7 Manfaat Buah Duku & Efek Sampingnya yang Wajib Kamu Ketahui
Rabu, 23 Juli 2025 oleh journal
Buah duku, seperti buah-buahan lainnya, menawarkan serangkaian khasiat bagi kesehatan tubuh. Konsumsi buah ini dapat memberikan nutrisi penting dan berpotensi mendukung fungsi tubuh.
Namun, perlu diperhatikan bahwa mengonsumsi duku, dalam kondisi tertentu atau jumlah berlebihan, juga dapat menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan individu.
Konsumsi buah duku dapat menjadi bagian dari pola makan sehat, namun perlu diingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Perhatikan porsi dan kondisi tubuh Anda.
Jika memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi buah ini secara rutin.
- Dr. Amelia Putri, Sp.GK (Spesialis Gizi Klinik)
Buah duku, meski kecil, menyimpan potensi kesehatan yang menarik. Kandungan nutrisinya dan potensi efek sampingnya perlu dipahami agar konsumsinya memberikan manfaat optimal.
Duku mengandung berbagai senyawa aktif seperti vitamin C, vitamin E, dan beberapa mineral penting. Vitamin C berperan sebagai antioksidan, membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Vitamin E juga memiliki sifat antioksidan dan mendukung kesehatan kulit. Selain itu, duku mengandung serat yang baik untuk pencernaan.
Beberapa penelitian awal juga menunjukkan potensi senyawa dalam duku sebagai agen anti-inflamasi, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Meskipun demikian, konsumsi duku berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung atau diare, terutama karena kandungan seratnya yang tinggi. Bagi sebagian orang, duku juga dapat memicu reaksi alergi.
Sebaiknya konsumsi duku dalam jumlah sedang, sekitar 5-7 buah per hari, dan perhatikan reaksi tubuh Anda. Jika muncul gejala yang tidak biasa, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
Manfaat Buah Duku dan Efek Sampingnya
Pemahaman mengenai manfaat dan potensi efek samping konsumsi buah duku esensial untuk memaksimalkan keuntungan nutrisi dan meminimalkan risiko kesehatan. Berikut adalah poin-poin penting terkait hal tersebut:
- Antioksidan
- Meningkatkan pencernaan
- Sumber vitamin C
- Energi alami
- Menjaga imun
- Potensi alergi
- Gangguan pencernaan (berlebihan)
Manfaat antioksidan dalam duku berkontribusi pada perlindungan sel tubuh dari kerusakan radikal bebas, sementara kandungan serat mendukung kelancaran sistem pencernaan. Vitamin C dalam duku berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Konsumsi duku memberikan energi alami. Namun, perlu diingat, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan gangguan pencernaan. Reaksi alergi juga menjadi pertimbangan penting bagi individu tertentu. Konsumsi moderat dan pemantauan reaksi tubuh sangat disarankan.
Antioksidan
Kandungan antioksidan dalam buah duku merupakan salah satu aspek penting yang berkontribusi pada potensi manfaat kesehatannya.
Antioksidan adalah senyawa yang mampu menetralkan radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh dan berkontribusi pada berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.
Buah duku mengandung beberapa jenis antioksidan, termasuk vitamin C dan vitamin E, yang bekerja secara sinergis untuk melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.
Dengan menetralkan radikal bebas, antioksidan membantu menjaga integritas sel dan jaringan tubuh, serta mengurangi risiko peradangan kronis.
Meskipun demikian, perlu diingat bahwa efek antioksidan dari buah duku merupakan bagian dari gambaran yang lebih besar terkait kesehatan secara keseluruhan.
Pola makan seimbang, gaya hidup aktif, dan faktor genetik juga memainkan peran penting dalam menentukan risiko penyakit kronis.
Konsumsi buah duku sebagai sumber antioksidan sebaiknya diimbangi dengan gaya hidup sehat secara keseluruhan untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
Efek samping dari konsumsi buah duku yang terkait dengan kandungan antioksidannya relatif jarang terjadi, namun penting untuk memperhatikan reaksi tubuh.
Dalam kasus yang jarang, konsumsi vitamin C dosis tinggi (yang terdapat dalam jumlah sedang di duku) dapat menyebabkan gangguan pencernaan ringan pada beberapa individu.
Namun, manfaat perlindungan antioksidan yang ditawarkan oleh buah ini umumnya lebih besar daripada potensi risiko efek sampingnya, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan sebagai bagian dari pola makan yang seimbang.
Meningkatkan Pencernaan
Salah satu aspek penting dari potensi manfaat kesehatan duku adalah perannya dalam meningkatkan fungsi pencernaan. Kemampuan ini berkaitan erat dengan kandungan serat yang terdapat di dalamnya, dan berkontribusi signifikan terhadap kesehatan saluran cerna secara keseluruhan.
Pemahaman mengenai bagaimana duku memengaruhi pencernaan penting untuk memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan potensi efek samping.
- Kandungan Serat Alami
Duku kaya akan serat, baik serat larut maupun serat tidak larut. Serat larut membantu memperlambat penyerapan gula dan kolesterol, sementara serat tidak larut menambah volume tinja dan mempermudah pergerakannya melalui usus.
Kombinasi kedua jenis serat ini sangat bermanfaat untuk mencegah sembelit dan menjaga kesehatan usus.
- Prebiotik Alami
Serat dalam duku berfungsi sebagai prebiotik, yaitu makanan bagi bakteri baik yang hidup di usus. Bakteri baik ini membantu mencerna makanan, memproduksi vitamin, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dengan menyediakan prebiotik, duku mendukung pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik, sehingga meningkatkan kesehatan mikrobioma usus.
- Mencegah Sembelit
Kandungan serat yang tinggi dalam duku membantu mencegah dan mengatasi sembelit. Serat menambah volume tinja, membuatnya lebih mudah melewati usus. Selain itu, serat juga menyerap air, sehingga tinja menjadi lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan.
Konsumsi duku secara teratur dapat membantu menjaga keteraturan buang air besar.
- Mengontrol Gula Darah
Serat larut dalam duku membantu memperlambat penyerapan gula dari makanan ke dalam darah. Hal ini dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan.
Bagi penderita diabetes atau resistensi insulin, konsumsi duku dalam jumlah sedang dapat membantu mengelola kadar gula darah.
- Potensi Efek Samping: Kembung dan Diare
Meskipun serat sangat bermanfaat untuk pencernaan, konsumsi duku berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti kembung, gas, dan diare. Hal ini terutama berlaku bagi individu yang tidak terbiasa mengonsumsi makanan tinggi serat.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi duku dalam jumlah sedang dan secara bertahap meningkatkan asupan serat untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Dengan memahami peran serat dalam meningkatkan pencernaan, individu dapat memanfaatkan duku sebagai bagian dari pola makan sehat untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Namun, perlu diingat bahwa konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping.
Oleh karena itu, konsumsi duku sebaiknya dilakukan secara moderat dan disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
Sumber vitamin C
Kandungan vitamin C dalam buah duku memberikan kontribusi signifikan terhadap potensi manfaat kesehatannya. Vitamin C, atau asam askorbat, adalah nutrisi esensial yang memainkan berbagai peran penting dalam fungsi tubuh.
Sebagai antioksidan, vitamin C membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas, molekul tidak stabil yang dapat memicu peradangan dan penyakit kronis.
Selain itu, vitamin C berperan krusial dalam sintesis kolagen, protein yang penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan jaringan ikat. Vitamin ini juga mendukung sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi dan fungsi sel-sel imun.
Konsumsi buah duku sebagai sumber vitamin C dapat membantu memenuhi kebutuhan harian akan nutrisi penting ini.
Namun, penting untuk dicatat bahwa kandungan vitamin C dalam duku dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti varietas buah, tingkat kematangan, dan kondisi penyimpanan.
Meskipun duku merupakan sumber vitamin C yang baik, mengonsumsi berbagai buah dan sayuran lainnya yang kaya akan vitamin C tetap disarankan untuk memastikan asupan nutrisi yang seimbang.
Terkait potensi efek samping, konsumsi vitamin C dosis tinggi (jauh melebihi jumlah yang biasanya ditemukan dalam duku) dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, diare, atau kram perut pada beberapa individu.
Namun, efek samping ini jarang terjadi dengan konsumsi duku dalam jumlah wajar sebagai bagian dari pola makan seimbang.
Sebaliknya, manfaat vitamin C dalam mendukung sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif umumnya jauh lebih besar daripada potensi risikonya, asalkan dikonsumsi secara moderat.
Energi Alami
Buah duku berkontribusi sebagai sumber energi alami bagi tubuh, dan aspek ini terkait erat dengan profil nutrisinya serta potensi dampak positif dan negatifnya.
Kandungan karbohidrat, terutama gula alami seperti fruktosa dan glukosa, menyediakan bahan bakar yang mudah diakses oleh sel-sel tubuh.
Gula-gula ini dipecah dan diubah menjadi energi melalui proses metabolisme, memberikan dorongan energi yang cepat dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas fisik dan mental.
Selain itu, kandungan serat dalam duku berperan dalam mengatur pelepasan gula ke dalam aliran darah, mencegah lonjakan energi yang tiba-tiba diikuti oleh penurunan drastis. Hal ini membantu menjaga tingkat energi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Namun, penting untuk memahami bahwa efek energi yang dihasilkan oleh duku bersifat sementara dan perlu diimbangi dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat.
Konsumsi duku secara berlebihan, terutama jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, dapat menyebabkan kelebihan kalori yang berpotensi disimpan sebagai lemak.
Selain itu, meskipun serat membantu memperlambat penyerapan gula, konsumsi duku dalam jumlah besar masih dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, terutama bagi individu dengan diabetes atau resistensi insulin.
Oleh karena itu, konsumsi duku sebagai sumber energi alami sebaiknya dilakukan secara moderat dan sebagai bagian dari strategi manajemen energi yang komprehensif.
Potensi efek samping terkait dengan aspek energi dari duku lebih berkaitan dengan kuantitas dan konteks konsumsi daripada sifat intrinsik buah itu sendiri.
Konsumsi moderat, dengan memperhatikan kebutuhan energi individu dan kondisi kesehatan yang mendasari, umumnya aman dan bermanfaat. Namun, konsumsi berlebihan dapat berkontribusi pada masalah seperti penambahan berat badan atau fluktuasi kadar gula darah.
Dengan memahami bagaimana duku menyediakan energi dan bagaimana faktor-faktor lain memengaruhi metabolisme energi, individu dapat memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan potensi risikonya.
Menjaga Imun
Kemampuan buah duku dalam mendukung sistem kekebalan tubuh merupakan salah satu aspek penting dari manfaat kesehatannya. Sistem imun yang kuat esensial untuk melindungi tubuh dari berbagai infeksi dan penyakit.
Kontribusi duku terhadap imunitas melibatkan berbagai mekanisme dan nutrisi yang terkandung di dalamnya, serta potensi dampak negatif jika dikonsumsi secara tidak tepat.
- Vitamin C sebagai Pendorong Imunitas
Duku mengandung vitamin C, sebuah antioksidan kuat yang berperan penting dalam fungsi imun. Vitamin C membantu merangsang produksi sel darah putih, yang bertugas melawan infeksi.
Kekurangan vitamin C dapat melemahkan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi. Konsumsi duku dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin C harian dan mendukung fungsi imun yang optimal.
- Antioksidan Lain dan Perlindungan Sel
Selain vitamin C, duku mengandung antioksidan lain seperti vitamin E dan senyawa fenolik. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel imun dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat mengganggu fungsi imun.
Dengan melindungi sel-sel imun, antioksidan membantu menjaga respons imun yang efektif.
- Peran Serat dalam Kesehatan Usus dan Imunitas
Kandungan serat dalam duku tidak hanya bermanfaat untuk pencernaan, tetapi juga untuk kesehatan sistem imun. Sebagian besar sel imun berada di saluran pencernaan, dan kesehatan usus yang baik sangat penting untuk fungsi imun yang optimal.
Serat membantu memelihara bakteri baik di usus, yang berperan dalam mengatur respons imun dan melindungi tubuh dari patogen.
- Konsumsi Berlebihan dan Potensi Dampak Negatif
Meskipun duku menawarkan manfaat untuk sistem imun, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang justru dapat mengganggu fungsi imun.
Misalnya, konsumsi gula berlebihan (yang juga terkandung dalam duku) dapat menekan fungsi sel imun dan meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi duku dalam jumlah sedang dan sebagai bagian dari pola makan seimbang.
- Alergi dan Reaksi Imun yang Merugikan
Pada sebagian orang, duku dapat memicu reaksi alergi. Reaksi alergi adalah respons imun yang berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya. Gejala alergi dapat bervariasi, mulai dari ruam kulit dan gatal-gatal hingga kesulitan bernapas.
Jika Anda mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi duku, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
- Interaksi dengan Kondisi Medis Tertentu
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit autoimun, perlu berhati-hati dalam mengonsumsi duku. Beberapa senyawa dalam duku mungkin berinteraksi dengan obat-obatan atau mempengaruhi respons imun.
Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi duku secara rutin jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
Singkatnya, duku dapat memberikan kontribusi positif terhadap sistem kekebalan tubuh melalui kandungan vitamin C, antioksidan, dan seratnya.
Namun, penting untuk mengonsumsi buah ini dalam jumlah sedang dan memperhatikan potensi efek samping, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau riwayat alergi.
Pemahaman yang baik mengenai manfaat dan risiko konsumsi duku akan membantu memaksimalkan manfaatnya bagi kesehatan sistem imun.
Potensi Alergi
Keberadaan potensi reaksi alergi merupakan aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam evaluasi menyeluruh mengenai khasiat dan dampak yang mungkin timbul akibat konsumsi duku.
Meskipun buah ini menawarkan berbagai manfaat nutrisi, sensitivitas individu terhadap komponen tertentu dalam duku dapat memicu respons imun yang tidak diinginkan.
- Identifikasi Alergen dalam Duku
Komponen spesifik dalam duku yang bertindak sebagai alergen belum sepenuhnya teridentifikasi, namun protein tertentu dalam buah tersebut kemungkinan menjadi pemicu.
Individu dengan riwayat alergi terhadap buah-buahan lain, terutama yang terkait dengan famili Meliaceae (yang mencakup duku), mungkin lebih rentan terhadap reaksi alergi terhadap duku.
- Manifestasi Klinis Alergi Duku
Gejala alergi terhadap duku dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Reaksi ringan mungkin melibatkan gatal-gatal, ruam kulit, atau pembengkakan bibir dan lidah.
Reaksi yang lebih parah, meskipun jarang terjadi, dapat mencakup kesulitan bernapas, mengi, atau anafilaksis, yang memerlukan perhatian medis segera.
- Diagnosis dan Manajemen Alergi Duku
Diagnosis alergi duku biasanya melibatkan evaluasi riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan mungkin tes alergi, seperti tes tusuk kulit atau tes darah IgE spesifik.
Manajemen alergi duku terutama melibatkan penghindaran buah tersebut dan penggunaan antihistamin untuk meredakan gejala ringan. Individu dengan riwayat reaksi alergi yang parah harus membawa epinefrin autoinjektor (EpiPen) dan mengetahui cara menggunakannya.
- Implikasi bagi Konsumsi Duku
Mengingat potensi reaksi alergi, penting bagi individu untuk mengonsumsi duku dengan hati-hati, terutama jika mereka memiliki riwayat alergi makanan. Memulai dengan porsi kecil dan memantau reaksi tubuh dapat membantu mengidentifikasi sensitivitas terhadap duku.
Informasi mengenai potensi alergi ini penting untuk pengambilan keputusan yang tepat terkait konsumsi duku.
Dengan mempertimbangkan potensi reaksi alergi, individu dapat lebih bijaksana dalam mengonsumsi duku dan meminimalkan risiko efek samping yang merugikan.
Pemahaman yang cermat terhadap manfaat dan potensi risiko alergi ini berkontribusi pada evaluasi komprehensif mengenai dampak konsumsi duku terhadap kesehatan.
Gangguan pencernaan (berlebihan)
Konsumsi buah duku, meskipun menawarkan berbagai manfaat, berpotensi menimbulkan gangguan pencernaan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Pemahaman mengenai mekanisme gangguan pencernaan yang mungkin timbul penting untuk memaksimalkan manfaat buah ini sambil meminimalkan risiko yang tidak diinginkan.
- Kandungan Serat yang Tinggi
Duku mengandung serat dalam jumlah signifikan, baik serat larut maupun tidak larut. Meskipun serat penting untuk kesehatan pencernaan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kembung, gas, dan bahkan diare.
Peningkatan asupan serat secara tiba-tiba dapat membebani sistem pencernaan, terutama pada individu yang tidak terbiasa dengan diet tinggi serat.
- Fruktosa dan Potensi Intoleransi
Duku mengandung fruktosa, sejenis gula alami. Beberapa individu mungkin mengalami intoleransi fruktosa, yang berarti tubuh mereka kesulitan mencerna fruktosa dalam jumlah besar.
Konsumsi duku berlebihan dapat memperburuk gejala intoleransi fruktosa, seperti sakit perut, kembung, dan diare.
- Efek Laksatif Alami
Duku memiliki efek laksatif ringan, yang dapat membantu mengatasi sembelit jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Namun, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan tinja menjadi terlalu lunak dan mengakibatkan diare.
Efek laksatif ini disebabkan oleh kombinasi serat dan senyawa lain dalam buah.
- Interaksi dengan Kondisi Medis Tertentu
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus (IBD), mungkin lebih rentan terhadap gangguan pencernaan akibat konsumsi duku.
Konsultasi dengan profesional kesehatan disarankan untuk menentukan apakah duku aman dikonsumsi dan dalam jumlah berapa.
Dengan memahami potensi gangguan pencernaan yang dapat timbul akibat konsumsi duku berlebihan, individu dapat mengonsumsi buah ini secara bijaksana. Moderasi adalah kunci untuk menikmati manfaat duku tanpa mengalami efek samping yang tidak diinginkan.
Memperhatikan respons tubuh dan menyesuaikan asupan sesuai dengan kebutuhan individu merupakan langkah penting dalam memaksimalkan manfaat buah duku bagi kesehatan.
Tips Konsumsi Duku yang Bijak
Berikut adalah beberapa panduan untuk mengoptimalkan manfaat buah duku dan meminimalkan potensi efek samping yang mungkin timbul:
Tip 1: Mulai dengan Porsi Kecil
Jika baru pertama kali mengonsumsi duku, disarankan untuk memulai dengan porsi kecil, sekitar 3-5 buah. Hal ini memungkinkan tubuh untuk beradaptasi dan memantau potensi reaksi alergi atau gangguan pencernaan.
Tip 2: Perhatikan Kondisi Tubuh
Individu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sindrom iritasi usus besar (IBS), atau riwayat alergi makanan, perlu berhati-hati dalam mengonsumsi duku.
Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
Tip 3: Kombinasikan dengan Makanan Seimbang
Duku sebaiknya dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan seimbang yang mencakup berbagai jenis makanan bergizi. Jangan hanya mengandalkan duku sebagai satu-satunya sumber nutrisi.
Tip 4: Hindari Konsumsi Berlebihan
Meskipun duku menawarkan manfaat kesehatan, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti kembung, gas, atau diare. Batasi konsumsi duku hingga 5-7 buah per hari.
Tip 5: Pilih Duku yang Matang Sempurna
Pilih duku yang memiliki kulit berwarna kuning kecoklatan dan terasa sedikit lunak saat ditekan. Hindari duku yang masih keras atau memiliki tanda-tanda kerusakan.
Tip 6: Perhatikan Reaksi Tubuh
Setelah mengonsumsi duku, perhatikan reaksi tubuh. Jika muncul gejala alergi seperti gatal-gatal, ruam kulit, atau kesulitan bernapas, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan dokter.
Dengan mengikuti panduan ini, konsumsi duku dapat memberikan manfaat kesehatan yang optimal sambil meminimalkan potensi efek samping yang tidak diinginkan.
Pemahaman yang baik mengenai respons tubuh terhadap buah ini sangat penting untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Bukti Ilmiah dan Studi Kasus
Meskipun buah duku secara tradisional dikonsumsi dan diyakini memiliki khasiat tertentu, bukti ilmiah yang mendukung klaim-klaim tersebut masih terbatas dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Beberapa studi awal in vitro (di laboratorium) telah mengidentifikasi adanya senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam ekstrak buah duku.
Namun, studi-studi ini belum direplikasi pada model hewan atau manusia, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan definitif mengenai efek klinisnya.
Sebuah studi kasus yang dipublikasikan dalam jurnal lokal melaporkan adanya penurunan kadar gula darah pada seorang pasien diabetes tipe 2 setelah mengonsumsi buah duku secara teratur selama periode waktu tertentu.
Akan tetapi, studi ini memiliki keterbatasan karena hanya melibatkan satu pasien, tidak memiliki kelompok kontrol, dan tidak mengontrol faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi kadar gula darah.
Oleh karena itu, hasil studi ini tidak dapat digeneralisasikan dan memerlukan validasi melalui studi klinis yang lebih besar dan terkontrol.
Terdapat pula laporan kasus mengenai reaksi alergi yang timbul setelah mengonsumsi buah duku. Gejala yang dilaporkan meliputi gatal-gatal, ruam kulit, dan pembengkakan pada wajah.
Laporan-laporan ini mengindikasikan bahwa buah duku berpotensi memicu reaksi alergi pada individu yang rentan, meskipun mekanisme dan alergen spesifiknya belum sepenuhnya dipahami.
Di sisi lain, beberapa penelitian etnografi mencatat bahwa masyarakat tradisional di wilayah tertentu menggunakan buah duku untuk mengatasi masalah pencernaan ringan, tanpa melaporkan efek samping yang signifikan.
Perbedaan ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan variasi genetik dan lingkungan dalam menilai dampak konsumsi buah duku.
Evaluasi kritis terhadap bukti yang ada sangat dianjurkan.
Penelitian lebih lanjut, terutama studi klinis terkontrol dengan ukuran sampel yang besar dan metodologi yang ketat, diperlukan untuk mengkonfirmasi atau menyangkal klaim manfaat kesehatan buah duku dan untuk mengidentifikasi potensi risiko dan efek sampingnya secara komprehensif.
Konsultasi dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi sebelum mengonsumsi buah duku secara teratur, terutama bagi individu dengan kondisi medis tertentu atau riwayat alergi, sangat disarankan.