Penting! 6 Manfaat Ikan Tuna, Jantung Sehat Optimal – E-Journal
Kamis, 17 Juli 2025 oleh journal
Sumber daya kelautan, seperti ikan, merupakan komponen vital dalam pola makan global, menyediakan nutrisi esensial yang mendukung berbagai fungsi fisiologis tubuh manusia. Beberapa spesies ikan dikenal kaya akan makro dan mikronutrien penting.
Pemanfaatan sumber daya ini secara bijaksana dapat berkontribusi signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Evaluasi ilmiah terhadap komposisi nutrisi dan dampak kesehatan dari konsumsi spesies tertentu, seperti ikan tuna, menjadi krusial untuk memahami kontribusinya terhadap diet seimbang.
ikan tuna manfaat
- Mendukung Kesehatan Jantung dan Otak
Ikan tuna merupakan sumber asam lemak omega-3 yang sangat baik, terutama EPA (asam eicosapentaenoat) dan DHA (asam docosahexaenoat).
Asam lemak ini telah terbukti secara ekstensif dalam penelitian, termasuk studi yang dipublikasikan di Circulation oleh American Heart Association, memiliki peran krusial dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Mereka membantu menurunkan kadar trigliserida, mengurangi tekanan darah, dan mencegah pembentukan plak di arteri, sehingga meningkatkan kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan.
Selain itu, DHA merupakan komponen struktural utama otak dan retina. Konsumsi rutin tuna dapat mendukung fungsi kognitif, memori, dan penglihatan yang optimal, sebagaimana ditunjukkan dalam beberapa tinjauan sistematis yang dimuat di Nutrients.
Manfaat ini sangat relevan untuk perkembangan otak pada anak-anak dan pemeliharaan fungsi kognitif pada orang dewasa.
- Sumber Protein Berkualitas Tinggi
Tuna menyediakan protein lengkap, artinya mengandung kesembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan.
Protein ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, termasuk otot, kulit, dan rambut. Kandungan protein yang tinggi juga berkontribusi pada rasa kenyang, yang dapat membantu dalam manajemen berat badan.
Penelitian dalam bidang nutrisi olahraga seringkali menyoroti peran protein dari sumber hewani, termasuk ikan, dalam sintesis protein otot dan pemulihan setelah aktivitas fisik.
Konsumsi tuna dapat mendukung pemeliharaan massa otot dan kekuatan, menjadikannya pilihan makanan yang sangat baik bagi individu yang aktif atau sedang dalam program pembentukan otot.
- Kaya Vitamin dan Mineral Esensial
Ikan tuna adalah sumber yang kaya akan berbagai vitamin dan mineral penting. Misalnya, tuna mengandung vitamin D, yang vital untuk kesehatan tulang karena perannya dalam penyerapan kalsium dan fosfor.
Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk osteoporosis.
Selain itu, tuna juga menyediakan vitamin B12, yang penting untuk fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah, serta selenium, mineral dengan sifat antioksidan kuat yang melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif.
Kandungan yodium dalam tuna juga mendukung fungsi tiroid yang sehat, yang berperan dalam regulasi metabolisme tubuh. Berbagai studi nutrisi telah mengonfirmasi profil mikronutrien yang kaya pada ikan laut.
- Mendukung Kesehatan Mata
Kandungan DHA yang melimpah dalam tuna tidak hanya bermanfaat bagi otak, tetapi juga secara signifikan mendukung kesehatan mata. DHA adalah komponen utama dari membran sel fotoreseptor di retina mata.
Asupan DHA yang adekuat telah dikaitkan dengan penurunan risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyebab utama kebutaan pada lansia.
Studi epidemiologi dan intervensi, beberapa di antaranya dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition, telah menunjukkan bahwa pola makan kaya omega-3 dapat membantu melindungi mata dari kerusakan.
Konsumsi tuna secara teratur dapat menjadi strategi diet yang efektif untuk menjaga ketajaman penglihatan dan mencegah penyakit mata degeneratif.
- Potensi dalam Pengelolaan Berat Badan
Kombinasi protein tinggi dan relatif rendah kalori (terutama jenis tuna yang dikemas dalam air) menjadikan tuna pilihan makanan yang sangat baik untuk pengelolaan berat badan.
Protein meningkatkan rasa kenyang, mengurangi keinginan untuk makan berlebihan, dan membantu mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan, yang penting untuk menjaga tingkat metabolisme.
Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam Obesity Reviews menunjukkan bahwa diet tinggi protein dapat meningkatkan pengeluaran energi dan mempromosikan komposisi tubuh yang lebih baik.
Dengan demikian, memasukkan tuna ke dalam diet seimbang dapat mendukung upaya penurunan atau pemeliharaan berat badan yang sehat.
- Sifat Anti-inflamasi
Asam lemak omega-3, terutama EPA, dikenal memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Inflamasi kronis adalah faktor risiko yang mendasari banyak penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Konsumsi omega-3 dari tuna dapat membantu memoderasi respons inflamasi tubuh.
Penelitian imunologi dan nutrisi, seperti yang sering ditemukan dalam Journal of Immunology, telah menjelaskan mekanisme di mana omega-3 dapat mengurangi produksi mediator pro-inflamasi.
Oleh karena itu, konsumsi tuna secara teratur dapat berkontribusi pada pengurangan beban inflamasi sistemik, yang pada gilirannya dapat mendukung kesehatan jangka panjang dan pencegahan penyakit.