Ketahui 7 Manfaat Buah Nyamplung yang Bikin Kamu Penasaran!

Selasa, 24 Juni 2025 oleh journal

Kandungan senyawa dalam biji dan daging buah nyamplung memberikan beragam efek positif bagi kesehatan. Ekstrak dari tanaman ini berpotensi dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional maupun modern. Studi menunjukan adanya aktivitas antioksidan, anti-inflamasi, dan antimikroba yang dapat mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.

"Potensi ekstrak biji nyamplung sebagai agen anti-inflamasi cukup menjanjikan, terutama dalam penanganan kondisi peradangan kronis. Namun, penelitian lebih lanjut dengan uji klinis berskala besar sangat diperlukan untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanannya bagi manusia," ujar Dr. Amelia Rahmawati, seorang ahli gizi klinis.

Ketahui 7 Manfaat Buah Nyamplung yang Bikin Kamu...

Dr. Rahmawati menambahkan bahwa kandungan coumarin dan calophyllolida dalam tanaman ini diduga berperan penting dalam efek terapeutiknya. Senyawa-senyawa ini menunjukkan aktivitas antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Sejumlah penelitian awal mengindikasikan bahwa ekstrak nyamplung berpotensi membantu meredakan nyeri sendi, mempercepat penyembuhan luka, dan bahkan memiliki efek antikanker. Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa konsumsi langsung buah atau biji nyamplung tanpa pengolahan yang tepat dapat berbahaya. Penggunaan yang aman dan efektif memerlukan formulasi yang tepat dan dosis yang terkontrol, sebaiknya di bawah pengawasan tenaga medis profesional. Masyarakat diimbau untuk tidak mengonsumsi buah ini secara sembarangan dan menunggu hasil penelitian yang lebih komprehensif sebelum menjadikannya sebagai alternatif pengobatan utama.

Manfaat Buah Nyamplung

Buah nyamplung, khususnya bijinya, menyimpan potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Penelitian awal mengindikasikan adanya beragam khasiat terapeutik yang perlu diteliti lebih lanjut. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang terkait dengan buah nyamplung:

  • Antioksidan
  • Anti-inflamasi
  • Antimikroba
  • Penyembuhan luka
  • Potensi antikanker
  • Meredakan nyeri
  • Melindungi sel

Manfaat yang tercantum di atas mengindikasikan potensi nyamplung dalam mendukung kesehatan. Misalnya, aktivitas antioksidannya dapat membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas, yang sering dikaitkan dengan penyakit kronis. Efek anti-inflamasi berpotensi meringankan kondisi peradangan, sementara sifat antimikrobanya dapat membantu melawan infeksi. Walau menjanjikan, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengonfirmasi dan memanfaatkan potensi penuh buah nyamplung secara aman dan efektif.

Antioksidan

Kandungan antioksidan dalam buah nyamplung merupakan aspek krusial yang mendasari sebagian besar potensi manfaat kesehatannya. Senyawa ini berperan penting dalam menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit kronis.

  • Perlindungan Seluler

    Antioksidan bekerja dengan mendonorkan elektron ke radikal bebas, menstabilkannya dan mencegahnya merusak DNA, protein, dan lipid dalam sel. Proses ini mengurangi risiko stres oksidatif, yang terkait dengan penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker.

  • Pengurangan Risiko Penyakit Kronis

    Dengan menetralisir radikal bebas, antioksidan membantu mengurangi risiko pengembangan penyakit kronis. Studi epidemiologi menunjukkan bahwa asupan antioksidan yang tinggi melalui makanan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.

  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Stres oksidatif dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan membantu melindungi sel-sel kekebalan dari kerusakan, memungkinkan mereka berfungsi secara optimal dalam melawan infeksi dan penyakit.

  • Efek Anti-inflamasi

    Radikal bebas dapat memicu peradangan kronis. Antioksidan membantu meredakan peradangan dengan menetralkan radikal bebas dan menghambat jalur inflamasi.

  • Potensi Anti-aging

    Kerusakan sel akibat radikal bebas berkontribusi pada proses penuaan. Antioksidan dapat membantu memperlambat proses penuaan dengan melindungi sel-sel dari kerusakan.

  • Contoh Senyawa Antioksidan dalam Nyamplung

    Meskipun identifikasi spesifik senyawa antioksidan dalam nyamplung masih memerlukan penelitian lebih lanjut, golongan senyawa seperti flavonoid dan polifenol seringkali memiliki aktivitas antioksidan yang signifikan.

Singkatnya, aktivitas antioksidan yang terkandung dalam buah nyamplung memainkan peran penting dalam mempromosikan kesehatan dengan melindungi sel dari kerusakan, mengurangi risiko penyakit kronis, dan mendukung fungsi kekebalan tubuh. Eksplorasi lebih lanjut mengenai jenis dan kadar antioksidan spesifik dalam nyamplung akan semakin memperjelas potensi terapeutiknya.

Anti-inflamasi

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi. Namun, peradangan kronis dapat memicu berbagai penyakit degeneratif. Potensi buah nyamplung sebagai agen anti-inflamasi menjadikannya subjek penelitian yang menarik, dengan harapan dapat memberikan solusi alami untuk mengatasi masalah peradangan.

  • Penghambatan Jalur Inflamasi

    Ekstrak dari tanaman ini diduga mengandung senyawa yang dapat menghambat jalur-jalur inflamasi utama dalam tubuh. Dengan menekan produksi mediator inflamasi seperti sitokin dan prostaglandin, peradangan dapat diredakan. Ini berpotensi mengurangi gejala penyakit seperti arthritis dan penyakit radang usus.

  • Pengurangan Nyeri dan Pembengkakan

    Efek anti-inflamasi dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan yang seringkali menyertai kondisi peradangan. Senyawa aktif dalam nyamplung mungkin bekerja dengan menekan aktivitas enzim yang terlibat dalam produksi prostaglandin, zat yang memicu rasa sakit dan pembengkakan.

  • Perlindungan Terhadap Kerusakan Jaringan

    Peradangan kronis dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang berkelanjutan. Potensi nyamplung dalam meredakan peradangan dapat membantu melindungi jaringan tubuh dari kerusakan lebih lanjut, memperlambat perkembangan penyakit degeneratif.

  • Potensi dalam Penanganan Penyakit Autoimun

    Penyakit autoimun ditandai dengan serangan sistem kekebalan tubuh terhadap jaringan sehat. Efek anti-inflamasi dari nyamplung dapat membantu menekan respons autoimun, mengurangi kerusakan jaringan dan gejala yang terkait dengan penyakit autoimun.

  • Efek Sinergis dengan Pengobatan Konvensional

    Ekstrak nyamplung berpotensi digunakan sebagai terapi pelengkap untuk pengobatan konvensional penyakit inflamasi. Efek anti-inflamasinya dapat meningkatkan efektivitas obat-obatan konvensional dan mengurangi efek samping yang tidak diinginkan.

  • Penelitian Lebih Lanjut Diperlukan

    Meskipun hasil penelitian awal menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis pada manusia, sangat diperlukan untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanan nyamplung sebagai agen anti-inflamasi. Dosis yang tepat dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain juga perlu dievaluasi dengan cermat.

Potensi anti-inflamasi yang terkandung dalam tanaman ini membuka peluang baru dalam pengembangan terapi alami untuk mengatasi berbagai kondisi peradangan. Pengembangan lebih lanjut, dengan dasar penelitian yang kuat, dapat menjadikan nyamplung sebagai sumber daya berharga dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Antimikroba

Kemampuan menghambat pertumbuhan mikroorganisme, baik bakteri, virus, maupun jamur, merupakan salah satu aspek penting yang berkontribusi pada potensi terapeutik tanaman ini. Aktivitas antimikroba ini menjanjikan sebagai solusi alami dalam mengatasi infeksi dan menjaga kesehatan.

  • Penghambatan Pertumbuhan Bakteri

    Ekstrak dari bagian tanaman ini menunjukkan kemampuan menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri patogen. Hal ini dapat bermanfaat dalam pengobatan infeksi kulit, saluran pernapasan, atau pencernaan yang disebabkan oleh bakteri. Contohnya, senyawa tertentu dapat merusak dinding sel bakteri, mengganggu metabolisme mereka, atau menghambat replikasi DNA mereka.

  • Aktivitas Antivirus

    Beberapa penelitian mengindikasikan adanya potensi senyawa aktif dalam melawan virus. Mekanismenya dapat berupa penghambatan masuknya virus ke dalam sel, mengganggu replikasi virus di dalam sel, atau meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi virus. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi virus spesifik yang rentan terhadap efek ini.

  • Efek Antijamur

    Infeksi jamur seringkali sulit diobati dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Senyawa tertentu menunjukkan aktivitas antijamur dengan mengganggu sintesis ergosterol, komponen penting dari membran sel jamur. Hal ini dapat bermanfaat dalam pengobatan infeksi jamur pada kulit, kuku, atau organ dalam.

  • Potensi dalam Pengobatan Luka

    Sifat antimikroba berperan penting dalam mempercepat penyembuhan luka. Dengan menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur pada luka, risiko infeksi dapat dikurangi, memungkinkan proses penyembuhan berlangsung lebih cepat dan efisien.

Secara keseluruhan, potensi antimikroba yang terkandung dalam tanaman ini memberikan kontribusi signifikan terhadap profil manfaat kesehatannya. Pengembangan lebih lanjut, didukung oleh penelitian ilmiah yang komprehensif, dapat membuka jalan bagi pemanfaatan tanaman ini sebagai sumber agen antimikroba alami yang efektif dan aman.

Penyembuhan Luka

Kemampuan mempercepat proses pemulihan jaringan yang rusak merupakan aspek penting dalam khasiat tanaman ini. Potensi ini menjadikannya relevan dalam pengobatan tradisional dan membuka peluang pengembangan terapi modern untuk penanganan luka.

  • Stimulasi Proliferasi Sel

    Ekstrak dari tanaman ini diduga mengandung senyawa yang merangsang pertumbuhan dan pembelahan sel-sel kulit. Proses ini penting dalam menggantikan sel-sel yang rusak dan menutup luka dengan cepat. Peningkatan proliferasi sel keratinosit dan fibroblast, misalnya, mempercepat pembentukan jaringan baru.

  • Peningkatan Produksi Kolagen

    Kolagen merupakan protein struktural utama dalam kulit dan jaringan ikat. Senyawa dalam ekstrak tanaman ini berpotensi meningkatkan sintesis kolagen, yang memperkuat jaringan baru yang terbentuk dan mengurangi risiko pembentukan jaringan parut yang berlebihan.

  • Pengurangan Peradangan pada Luka

    Peradangan yang berkepanjangan dapat menghambat proses penyembuhan luka. Sifat anti-inflamasi dapat membantu meredakan peradangan di sekitar luka, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi regenerasi jaringan.

  • Pembentukan Pembuluh Darah Baru (Angiogenesis)

    Pembentukan pembuluh darah baru sangat penting untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan yang sedang dalam proses penyembuhan. Beberapa senyawa dalam ekstrak tanaman ini berpotensi merangsang angiogenesis, meningkatkan suplai darah ke luka dan mempercepat penyembuhan.

  • Efek Antimikroba pada Luka

    Infeksi pada luka dapat menunda atau bahkan menggagalkan proses penyembuhan. Sifat antimikroba dapat membantu mencegah infeksi pada luka, memberikan perlindungan tambahan dan mempercepat pemulihan jaringan.

Dengan menggabungkan berbagai mekanisme seperti stimulasi proliferasi sel, peningkatan produksi kolagen, pengurangan peradangan, angiogenesis, dan efek antimikroba, tanaman ini menunjukkan potensi besar dalam mempercepat penyembuhan luka. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang bertanggung jawab atas efek ini dan mengembangkan formulasi yang aman dan efektif untuk aplikasi klinis.

Potensi Antikanker

Kajian ilmiah awal menyoroti adanya potensi aktivitas antikanker yang terkait dengan senyawa-senyawa yang terkandung dalam tanaman ini. Walaupun masih dalam tahap penelitian pra-klinis, temuan ini membuka harapan baru dalam pengembangan terapi kanker berbasis bahan alami.

  • Induksi Apoptosis pada Sel Kanker

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini mampu menginduksi apoptosis, atau kematian sel terprogram, pada berbagai jenis sel kanker. Proses ini sangat penting karena sel kanker seringkali menghindari mekanisme apoptosis alami, memungkinkan mereka untuk berkembang biak secara tidak terkendali. Contohnya, senyawa tertentu dapat memicu jalur sinyal intraseluler yang mengarah pada penghancuran diri sel kanker.

  • Inhibisi Pertumbuhan dan Penyebaran Sel Kanker

    Selain menginduksi apoptosis, ekstrak juga menunjukkan kemampuan untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Senyawa aktif dapat mengganggu siklus sel kanker, mencegah mereka untuk membelah dan membentuk tumor baru. Selain itu, dapat menghambat metastasis, yaitu proses penyebaran sel kanker ke organ lain dalam tubuh.

  • Aktivitas Anti-angiogenesis

    Pertumbuhan tumor membutuhkan pembentukan pembuluh darah baru untuk memasok oksigen dan nutrisi. Senyawa tertentu dalam tanaman ini menunjukkan aktivitas anti-angiogenesis, yaitu kemampuan untuk menghambat pembentukan pembuluh darah baru di sekitar tumor. Dengan membatasi suplai darah, pertumbuhan tumor dapat ditekan.

  • Potensi Sensitisasi Sel Kanker Terhadap Kemoterapi

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak dari tanaman ini dapat meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap obat kemoterapi. Hal ini berarti bahwa sel kanker menjadi lebih rentan terhadap efek mematikan obat kemoterapi, memungkinkan dosis obat yang lebih rendah dan mengurangi efek samping yang tidak diinginkan.

  • Efek Antioksidan dan Perlindungan DNA

    Kerusakan DNA akibat radikal bebas dapat memicu perkembangan kanker. Aktivitas antioksidan dalam ekstrak tanaman ini dapat membantu melindungi DNA dari kerusakan, mengurangi risiko mutasi yang dapat menyebabkan kanker. Senyawa antioksidan dapat menetralkan radikal bebas dan mencegah mereka merusak materi genetik sel.

  • Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh

    Sistem kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam melawan kanker. Beberapa senyawa dalam ekstrak tanaman ini berpotensi meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, memungkinkan sel-sel kekebalan untuk lebih efektif mengenali dan menghancurkan sel-sel kanker.

Potensi antikanker yang dikaitkan dengan tanaman ini, melalui berbagai mekanisme aksi seperti induksi apoptosis, inhibisi pertumbuhan dan penyebaran, aktivitas anti-angiogenesis, sensitisasi terhadap kemoterapi, efek antioksidan, dan peningkatan sistem kekebalan tubuh, memberikan dasar ilmiah untuk penelitian lebih lanjut. Studi klinis yang ketat diperlukan untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya sebagai bagian dari strategi pengobatan kanker yang komprehensif.

Meredakan nyeri

Salah satu potensi khasiat yang dikaitkan dengan kandungan senyawa dalam tanaman ini adalah kemampuannya mengurangi sensasi tidak nyaman akibat nyeri. Mekanisme yang mendasari efek analgesik (pereda nyeri) ini diduga melibatkan beberapa jalur biologis. Pertama, senyawa anti-inflamasi yang ada dapat menekan peradangan, yang seringkali menjadi penyebab utama nyeri, terutama pada kondisi seperti arthritis atau cedera jaringan. Dengan meredakan peradangan, tekanan pada saraf dan produksi mediator nyeri dapat dikurangi. Kedua, beberapa senyawa mungkin berinteraksi langsung dengan sistem saraf pusat, mempengaruhi persepsi nyeri. Meskipun mekanisme pastinya masih memerlukan penelitian lebih lanjut, interaksi ini berpotensi mengurangi intensitas sinyal nyeri yang mencapai otak. Ketiga, aktivitas antioksidan juga dapat berkontribusi pada efek pereda nyeri dengan melindungi sel-sel saraf dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat memperburuk sensasi nyeri. Penting untuk ditekankan bahwa penelitian lebih lanjut, termasuk uji klinis terkontrol, sangat diperlukan untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaan tanaman ini sebagai agen pereda nyeri, serta untuk memahami dosis dan formulasi yang optimal. Masyarakat diimbau untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum menggunakan tanaman ini sebagai alternatif atau pelengkap pengobatan nyeri.

Melindungi Sel

Kemampuan untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan merupakan fondasi penting dari berbagai efek positif yang dikaitkan dengan konsumsi atau pemanfaatan ekstrak tanaman ini. Perlindungan seluler ini terutama dicapai melalui aktivitas antioksidan yang signifikan. Sel-sel tubuh secara konstan terpapar oleh radikal bebas, yaitu molekul tidak stabil yang dihasilkan sebagai produk sampingan metabolisme normal atau akibat paparan faktor lingkungan seperti polusi dan radiasi. Radikal bebas ini dapat memicu kerusakan oksidatif pada DNA, protein, dan lipid, yang merupakan komponen penting sel. Kerusakan oksidatif ini dapat menyebabkan disfungsi sel, penuaan dini, dan peningkatan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.Senyawa-senyawa antioksidan yang terkandung dalam tanaman ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas, mencegah mereka merusak sel-sel tubuh. Proses netralisasi ini membantu menjaga integritas struktural dan fungsional sel, memastikan bahwa mereka dapat berfungsi secara optimal. Dengan melindungi sel-sel dari kerusakan, tanaman ini berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Perlindungan seluler ini juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, memungkinkan sel-sel kekebalan untuk berfungsi lebih efektif dalam melawan infeksi dan penyakit. Selain itu, perlindungan terhadap kerusakan oksidatif dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mengurangi risiko pengembangan penyakit kronis yang terkait dengan usia. Dengan demikian, peran tanaman ini dalam melindungi sel-sel tubuh merupakan kunci untuk memahami berbagai potensi manfaat kesehatannya.

Tips Pemanfaatan Optimal Sumber Daya Alam Lokal

Informasi berikut memberikan panduan dalam memaksimalkan potensi tumbuhan asli Indonesia untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan, dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dan keberlanjutan.

Tip 1: Konsultasikan dengan Ahli Kesehatan
Sebelum mengonsumsi atau menggunakan ekstrak tanaman apa pun, konsultasikan dengan dokter, ahli gizi, atau herbalis yang kompeten. Mereka dapat memberikan saran yang dipersonalisasi berdasarkan kondisi kesehatan individu dan potensi interaksi dengan obat-obatan lain.

Tip 2: Perhatikan Proses Pengolahan
Jika ingin memanfaatkan bagian tumbuhan tertentu, pastikan proses pengolahannya dilakukan dengan benar. Hindari konsumsi mentah jika ada risiko toksisitas. Gunakan metode ekstraksi yang tepat untuk memaksimalkan kandungan senyawa aktif dan meminimalkan risiko kontaminasi.

Tip 3: Dosis yang Tepat Sangat Penting
Dosis yang berlebihan tidak selalu meningkatkan manfaat dan justru dapat menimbulkan efek samping yang merugikan. Ikuti dosis yang direkomendasikan oleh ahli atau yang tertera pada produk yang terstandarisasi. Mulailah dengan dosis rendah dan tingkatkan secara bertahap jika diperlukan, dengan tetap memantau respons tubuh.

Tip 4: Perhatikan Kualitas dan Sumber
Pastikan bahan baku berasal dari sumber yang terpercaya dan berkualitas. Hindari produk yang tidak jelas asal-usulnya atau yang mengandung bahan tambahan yang tidak perlu. Pilih produk yang telah melalui uji kualitas dan memiliki sertifikasi yang relevan.

Tip 5: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat
Pemanfaatan tumbuhan alami sebaiknya diintegrasikan dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, istirahat yang cukup, dan pengelolaan stres yang baik. Tumbuhan alami bukanlah pengganti pengobatan medis yang diperlukan, tetapi dapat menjadi pelengkap yang bermanfaat.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi tumbuhan asli Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan, dengan tetap memperhatikan aspek keamanan, efektivitas, dan keberlanjutan.

Evidensi Ilmiah dan Studi Kasus Terkait Potensi Tanaman Nyamplung

Berbagai penelitian pra-klinis telah dilakukan untuk menginvestigasi potensi bioaktivitas ekstrak dari tanaman Calophyllum inophyllum. Studi in vitro menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang signifikan, diukur melalui berbagai metode seperti DPPH radical scavenging assay dan FRAP assay. Hasil ini mengindikasikan kemampuan ekstrak dalam menetralkan radikal bebas, yang berpotensi melindungi sel dari kerusakan oksidatif.

Penelitian lebih lanjut pada model hewan (studi in vivo) meneliti efek anti-inflamasi ekstrak pada kondisi peradangan yang diinduksi secara eksperimental. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan pada parameter inflamasi, seperti kadar sitokin pro-inflamasi dalam serum. Selain itu, studi histopatologi mengungkapkan pengurangan kerusakan jaringan pada organ yang terkena dampak peradangan. Namun, penting untuk dicatat bahwa mekanisme molekuler yang mendasari efek anti-inflamasi ini masih perlu dieksplorasi lebih lanjut.

Studi kasus pada populasi tertentu yang secara tradisional menggunakan tanaman ini sebagai obat herbal menunjukkan adanya efek positif pada penyembuhan luka. Observasi klinis menunjukkan percepatan penutupan luka dan pengurangan jaringan parut pada pasien yang diobati dengan salep yang mengandung ekstrak tanaman. Meskipun demikian, studi kasus ini memiliki keterbatasan dalam hal kontrol dan bias, sehingga diperlukan penelitian klinis terkontrol yang lebih ketat untuk mengonfirmasi efektivitasnya.

Meskipun bukti pra-klinis dan studi kasus menunjukkan potensi terapeutik yang menjanjikan, penting untuk melakukan interpretasi yang hati-hati. Diperlukan uji klinis terkontrol secara acak (randomized controlled trials/RCTs) dengan populasi yang lebih besar untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan penggunaan tanaman ini pada manusia secara komprehensif. Penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk mengidentifikasi senyawa aktif spesifik yang bertanggung jawab atas efek terapeutik dan untuk mengoptimalkan formulasi dan dosis yang tepat.