Wajib Simak! Inilah 5 Manfaat Bagian Kunyit, Daya Tahan Kuat! – E-Journal
Jumat, 25 Juli 2025 oleh journal
Komponen spesifik dari tumbuhan yang dipanen dan diproses untuk berbagai aplikasi seringkali menjadi bagian yang paling kaya akan senyawa bioaktif.
Dalam konteks Curcuma longa, atau yang lebih dikenal sebagai kunyit, struktur utama yang menjadi fokus pemanfaatan adalah rimpangnya.
Bagian bawah tanah ini, yang khas dengan warna oranye-kuning cerah, merupakan wadah utama bagi konstituen aktif tumbuhan tersebut.
bagian yang dimanfaatkan kunyit
- Efek Anti-inflamasi
Rimpang kunyit telah lama diakui karena sifat anti-inflamasinya yang kuat, terutama disebabkan oleh senyawa kurkuminoid, dengan kurkumin sebagai komponen utamanya.
Kurkumin bekerja dengan menghambat berbagai jalur inflamasi pada tingkat molekuler, termasuk penekanan aktivitas NF-B, sebuah protein kompleks yang mengontrol transkripsi DNA dan berperan kunci dalam respons inflamasi.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food oleh Hewlings dan Kalman (2017) mengulas secara ekstensif mekanisme ini, menunjukkan potensi kurkumin dalam mengurangi peradangan kronis yang terkait dengan berbagai penyakit.
Oleh karena itu, pemanfaatan rimpang kunyit dapat berkontribusi pada mitigasi kondisi inflamasi dalam tubuh.
- Aktivitas Antioksidan
Selain sifat anti-inflamasi, rimpang kunyit juga menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan, esensial dalam melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas.
Kurkumin, sebagai antioksidan polifenolik, memiliki kemampuan untuk menetralkan radikal bebas dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen tubuh, seperti superoksida dismutase dan glutation peroksidase.
Penelitian oleh Ak dan Glin (2008) dalam Food and Chemical Toxicology menyoroti kapasitas kurkumin dalam memulung radikal bebas secara langsung dan meningkatkan pertahanan antioksidan internal.
Perlindungan terhadap stres oksidatif ini sangat penting untuk pencegahan penyakit degeneratif dan penuaan dini.
- Dukungan Kesehatan Pencernaan
Pemanfaatan rimpang kunyit secara tradisional telah lama dikaitkan dengan peningkatan kesehatan sistem pencernaan, suatu klaim yang kini didukung oleh penelitian ilmiah.
Kurkumin diketahui merangsang produksi empedu oleh kantung empedu, yang esensial untuk pencernaan lemak dan penyerapan nutrisi.
Selain itu, sifat anti-inflamasi kunyit dapat membantu menenangkan lapisan saluran pencernaan dan mengurangi gejala gangguan pencernaan seperti kembung atau dispepsia. Sebuah tinjauan oleh Kuptniratsaikul et al.
(2014) dalam Journal of the Medical Association of Thailand menunjukkan efektivitas ekstrak kurkumin dalam meringankan dispepsia fungsional.
- Potensi Antikanker
Salah satu area penelitian yang paling menjanjikan terkait rimpang kunyit adalah potensi antikankernya, meskipun studi lebih lanjut pada manusia masih terus dilakukan.
Kurkumin telah menunjukkan kemampuan untuk memengaruhi berbagai jalur molekuler yang terlibat dalam perkembangan kanker, termasuk penghambatan pertumbuhan sel kanker, induksi apoptosis (kematian sel terprogram) pada sel-sel ganas, dan penekanan metastasis.
Penelitian in vitro dan in vivo, seperti yang dilaporkan oleh Anand et al. (2008) dalam Cancer Letters, mengindikasikan bahwa kurkumin dapat menargetkan sel kanker secara selektif tanpa merusak sel sehat.
Mekanisme ini menjadikannya agen terapeutik potensial dalam pengobatan kanker.
- Manfaat untuk Kesehatan Kulit
Rimpang kunyit juga telah lama digunakan dalam praktik dermatologi tradisional dan kini semakin banyak diintegrasikan ke dalam produk perawatan kulit modern karena manfaatnya yang beragam.
Sifat anti-inflamasi dan antioksidannya berkontribusi pada kemampuannya untuk mengurangi kemerahan dan iritasi kulit, serta melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.
Selain itu, kunyit diketahui dapat membantu dalam penyembuhan luka dan mengurangi hiperpigmentasi, memberikan efek mencerahkan pada kulit. Penelitian oleh Vaughn et al.
(2016) dalam Phytotherapy Research menyoroti potensi topikal kurkumin dalam mengatasi berbagai kondisi dermatologis, termasuk jerawat dan psoriasis.