme yang optimal.
  • Pengaruh pada Lipid: Metabolisme lipid, atau lemak, juga dapat dipengaruhi oleh senyawa-senyawa dalam tanaman ini. Beberapa penelitian menunjukkan potensi dalam membantu mengatur kadar kolesterol dan trigliserida, yang penting untuk kesehatan jantung dan fungsi metabolisme secara keseluruhan.
  • Efek Diuretik: Sifat diuretik yang dikaitkan dengan tanaman ini dapat membantu membuang kelebihan cairan dan garam dari tubuh, yang dapat berkontribusi pada keseimbangan elektrolit dan fungsi metabolisme yang sehat.

Namun, penting untuk ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk sepenuhnya memahami mekanisme kerja dan efektivitas tanaman ini dalam mendukung metabolisme.

Klaim-klaim tersebut masih bersifat tentatif dan memerlukan validasi melalui uji klinis yang lebih komprehensif.

Penggunaan tanaman ini sebagai bagian dari upaya mendukung metabolisme harus dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya dikonsultasikan dengan profesional kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.

Mengurangi bau badan

Salah satu pemanfaatan tradisional dari tanaman kepel ( Stelechocarpus burahol) adalah sebagai agen untuk mengatasi permasalahan aroma tubuh yang kurang sedap.

Praktik ini berakar pada keyakinan bahwa konsumsi atau aplikasi topikal dari bagian tanaman tersebut, khususnya daunnya, dapat memberikan efek deodoran alami.

Potensi ini menarik perhatian karena menawarkan alternatif alami dibandingkan produk-produk komersial yang seringkali mengandung bahan kimia sintetis.

Mekanisme yang mendasari efek ini diperkirakan melibatkan beberapa faktor. Pertama, senyawa aromatik yang terkandung dalam daun kepel mungkin berperan dalam menutupi atau menetralkan senyawa-senyawa volatil penyebab bau badan.

Kedua, potensi aktivitas antibakteri dari ekstrak daun dapat membantu mengurangi populasi bakteri pada permukaan kulit, yang merupakan kontributor utama dalam produksi bau badan. Bakteri ini memecah keringat dan sebum, menghasilkan senyawa-senyawa berbau tidak sedap.

Selain itu, efek diuretik yang dikaitkan dengan tanaman kepel dapat berkontribusi secara tidak langsung dalam mengurangi aroma tubuh.

Dengan meningkatkan eliminasi limbah dan racun melalui urin, tubuh dapat mengurangi beban ekskresi melalui keringat, yang juga mengandung senyawa-senyawa penyebab bau.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa klaim mengenai kemampuan tanaman ini dalam mengatasi aroma tubuh masih memerlukan validasi ilmiah yang lebih mendalam.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa-senyawa spesifik yang bertanggung jawab atas efek deodoran tersebut, serta untuk menentukan dosis dan metode aplikasi yang paling efektif dan aman.

Penggunaan tradisional tanaman ini sebagai agen deodoran alami menawarkan potensi yang menarik, namun bukti ilmiah yang kuat masih diperlukan untuk mendukung klaim tersebut secara meyakinkan.

Tips Pemanfaatan Optimal

Memaksimalkan potensi positif dari tumbuhan ini memerlukan pendekatan yang bijaksana dan terinformasi. Beberapa panduan berikut dapat membantu dalam mengoptimalkan penggunaannya secara aman dan efektif.

Tip 1: Konsultasi dengan Ahli Kesehatan
Sebelum memulai konsumsi secara rutin, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

Hal ini terutama penting bagi individu dengan kondisi medis tertentu, sedang mengonsumsi obat-obatan, atau memiliki riwayat alergi. Konsultasi ini membantu memastikan keamanan dan menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

Tip 2: Perhatikan Dosis dan Frekuensi
Belum ada dosis standar yang terbukti aman dan efektif. Mulailah dengan dosis kecil dan perhatikan respons tubuh. Hindari konsumsi berlebihan, karena dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.

Frekuensi konsumsi juga perlu diperhatikan, jangan mengonsumsi setiap hari dalam jangka waktu yang panjang tanpa jeda.

Tip 3: Perhatikan Reaksi Alergi
Reaksi alergi dapat terjadi pada individu yang sensitif terhadap senyawa tertentu dalam tanaman ini. Perhatikan tanda-tanda alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas.

Jika muncul gejala alergi, segera hentikan penggunaan dan cari pertolongan medis.

Tip 4: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan tumbuhan ini sebaiknya diintegrasikan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Konsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan kelola stres dengan baik.

Tumbuhan ini bukan pengganti gaya hidup sehat, melainkan pelengkap yang dapat mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi positif dari tumbuhan ini dapat dimaksimalkan secara aman dan efektif. Penting untuk selalu mengutamakan kesehatan dan keselamatan, serta mencari informasi yang akurat dan terpercaya sebelum memulai penggunaan.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penelitian terhadap tanaman Stelechocarpus burahol dan potensi manfaatnya masih dalam tahap awal, namun beberapa studi telah memberikan petunjuk menjanjikan.

Sebuah studi in vitro yang diterbitkan dalam jurnal Fitoterapia menunjukkan bahwa ekstrak daun dari tanaman ini memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan.

Studi tersebut mengidentifikasi beberapa senyawa fenolik sebagai kontributor utama terhadap aktivitas tersebut, menunjukkan potensi perlindungan terhadap stres oksidatif.

Metodologi studi tersebut melibatkan ekstraksi senyawa dari daun menggunakan berbagai pelarut, diikuti dengan pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode standar seperti DPPH dan ABTS.

Temuan menunjukkan bahwa ekstrak yang diperoleh dengan pelarut polar menunjukkan aktivitas antioksidan tertinggi, mengindikasikan bahwa senyawa-senyawa aktif bersifat polar.

Penting untuk dicatat bahwa studi ini dilakukan di laboratorium dan tidak melibatkan pengujian pada manusia atau hewan, sehingga hasilnya perlu diinterpretasikan dengan hati-hati.

Meskipun demikian, studi ini memberikan dasar ilmiah untuk penelitian lebih lanjut mengenai potensi manfaat kesehatan dari bagian tanaman ini.

Beberapa laporan anekdotal dan penggunaan tradisional juga mengklaim manfaat tertentu, seperti efek deodoran alami dan peningkatan fungsi ginjal. Namun, klaim-klaim ini memerlukan validasi melalui studi klinis yang dirancang dengan baik untuk menentukan efektivitas dan keamanannya.

Oleh karena itu, penting untuk mendekati informasi mengenai potensi manfaat dari tanaman ini dengan sikap kritis dan berdasarkan bukti ilmiah yang ada.

Penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami mekanisme kerja, dosis yang optimal, dan potensi efek sampingnya.

Masyarakat didorong untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan produk-produk yang mengandung ekstrak tanaman ini.