Wajib Simak! 10 Manfaat Puasa Kesehatan, Hadits & Detoksifikasi Prima! – E-Journal
Sabtu, 19 Juli 2025 oleh journal
Hadits merupakan kumpulan perkataan, perbuatan, dan ketetapan yang berasal dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang berfungsi sebagai sumber hukum dan pedoman hidup kedua bagi umat Islam setelah Al-Qur'an.
Sumber-sumber kenabian ini sering kali mengandung hikmah dan arahan yang mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk panduan terkait pemeliharaan kesehatan fisik dan mental.
Salah satu praktik ibadah yang banyak disinggung dalam tradisi Islam adalah puasa, yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkannya dari terbit fajar hingga terbenam matahari, yang bukan hanya merupakan kewajiban spiritual tetapi juga memiliki dimensi fisik yang mendalam.
Seiring berjalannya waktu, penelitian ilmiah modern semakin banyak mengungkap bagaimana prinsip-prinsip yang tersirat dalam hadits tentang puasa sejalan dengan manfaat kesehatan yang kini terbukti secara empiris.
hadits tentang manfaat puasa bagi kesehatan
- Mendorong Autophagy dan Regenerasi Sel
Konsep kesehatan yang diisyaratkan dalam hadits seperti "Berpuasalah niscaya kamu sehat" kini dapat dijelaskan melalui proses autophagy, di mana sel-sel tubuh membersihkan diri dari komponen yang rusak dan meregenerasi sel-sel baru.
Penelitian yang mendapatkan Hadiah Nobel melalui karya Dr. Yoshinori Ohsumi telah mengkonfirmasi mekanisme ini, menunjukkan bahwa puasa dapat mengaktifkan jalur-jalur seluler yang penting untuk pembersihan dan perbaikan sel, berkontribusi pada kesehatan seluler secara keseluruhan.
- Meningkatkan Sensitivitas Insulin dan Kontrol Gula Darah
Hadits yang menekankan moderasi dalam makan secara tidak langsung mendukung praktik yang kini diketahui dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Puasa intermiten, seperti puasa Ramadan, terbukti efektif dalam menurunkan kadar gula darah puasa dan resistensi insulin, yang sangat bermanfaat dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2, sebagaimana banyak disoroti dalam publikasi ilmiah seperti yang dilakukan oleh Dr. Jason Fung.
- Membantu Penurunan Berat Badan dan Pengelolaan Metabolik
Praktik puasa dalam Islam, dengan periode makan terbatas, secara alami dapat mengurangi asupan kalori total dan mendorong tubuh menggunakan cadangan lemak sebagai energi.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal seperti Obesity Reviews menunjukkan bahwa puasa dapat menjadi strategi efektif untuk penurunan berat badan dan perbaikan komposisi tubuh, sekaligus memperbaiki profil metabolik secara keseluruhan.
- Mendukung Kesehatan Kardiovaskular
Puasa telah dikaitkan dengan perbaikan berbagai faktor risiko penyakit jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), yang semuanya berkontribusi pada kesehatan jantung dan pembuluh darah, sebagaimana dilaporkan dalam studi yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association.
- Mengurangi Inflamasi Sistemik
Inflamasi kronis adalah akar dari banyak penyakit modern, dan puasa telah terbukti memiliki efek anti-inflamasi yang signifikan.
Mekanisme ini melibatkan penurunan produksi sitokin pro-inflamasi dan peningkatan antioksidan, yang secara kolektif dapat mengurangi beban inflamasi pada tubuh, seperti yang dijelaskan dalam penelitian di jurnal Nutrition Research.
- Meningkatkan Kesehatan Otak dan Fungsi Kognitif
Puasa dapat merangsang produksi faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF), yang berperan penting dalam pertumbuhan neuron dan plastisitas sinaptik.
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan seperti Dr. Mark Mattson dari Johns Hopkins University menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan memori, konsentrasi, dan berpotensi melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
- Meremajakan Sistem Kekebalan Tubuh
Puasa berkepanjangan dapat memicu regenerasi sel induk, yang kemudian dapat menggantikan sel-sel kekebalan tubuh yang rusak atau tua.
Studi oleh Dr. Valter Longo dari University of Southern California telah menunjukkan bahwa puasa dapat secara efektif mereset sistem kekebalan, berpotensi meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
- Memperbaiki Kesehatan Pencernaan
Memberi jeda pada sistem pencernaan melalui puasa memungkinkan usus untuk beristirahat dan memperbaiki diri.
Ini dapat membantu menyeimbangkan mikrobioma usus, mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), dan meningkatkan integritas lapisan usus, yang merupakan fondasi penting bagi kesehatan secara keseluruhan.
- Potensi Peningkatan Umur Panjang
Penelitian pada model hewan dan studi awal pada manusia menunjukkan bahwa puasa dapat mengaktifkan jalur-jalur genetik yang terkait dengan umur panjang, seperti jalur sirtuin dan penghambatan mTOR.
Proses ini berkontribusi pada penundaan proses penuaan seluler dan dapat meningkatkan harapan hidup yang sehat, sebuah area penelitian yang aktif dalam bidang gerontologi.
- Meningkatkan Kesejahteraan Mental dan Pengurangan Stres
Selain manfaat fisik, puasa dalam tradisi Islam juga menekankan aspek disiplin diri, kesabaran, dan refleksi spiritual.
Secara ilmiah, praktik ini dapat mengurangi kadar hormon stres kortisol dan meningkatkan produksi endorfin, yang berkontribusi pada peningkatan suasana hati, pengurangan kecemasan, dan peningkatan ketahanan mental terhadap stres, yang secara tidak langsung mendukung kesehatan fisik.