7 Manfaat Buah Mahoni, Khasiatnya yang Wajib Kamu Intip!

Senin, 7 Juli 2025 oleh journal

Biji pohon mahoni, yang terdapat di dalam buahnya, memiliki berbagai kandungan senyawa yang dipercaya memberikan dampak positif bagi kesehatan.

Kandungan tersebut diyakini berperan dalam membantu mengelola kadar gula darah, meredakan peradangan, serta berpotensi mendukung sistem kekebalan tubuh. Penggunaan bagian pohon ini dalam pengobatan tradisional telah dilakukan secara turun temurun.

"Potensi biji mahoni dalam mendukung kesehatan memang menarik, namun perlu diingat bahwa penelitian lebih lanjut dengan skala besar dan metodologi yang ketat masih diperlukan.

Penggunaan tradisionalnya sebagai obat herbal tentu perlu dipertimbangkan dengan hati-hati, terutama bagi individu dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain," ujar Dr. Amelia Putri, seorang ahli gizi klinis.

7 Manfaat Buah Mahoni, Khasiatnya yang Wajib Kamu...

-- Dr. Amelia Putri, Ahli Gizi Klinis --

Terlepas dari potensi manfaat tersebut, penting untuk memahami lebih dalam mengenai senyawa aktif dalam biji mahoni dan bagaimana senyawa ini bekerja di dalam tubuh.

Biji mahoni mengandung senyawa seperti flavonoid dan limonoid. Flavonoid dikenal memiliki sifat antioksidan, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Limonoid, di sisi lain, telah diteliti karena potensi anti-inflamasi dan kemampuannya dalam membantu mengatur kadar gula darah. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa efek senyawa-senyawa ini dapat bervariasi pada setiap individu.

Mengenai penggunaan, biji mahoni seringkali dikonsumsi dalam bentuk ekstrak atau serbuk. Dosis yang tepat dan aman masih belum ditetapkan secara pasti, sehingga konsultasi dengan profesional kesehatan sangat dianjurkan sebelum mengonsumsinya.

Terlebih lagi, efek samping yang mungkin timbul, seperti gangguan pencernaan, perlu diperhatikan. Oleh karena itu, kehati-hatian dan informasi yang akurat adalah kunci dalam memanfaatkan potensi biji mahoni untuk kesehatan.

Manfaat Buah Mahoni

Buah mahoni, khususnya bijinya, telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional karena potensi manfaatnya. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang perlu diperhatikan:

  • Menurunkan gula darah
  • Anti-inflamasi alami
  • Meningkatkan imunitas
  • Melawan radikal bebas
  • Mendukung kesehatan jantung
  • Mengurangi nyeri sendi
  • Membantu pencernaan

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam biji mahoni, seperti flavonoid dan limonoid, berkontribusi pada manfaat-manfaat tersebut. Sebagai contoh, efek penurunan gula darah dapat membantu penderita diabetes mengelola kondisi mereka.

Sifat anti-inflamasi dapat meredakan gejala penyakit seperti arthritis. Namun, konsultasi dengan ahli kesehatan tetap penting sebelum mengonsumsi buah mahoni secara teratur, untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Menurunkan Gula Darah

Salah satu khasiat yang sering dikaitkan dengan konsumsi biji mahoni adalah potensinya dalam membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Beberapa penelitian awal mengindikasikan bahwa senyawa aktif yang terkandung di dalamnya, terutama limonoid, dapat memengaruhi metabolisme glukosa.

Mekanisme kerjanya diduga melibatkan peningkatan sensitivitas insulin, sehingga sel-sel tubuh lebih responsif terhadap hormon tersebut dan lebih efektif dalam menyerap glukosa dari aliran darah.

Selain itu, senyawa tertentu dalam biji mahoni mungkin juga berperan dalam menghambat penyerapan glukosa di usus, sehingga mengurangi lonjakan kadar gula darah setelah makan.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa penelitian mengenai efek ini masih terbatas dan memerlukan validasi lebih lanjut melalui uji klinis yang lebih besar dan terkontrol.

Individu yang menderita diabetes atau memiliki masalah dengan regulasi gula darah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengonsumsi biji mahoni sebagai bagian dari rencana pengelolaan kondisi mereka.

Biji mahoni tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan medis yang telah diresepkan, melainkan sebagai potensi pendukung yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan.

Anti-inflamasi Alami

Peradangan merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun peradangan kronis dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Biji dari tanaman Swietenia mahagoni mengandung senyawa-senyawa dengan aktivitas anti-inflamasi.

Keberadaan senyawa seperti limonoid dan flavonoid diyakini berkontribusi dalam meredakan peradangan melalui beberapa mekanisme. Senyawa-senyawa ini dapat menghambat produksi molekul-molekul pro-inflamasi, seperti sitokin dan prostaglandin, yang berperan dalam memediasi respons peradangan.

Selain itu, aktivitas antioksidan dari flavonoid juga membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, yang seringkali memicu atau memperparah peradangan.

Beberapa penelitian in vitro dan in vivo menunjukkan potensi biji mahoni dalam mengurangi peradangan pada kondisi seperti arthritis dan penyakit radang usus. Meski demikian, penelitian klinis pada manusia masih terbatas.

Oleh karena itu, meskipun biji mahoni menunjukkan potensi sebagai agen anti-inflamasi alami, penggunaannya harus didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat dan di bawah pengawasan profesional kesehatan, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain.

Meningkatkan Imunitas

Kaitan antara konsumsi buah mahoni dan peningkatan imunitas menjadi area yang menarik perhatian dalam studi fitokimia.

Beberapa komponen yang terdapat dalam biji mahoni diyakini memiliki peran dalam memodulasi sistem kekebalan tubuh, sehingga berpotensi meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.

  • Stimulasi Produksi Sel Imun

    Biji mahoni mengandung senyawa yang dapat merangsang produksi sel-sel imun, seperti limfosit dan makrofag. Peningkatan jumlah sel-sel ini meningkatkan kapasitas tubuh dalam mengenali dan menghancurkan patogen asing yang masuk ke dalam tubuh.

    Sebagai contoh, peningkatan aktivitas makrofag dapat mempercepat proses fagositosis, yaitu proses menelan dan menghancurkan bakteri atau virus oleh sel-sel imun.

  • Aktivitas Antioksidan dan Perlindungan Sel

    Kandungan flavonoid dalam biji mahoni berperan sebagai antioksidan, melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak DNA dan membran sel, sehingga mengganggu fungsi sel imun.

    Dengan menetralkan radikal bebas, flavonoid membantu menjaga integritas dan efisiensi sel-sel imun dalam menjalankan tugasnya.

  • Modulasi Respons Inflamasi

    Meskipun peradangan merupakan bagian dari respons imun, peradangan yang berlebihan dapat merusak jaringan dan mengganggu fungsi imun.

    Beberapa senyawa dalam biji mahoni memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu menyeimbangkan respons imun, mencegah peradangan yang berlebihan, dan memungkinkan sistem imun berfungsi secara optimal.

  • Efek Antimikroba Langsung

    Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni memiliki aktivitas antimikroba langsung terhadap bakteri dan virus tertentu.

    Efek ini dapat membantu mengurangi beban patogen dalam tubuh, memberikan kesempatan bagi sistem imun untuk bekerja lebih efektif dalam mengatasi infeksi.

  • Peningkatan Produksi Antibodi

    Konsumsi biji mahoni berpotensi meningkatkan produksi antibodi, yaitu protein yang dihasilkan oleh sel B untuk menargetkan dan menetralkan patogen spesifik.

    Peningkatan kadar antibodi meningkatkan kemampuan tubuh dalam memberikan respons imun yang cepat dan efektif terhadap infeksi yang berulang.

  • Dukungan Mikrobiota Usus

    Kesehatan sistem imun sangat dipengaruhi oleh keseimbangan mikrobiota usus. Biji mahoni mungkin mengandung senyawa yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, sehingga meningkatkan kesehatan pencernaan dan memperkuat sistem imun secara keseluruhan.

    Mikrobiota usus yang sehat berperan penting dalam melatih dan mengatur sistem imun.

Secara keseluruhan, potensi peningkatan imunitas yang dikaitkan dengan konsumsi buah mahoni didasarkan pada interaksi kompleks antara berbagai senyawa aktif dan sistem kekebalan tubuh.

Meskipun menjanjikan, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme kerja secara rinci dan menentukan dosis yang aman dan efektif untuk meningkatkan imunitas secara optimal.

Melawan Radikal Bebas

Radikal bebas, molekul tidak stabil dengan elektron yang tidak berpasangan, merupakan produk sampingan alami dari metabolisme seluler dan paparan lingkungan seperti polusi, radiasi ultraviolet, dan asap rokok.

Ketidakstabilan ini menyebabkan radikal bebas mencuri elektron dari molekul lain, memicu reaksi berantai yang merusak sel, protein, dan DNA.

Kerusakan oksidatif yang diakibatkan oleh radikal bebas berkontribusi pada berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penuaan dini.

Biji dari pohon mahoni, mengandung senyawa antioksidan yang berperan penting dalam menetralkan radikal bebas.

Antioksidan bekerja dengan menyumbangkan elektron kepada radikal bebas tanpa menjadi tidak stabil, sehingga menghentikan reaksi berantai dan melindungi sel dari kerusakan oksidatif.

Senyawa flavonoid, yang ditemukan dalam biji ini, merupakan contoh antioksidan kuat yang mampu menetralisir berbagai jenis radikal bebas.

Dengan kandungan antioksidannya, konsumsi bagian pohon ini dapat membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh. Pengurangan stres oksidatif berpotensi menurunkan risiko penyakit kronis yang terkait dengan kerusakan radikal bebas dan mendukung kesehatan sel secara keseluruhan.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa efek perlindungan ini merupakan bagian dari pola makan dan gaya hidup sehat secara keseluruhan.

Konsumsi biji mahoni sebaiknya diimbangi dengan asupan nutrisi seimbang dan praktik gaya hidup sehat lainnya untuk memaksimalkan manfaatnya.

Mendukung Kesehatan Jantung

Kesehatan jantung merupakan aspek vital dalam menjaga kualitas hidup. Biji dari Swietenia mahagoni berpotensi memberikan kontribusi positif terhadap sistem kardiovaskular melalui beberapa mekanisme.

Kandungan antioksidan, terutama flavonoid, berperan dalam melindungi jantung dari kerusakan akibat stres oksidatif. Stres oksidatif dapat memicu peradangan pada pembuluh darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Dengan menetralkan radikal bebas, senyawa-senyawa ini membantu menjaga integritas sel-sel endotel yang melapisi pembuluh darah, sehingga mencegah pembentukan plak dan penyempitan arteri.

Selain itu, senyawa tertentu dalam biji mahoni diyakini memiliki efek vasodilatasi, yaitu kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah. Vasodilatasi membantu meningkatkan aliran darah ke jantung dan organ-organ lain, mengurangi tekanan darah, dan meringankan beban kerja jantung.

Efek ini sangat bermanfaat bagi individu yang menderita hipertensi atau memiliki risiko penyakit jantung koroner.

Beberapa penelitian juga menunjukkan potensi biji mahoni dalam menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah.

Kadar LDL yang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri dan membentuk plak, sementara trigliserida yang tinggi juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dengan membantu menurunkan kadar kedua jenis lemak ini, biji mahoni dapat membantu menjaga kesehatan arteri dan mencegah pembentukan plak.

Meskipun demikian, perlu ditegaskan bahwa penelitian mengenai efek biji mahoni terhadap kesehatan jantung masih terbatas. Sebagian besar penelitian masih bersifat praklinis atau dilakukan pada hewan uji.

Diperlukan penelitian klinis yang lebih besar dan terkontrol pada manusia untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif.

Individu yang memiliki masalah jantung atau sedang mengonsumsi obat-obatan jantung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi biji mahoni sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan jantung.

Mengurangi Nyeri Sendi

Potensi biji mahoni dalam meredakan nyeri sendi dikaitkan dengan kandungan senyawa anti-inflamasi di dalamnya. Peradangan merupakan faktor utama dalam berbagai kondisi nyeri sendi, seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

Senyawa-senyawa seperti limonoid dan flavonoid, yang terdapat dalam biji ini, menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap mediator inflamasi, termasuk sitokin dan enzim yang memicu peradangan pada sendi. Dengan mengurangi peradangan, intensitas nyeri yang dirasakan dapat berkurang.

Selain itu, aktivitas antioksidan senyawa-senyawa tersebut juga berperan penting. Stres oksidatif, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, dapat memperburuk kerusakan pada tulang rawan dan jaringan sendi lainnya.

Antioksidan membantu melindungi sel-sel sendi dari kerusakan oksidatif, yang berpotensi memperlambat progresivitas penyakit dan mengurangi nyeri.

Meskipun mekanisme ini menjanjikan, penting untuk dicatat bahwa penelitian ilmiah yang secara khusus menguji efek biji mahoni terhadap nyeri sendi pada manusia masih terbatas.

Beberapa studi praklinis menunjukkan hasil yang positif, tetapi diperlukan uji klinis terkontrol dengan skala besar untuk mengkonfirmasi efektivitas dan keamanan penggunaannya.

Penggunaan biji mahoni sebagai agen pereda nyeri sendi sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan profesional kesehatan, terutama bagi individu yang sedang mengonsumsi obat-obatan lain atau memiliki kondisi medis yang mendasari.

Penting untuk dipahami bahwa biji mahoni tidak boleh dianggap sebagai pengganti pengobatan konvensional untuk nyeri sendi.

Pendekatan yang komprehensif, termasuk terapi fisik, perubahan gaya hidup, dan pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter, tetap menjadi landasan utama dalam pengelolaan kondisi nyeri sendi.

Biji mahoni dapat dipertimbangkan sebagai terapi komplementer, namun penggunaannya harus didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat dan dengan pertimbangan risiko dan manfaat yang cermat.

Membantu Pencernaan

Asupan biji mahoni dalam pengobatan tradisional seringkali dikaitkan dengan perbaikan fungsi pencernaan.

Potensi ini muncul dari interaksi kompleks antara senyawa yang terkandung di dalamnya dengan sistem pencernaan, yang berpotensi memberikan dampak positif pada berbagai aspek proses pencernaan.

  • Kandungan Serat Alami

    Biji mahoni mengandung serat, meskipun jumlahnya mungkin bervariasi. Serat berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Serat membantu memperlancar pergerakan usus, mencegah konstipasi, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus.

    Contohnya, konsumsi makanan tinggi serat secara teratur dapat mengurangi risiko divertikulitis dan sindrom iritasi usus (IBS).

  • Efek Antimikroba Potensial

    Beberapa studi menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni memiliki aktivitas antimikroba terhadap bakteri patogen tertentu yang dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus.

    Dengan menghambat pertumbuhan bakteri jahat, biji mahoni berpotensi mendukung pertumbuhan bakteri baik, yang penting untuk pencernaan yang sehat dan penyerapan nutrisi yang optimal.

  • Stimulasi Enzim Pencernaan

    Terdapat indikasi bahwa senyawa tertentu dalam biji mahoni dapat merangsang produksi enzim pencernaan, seperti amilase, protease, dan lipase.

    Enzim-enzim ini berperan penting dalam memecah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi molekul yang lebih kecil sehingga mudah diserap oleh tubuh.

    Peningkatan produksi enzim pencernaan dapat meningkatkan efisiensi proses pencernaan dan mengurangi masalah seperti kembung dan gangguan pencernaan.

  • Pengurangan Peradangan Saluran Cerna

    Sifat anti-inflamasi yang dimiliki biji mahoni berpotensi meredakan peradangan pada saluran pencernaan. Peradangan kronis pada saluran pencernaan dapat mengganggu fungsi pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah, seperti penyakit radang usus (IBD).

    Dengan mengurangi peradangan, biji mahoni dapat membantu memulihkan fungsi pencernaan yang normal dan mengurangi gejala-gejala yang terkait dengan peradangan saluran cerna.

  • Efek Laksatif Ringan

    Beberapa orang melaporkan efek laksatif ringan setelah mengonsumsi biji mahoni. Efek ini mungkin disebabkan oleh kombinasi kandungan serat dan senyawa lain yang merangsang pergerakan usus.

    Efek laksatif ringan dapat membantu mengatasi konstipasi sesekali, tetapi penting untuk mengonsumsi biji mahoni dalam jumlah yang wajar untuk menghindari efek samping seperti diare.

  • Dukungan Mikrobiota Usus

    Keseimbangan mikrobiota usus sangat penting untuk kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Biji mahoni mungkin mengandung senyawa yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, seperti prebiotik.

    Prebiotik adalah serat yang tidak dapat dicerna oleh manusia, tetapi dapat difermentasi oleh bakteri baik di usus, menyediakan nutrisi bagi mereka dan mendorong pertumbuhan mereka.

    Mikrobiota usus yang sehat berperan penting dalam mencerna makanan, menyerap nutrisi, dan melindungi tubuh dari infeksi.

Singkatnya, potensi biji mahoni dalam mendukung pencernaan melibatkan berbagai mekanisme, termasuk kandungan serat, efek antimikroba, stimulasi enzim pencernaan, pengurangan peradangan, efek laksatif ringan, dan dukungan mikrobiota usus.

Meskipun menjanjikan, penting untuk diingat bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi manfaat-manfaat ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif.

Individu dengan masalah pencernaan sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi biji mahoni sebagai bagian dari rencana pengelolaan kondisi mereka.

Tips Memaksimalkan Potensi Biji Mahoni untuk Kesehatan

Pemanfaatan biji dari tanaman ini sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan memerlukan pendekatan yang cermat dan terinformasi. Berikut adalah beberapa panduan yang perlu diperhatikan:

Tip 1: Konsultasi dengan Profesional Kesehatan.
Sebelum mengonsumsi biji mahoni secara teratur, konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan.

Profesional kesehatan dapat memberikan penilaian yang tepat mengenai kesesuaiannya dengan kondisi kesehatan individu, potensi interaksi dengan obat-obatan lain, serta dosis yang aman dan efektif.

Tip 2: Perhatikan Kualitas dan Sumber.
Pastikan biji mahoni yang dikonsumsi berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki kualitas yang baik. Hindari mengonsumsi biji yang terlihat rusak, berjamur, atau terkontaminasi.

Pilih produk yang telah melalui proses pengolahan dan pengujian yang sesuai untuk memastikan keamanan dan kemurniannya.

Tip 3: Mulai dengan Dosis Rendah.
Jika baru pertama kali mengonsumsi biji mahoni, mulailah dengan dosis yang rendah dan secara bertahap tingkatkan dosisnya sesuai dengan toleransi tubuh.

Perhatikan reaksi tubuh dengan seksama dan segera hentikan penggunaan jika timbul efek samping yang tidak diinginkan.

Tip 4: Kombinasikan dengan Gaya Hidup Sehat.
Konsumsi biji mahoni sebaiknya diintegrasikan dengan pola makan sehat dan gaya hidup aktif.

Nutrisi seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup akan memaksimalkan manfaat biji mahoni dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Tip 5: Perhatikan Efek Samping Potensial.
Meskipun relatif aman bagi sebagian orang, biji mahoni dapat menyebabkan efek samping pada beberapa individu, seperti gangguan pencernaan, reaksi alergi, atau interaksi dengan obat-obatan tertentu.

Jika timbul efek samping yang mengkhawatirkan, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.

Dengan mengikuti panduan ini, potensi manfaat biji mahoni dapat dioptimalkan sembari meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Pendekatan yang hati-hati dan terinformasi merupakan kunci dalam memanfaatkan sumber daya alam ini untuk mendukung kesehatan secara holistik.

Bukti Ilmiah dan Studi Kasus

Penggunaan biji dari pohon mahoni dalam pengobatan tradisional telah menarik perhatian para peneliti untuk menggali lebih dalam potensi terapeutiknya.

Sejumlah studi in vitro dan in vivo telah dilakukan untuk menguji efek biologis senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya, seperti flavonoid dan limonoid.

Studi-studi ini memberikan landasan awal untuk memahami mekanisme kerja potensial biji mahoni dalam berbagai kondisi kesehatan.

Salah satu area penelitian yang menjanjikan adalah efek biji mahoni terhadap regulasi kadar gula darah.

Beberapa studi pada hewan uji menunjukkan bahwa ekstrak biji mahoni dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi kadar glukosa dalam darah.

Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa hasil studi pada hewan tidak selalu dapat diaplikasikan secara langsung pada manusia.

Diperlukan uji klinis yang lebih ketat dengan melibatkan partisipan manusia untuk mengkonfirmasi efek ini dan menentukan dosis yang aman dan efektif.

Selain itu, studi-studi lain juga meneliti potensi biji mahoni sebagai agen anti-inflamasi dan antioksidan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa yang terkandung di dalamnya dapat menghambat produksi mediator inflamasi dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif akibat radikal bebas.

Meskipun demikian, masih terdapat perdebatan mengenai mekanisme kerja yang tepat dan efektivitas klinisnya dalam mengatasi berbagai penyakit inflamasi dan degeneratif.

Masyarakat diimbau untuk menelaah bukti-bukti ilmiah yang ada dengan kritis dan tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa biji mahoni merupakan obat mujarab untuk segala penyakit.

Konsultasi dengan profesional kesehatan tetap merupakan langkah yang bijak sebelum menggunakan biji mahoni sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan.

Penelitian lebih lanjut dengan metodologi yang kuat dan skala yang lebih besar sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai potensi manfaat dan risiko biji mahoni bagi kesehatan manusia.